Jombang (15/10). Guru Pondok Pesantren Gadingmangu, Jombang, Jawa Timur, Ustaz Ryan Tirmidzi mengajak masyarakat memahami sifat dasar manusia dan pentingnya memiliki karakter bersyukur sebagai ciri orang beriman.
Pesan ini disampaikan dalam nasihat bertajuk “Karakter Orang yang Beriman” yang tayang dalam program Oase Hikmah di LDII TV pada Kamis (27/3/2025). Dalam program tersebut, Ustaz Ryan menjelaskan manusia sejak awal memiliki sifat khuliqo halua atau rewel. Sifat ini muncul dalam bentuk kebiasaan mengeluh dalam berbagai kondisi kehidupan.
“Saat cuaca panas, manusia berharap hujan turun, sebaliknya ketika hujan turun, mereka ingin panas kembali. Keluhan serupa juga muncul ketika seseorang menghadapi ujian hidup, seperti kesulitan ekonomi, kesehatan, maupun kegagalan,” ujarnya.
Menurutnya, sifat mengeluh mudah muncul saat seseorang berada dalam kesempitan. Ketika tertimpa kesusahan, manusia cenderung menyalahkan keadaan atau lingkungan sekitar, “Namun saat mendapatkan nikmat, sifat rewel justru menghalangi untuk berbuat baik. Misalnya, seseorang enggan menggunakan kendaraan bagusnya untuk kegiatan sosial atau perjuangan,” tambahnya.
Dalam ajarannya, Ustaz Ryan menegaskan hanya orang-orang yang menjaga salatnya dengan istiqamah yang dapat mengendalikan sifat rewel. Mereka disebut dalam ayat illal musollin, atau dikecualikan dari sifat dasar tersebut. Orang yang menjaga salatnya cenderung memiliki hati yang lapang untuk bersyukur, bahkan dalam kondisi sulit.
Ia mencontohkan kisah Nabi Ayub sebagai teladan karakter bersyukur. Nabi Ayub tetap mengucapkan Alhamdulillah ala kulli hal atau “Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan” saat mendapatkan cobaan berat. Musibah tidak menjauhkannya dari Tuhan, justru memperkuat kedekatan spiritualnya.
Karakter bersyukur, menurut Ustaz Ryan, tidak hanya diwujudkan saat menerima nikmat. Ujian dan cobaan juga menjadi ladang untuk menunjukkan rasa syukur. Orang beriman diajak mengakui setiap peristiwa sebagai bagian dari ketetapan Allah yang membawa kebaikan tersembunyi.
Sebagai penutup, ia mengajak seluruh pemirsa untuk melatih diri mensyukuri nikmat sekecil apa pun. Ucapan sederhana seperti Alhamdulillah menjadi bentuk pengakuan atas nikmat yang diterima setiap hari.
“Bersyukur itu bukan sekadar ucapan, tapi pembiasaan. Dari bersyukur, hati menjadi lebih tenang dan jiwa lebih siap menerima takdir,” ujar Ustaz Ryan.
Sumber:
*(telah tayang di Youtube pada Kamis (27/3/2025)