Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Esai Kehidupan (9): Menghilangkan Benci

2009/05/27
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Walaa tahaasaduu, walaa tabaghodhuu, walaa tadaabaruu wakuunuu ‘ibadalloohi ikhwaanan – janganlah kalian saling dengki, jangan saling marah, dan jangan saling benci – jadilah hamba – hamba Allah yang bersaudara. (Rowahu Bukhory Fii Kitaabul Adab dari Abu Huroiroh).

Dengki, marah dan benci adalah bersaudara. Setali tiga uang. Tiga sekawan, dimana antara satu dan lainnya saling terkait dan terhubung. Tak terpisahkan. Kadang marah bisa menjadi sebab benci. Tapi dari benci bisa juga muncul kemarahan. Dari benci bisa timbal iri. Dan sebaliknya dari iri menelorkan benci. Karena iri bisa jadi penyebab marah, atau marah karena dengki. Dan mereka adalah produk hati. Ketiganya merupakan penyakit yang bersarang dan beranak – pinak di hati. Ada factor kesulitan yang tinggi untuk memilah – milah dan memisahkan menjadi satu wujud yang mandiri – berdiri sendiri. Sebab pada kenyataannya memang saling terkait dan akar – akarnya berdempet – dempet kusut di dalamnya.

Salah seorang murid Nasrudin yang terkenal cerdas dan pintar di sekolah, mengajukan sebuah pertanyaan.
“Manakah keberhasilan yang paling besar; orang yang bisa menundukkan sebuah kerajaan, orang yang bisa tetapi tidak mau, atau orang yang mencegah orang lain melakukan hal itu ?” tanya muridnya.
“Nampaknya, ada tugas yang lebih sulit daripada ketiganya,” kata Nasrudin menimpali.  
“Apa itu?” kata muridnya ingin tahu.
“Mencoba mengajar engkau untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya”,  tutur Nasrudin dengan bijaknya.

Serupa dengan cerita di atas, untuk menyingkirkan ketiga penyakit dari hati bisa dilakukan ketika kita sadar apa yang sedang terjadi. Apakah yang muncul ke permukaan itu marah? Apakah itu benci? Atau sebenarnya hanya dengki? Ketika kita sadar dengan apa yang terjadi pada diri kita, baru kita akan tahu apa yang mesti dilakukan. Sebab semua sudah berada pada tempat dan kedudukan sebagaimana adanya. Kalau datang marah, maka kita hadapi dengan sabar. Munculnya kemarahan kita siram dengan api kesabaran. Jika marah itu sumbernya dari kebencian, maka bunuhlah dengan sikap memaafkan. Memaafkan adalah melepaskan. Memberi maaf akan menghilangkan kebencian. Sedangkan jika fenomena yang mengemuka itu adalah rasa dengki, maka habisilah dengan banyak memberi. Terutama memberi kepada orang yang kita benci.

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. (QS Ali Imron 133 – 134).

Kembali pada kebencian, yang nota bene adalah masa lalu, maka tak ada jalan lain untuk melepaskannya kecuali dengan cara melupakan dan memaafkan.  Dengan memaafkan berarti melepas masa lalu. Membiarkannya pergi sebagaimana waktunya itu. Rela memaafkan berarti menaruh beban yang terbawa sepanjang waktu. Seperti cerita Nasrudin yang terjebur ke dalam kolam.
Suatu hari Nasrudin hampir terjatuh ke kolam. Tapi orang yang tidak dikenal berada di dekatnya, dan kemudian menolongnya pada saat yang tepat. Namun setelah itu, setiap kali bertemu Nasrudin orang itu selalu membicarakan peristiwa itu, dan membuat Nasrudin berterima kasih berulang-ulang.
 
Suatu hari, untuk yang kesekian kalinya, orang itu menyinggung peristiwa itu lagi. Nasrudin mengajaknya ke lokasi, dan kali ini Nasrudin langsung melompat ke air. “Kau lihat! Sekarang aku sudah benar-benar basah seperti yang seharusnya terjadi kalau engkau dulu tidak menolongku. Sudah, pergi sana!” kata Nasrudin menyudahi.
Kurang lebih seperti itulah memutus mata rantai kebencian dengan memaafkan. Bukan berarti persis seperti Nasrudin yang kecemplung kolam, tetapi terhentinya pengungkitan dan balas budi. Ketika kita tidak lagi mengingatnya, ketika kita telah benar – benar melupakan dan menaruhnya pada tempatnya. Putus, nggak nyambung lagi. Tinggal saat ini, kekinian, yang kita nikmati untuk kemudian merangkainya untuk menyongsong masa yang akan datang. Biarlah masa lalu hanya tercatat dalam history, tetapi tidak di hati.
 
Rabindranath Tagore – pujangga India – dalam The Heart of God pernah mengatakan : ‘when the far and the near will kiss each other, and life will be one in love’ – ‘Bila yang jauh berciuman dengan yang dekat, maka kehidupan menyatu dalam cinta’. Mungkin kedengarannya puitis, tetapi sebenarnya ini merupakan penjelasan dari Sabda Nabi SAW di atas, yaitu Jadilah hamba – hamba Allah yang bersaudara. Kenapa? Karena yang jauh adalah kejadian-kejadian di masa lalu, sekaligus harapan-harapan kita akan masa depan. Yang dekat adalah kehidupan kita yang riil dan nyata di hari ini. Dan keduanya tidak mungkin disatukan oleh kebencian. Ia jauh lebih mungkin dijembatani oleh kesediaan untuk memaafkan. Melepaskan dan memaafkan. Dan dari sinilah lahir bibit-bibit unggul cinta buat sang kehidupan. Jadilah hidup seperti bersaudara, dimana saja kita berada.
 
Mari, mulailah dari sekarang untuk banyak memaafkan. Entah itu memaafkan isteri, suami, musuh, diri sendiri, atau siapa saja agar kebencian menjauh dan sang kehidupan menyatu dalam cinta -wakuunuu ‘ibadalloohi ikhwaanan.

Oleh : Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Ukhud S on Ponpes Wali Barokah Dukung Program Tanam Jagung Polres Kediri Kota
  • Muhammad Arifin on Sambut HUT RI, LDII Lamasi Kompak Gelar Kerja Bakti Bersihkan Lingkungan
  • Muslimin on Ponpes Wali Barokah Dukung Program Tanam Jagung Polres Kediri Kota
  • Dilli Ariyanti on Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya
  • ashob on LDII Paser Gelar CAI 2025 untuk Penguatan Karakter Luhur Generasi Muda
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

August 3, 2025
Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

August 3, 2025
Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

August 3, 2025
Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

August 1, 2025
Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

10
Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

11
Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

4
Anggota DPD RI Dukung Kontribusi LDII untuk Kemajuan Maluku

Anggota DPD RI Dukung Kontribusi LDII untuk Kemajuan Maluku

4
Memilih Nakhoda Dulu Baru Kapalnya

Memilih Nakhoda Dulu Baru Kapalnya

August 8, 2025
Pemkot Jakut Gandeng Pesantren Perkuat Waspada Terorisme dan Radikalisme

Pemkot Jakut Gandeng Pesantren Perkuat Waspada Terorisme dan Radikalisme

August 8, 2025
LDII Jambi Isi Pelatihan Jurnalistik Dasar pada Perkemahan CAI Ponpes Tawakkal

LDII Jambi Isi Pelatihan Jurnalistik Dasar pada Perkemahan CAI Ponpes Tawakkal

August 8, 2025
Ponpes Wali Barokah Dukung Program Tanam Jagung Polres Kediri Kota

Ponpes Wali Barokah Dukung Program Tanam Jagung Polres Kediri Kota

August 8, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Memilih Nakhoda Dulu Baru Kapalnya August 8, 2025
  • Pemkot Jakut Gandeng Pesantren Perkuat Waspada Terorisme dan Radikalisme August 8, 2025
  • LDII Jambi Isi Pelatihan Jurnalistik Dasar pada Perkemahan CAI Ponpes Tawakkal August 8, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.