Manado (8/12). DPD LDII Kota Manado menghadiri acara “Silaturahim dan Pembekalan Imam dan Takmir Masjid”. Kegiatan tersebut digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Manado, pada Sabtu (29/11) di Aula Kanwil Kemenag, Manado, Sulawesi Utara.
Dalam sambutannya Ketua Umum MUI Kota Manado, KH Yaser Bin Salim Bachmid menjelaskan acara ini sebagai sarana memperkuat kolaborasi antara MUI, pemerintah, dan tokoh agama. “Harapan besar pertemuan ini membawa manfaat yang besar di dunia dan akhirat. Manado merupakan salah satu kota paling rukun di Indonesia. Tugas kita semua menjaga suasana yang rukun dan toleran,” ujarnya.
KH Yaser menjelaskan, kegiatan ini membahas berbagai isu penting yang menyangkut kehidupan umat dan dinamika keagamaan di Kota Manado. Di antaranya kenyamanan dan kehalalan makanan, fenomena judi online, sertifikasi halal, serta sosialisasi BPJS PERKASA, “Yaitu program BPJS Ketenagakerjaan yang memberikan perlindungan bagi pengurus masjid dengan manfaat santunan meninggal dunia,” ujarnya.
Pemateri menghadirkan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga MUI Kota Manado, Suparno. Ia memaparkan fatwa-fatwa MUI yang menjadi pedoman umat dalam menghadapi berbagai persoalan kontemporer. Pemateri lainnya, Ketua Komisi Infokom MUI, Usran Mantow. Ia menguraikan bahaya meningkatnya judi online yang kini banyak menjangkau generasi muda.
Acara juga diisi dengan paparan penting mengenai sertifikasi halal dari Komisi Fatwa, Awaludin Pangkey. Ia menekankan pentingnya memastikan kehalalan produk makanan hingga kosmetik demi kenyamanan umat.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Manado, Danu Wijaya, memberikan apresiasi atas inisiatif MUI menghadirkan forum diskusi yang konstruktif. “LDII selalu siap bersinergi dengan MUI dan pemerintah dalam membina umat yang rukun, taat aturan, dan berakhlak mulia. Pertemuan seperti ini sangat penting untuk memperkuat koordinasi antar-tokoh agama,” ujarnya.
Menurutnya, kegiatan ini sebagai momentum memperluas pemahaman keagamaan sekaligus memperkokoh kerukunan di tengah masyarakat Manado yang majemuk. “Kolaborasi ini adalah kunci harmoninya kehidupan beragama di Kota Manado. Pertemuan semacam ini sangat penting untuk memperkuat koordinasi, menyamakan pandangan, dan bersama-sama menghadapi tantangan sosial masyarakat,” ungkapnya.
Danu menilai, kegiatan ini juga sebagai langkah strategis memperkuat jejaring ulama dan tokoh agama sekaligus memperkuat moderasi beragama di Kota Manado. Melalui kehadiran aktif dalam forum ini, LDII Kota Manado menegaskan tekadnya untuk terus berkontribusi dalam menjaga kerukunan, meningkatkan literasi keagamaan, serta memperkuat kerja sama antara ulama dan pemerintah sebagai fondasi utama harmoni beragama di Kota Manado.
Menanggapi program BPJS PERKASA, Danu menyebut, LDII menyambut baik program ini karena dinilai memberikan penghargaan dan perlindungan terhadap para pelayan umat di masjid. Turut hadir pada kegiatan tersebut, Takmir Masjid Baitul Ulya naungan DPD LDII Kota Manado di antaranya Imam Masjid Baitul Ulya Soenarwan serta para khotib dan da’i Masjid Baitul Ulya, Suryadi Adi Fachrudin dan Ridwan Dawud Kristanto.











