Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Marak Bullying, Benarkah Salah Satu Gangguan Mental?

2024/12/18
in Opini
1
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Bullying atau bisa disebut juga sebagai perundungan adalah peristiwa yang cukup sering ditemukan di masyarakat. Mirisnya, lingkungan sekolah merupakan salah satu tempat paling sering terjadinya pembullyan. Jenis bullying sendiri biasanya berbentuk perundungan fisik, prejudicial (perundungan ras/suku), financial, cyber dan verbal.

Ketua DPP LDII Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) Siti Nurannisa Parama Bhekti menyampaikan bahwa perbedaan ukuran fisik, gender, komunikasi, hingga status sosial, sering digunakan pelaku untuk mengganggu atau mengucilkan korban.

‌Apa Itu Bullying?

Menurut buku Stop Perundungan Bullying Yuk! yang diterbitkan Kemendikbudristek 2021, bullying adalah perilaku tak menyenangkan baik secara verbal, fisik ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perilaku yang dilakukan oleh perorangan atau kelompok itu membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan.

Pada dasarnya bullying adalah tindakan penindasan yang dilakukan individu atau kelompok untuk menganiaya individu lain secara sadar dan sengaja. Bullying bisa ditujukan untuk menyakiti atau menakuti dengan ancaman tertentu.

Apakah pelaku bullying terindikasi gangguan mental?

“Untuk mengetahui apakah perundungan termasuk gangguan kesehatan mental seseorang perlu diteliti lebih jauh, misalnya dengan psikolog, dokter atau ahli terkait lainnya. Secara umum beberapa penyebab biasanya terkait pengaruh teman sebaya atau lingkungan pergaulan yang salah,” jawab Siti Nurannisa yang juga Dosen di Universitas Tarumanagara dalam wawancara daring pada Selasa (10/10).

“Pola asuh dalam keluarga juga bisa menjadi salah satu faktor seseorang yang dalam tumbuh kembangnya tidak terbentuk kemampuan mengontrol perilaku dan mengelola emosi. Pada akhirnya memicu hasrat untuk melakukan perbuatan yang bersifat menyakiti untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan atau tujuan tertentu,” tambahnya.

Perundungan memunculkan luka psikis dan emosional yang dalam, menyakitkan, serta bisa menjadi efek trauma jangka panjang. Trauma ini bisa mempengaruhi penyesuaian diri dan hubungan seseorang dengan lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, hingga bisa berdampak pula pada prestasi dan berbagai kemampuan diri lainnya.

Apa yang bisa dilakukan orang tua dalam upaya melindungi anak-anak dan juga lingkungannya agar terhindar dari aksi perundungan tersebut.

  1. Memberi pemahaman anak tentang perundungan, sehingga anak bisa mengidentifikasi mana perilaku yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
  2. Beri pemahaman tentang perbedaan antara bermain aman dan bermain yang menyakiti (perundungan).
  3. Diskusi terbuka dengan anak tentang berbagai kejadian di sekolah. Semakin sering orang tua berbicara dengan anak-anak tentang bullying, semakin nyaman mereka memberi tahu jika mereka melihat atau mengalaminya.
  4. Bangun komunikasi penuh rasa, menanyakan tidak hanya tentang kelas dan kegiatan mereka, tetapi juga tentang perasaan mereka.
  5. Membangun kepercayaan diri anak. Dorong anak untuk melakukan kegiatan yang mereka sukai di lingkungannya. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan dirinya.
  6. Terus mendoakan anak, agar terhindar dari berbagai perilaku perundungan.

Selain melindungi anak-anak, orang tua juga dapat berperan dalam lingkungannya untuk menyosialisasikan atau melakukan fungsi edukasi agar setidaknya lingkungan terdekat tidak mengalami perundungan, misalnya keluarga, sekolah atau masyarakat sekitar.

Apa yang bisa dilakukan orang tua dalam perannya di lingkungan dan masyarakat?

  1. Berdiskusi secara terbuka. Membuka diskusi dengan lingkungan untuk membahas tentang apa yang mereka anggap sebagai perilaku baik dan buruk di sekolah, atau di lingkungan sekitar. Penting untuk memiliki komunikasi terbuka sehingga sesama orang tua bisa merasa nyaman untuk saling memberi informasi.
  2. Membuka forum dialog dengan guru atau pihak sekolah. Orang tua tidak bisa menghadapi perundungan sendirian. Berdiskusi dengan sekolah untuk membuat kebijakan atau panduan mengenai perilaku bullying.
  3. Menjadi sistem pendukung. Menjadi orang tua yang suportif untuk menghadapi efek bullying.

**Mari Bertindak Bersama! STOP BULLYING!**

sumber gambar:

Referensi Untuk Semua

(inggri/Lines)

Tags: Bullyingketua PPKK LDIIperundunganSiti Nurannisa

Comments 1

  1. Markhudens says:
    2 years ago

    Semakin jaya

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Nanang Naswito on Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII
  • Giri Richard on KLHK Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim
  • Golek dj on Berdimensi Spiritual dan Sosial, Ketum LDII Dorong Umat Islam Tingkatkan Kurban
  • KRISHNA PURNAWAN CANDRA on Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan
  • Anggi on Puncak Tangga
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

May 24, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

May 27, 2025
Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

Bukan Cuma untuk Mata, Ini 5 Alasan Wortel Layak Dikonsumsi Setiap Hari

May 21, 2025
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

May 27, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Berikan Apresiasi Atas Pelatihan TPPK oleh DPP LDII

15
Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

Di Balik Kisah Warga LDII Tala, Tugas Kemanusiaan dan Profesional Sebagai Tenaga Kesehatan Haji

12
Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

Lanjut Usia, Melanjutkan Kebahagiaan

4
Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

Secangkir Bahagia: Belajar Bersyukur dari Kesederhanaan

4
Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan

June 1, 2025
KLHK Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

KLHK Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim

May 31, 2025
KLHK Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

KLHK Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon

May 31, 2025
Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran

Wali Kota Palembang Ajak LDII Berantas Buta Aksara Al Quran

May 31, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Menghidupkan Pancasila di Sekolah: Membangun Ruang Belajar yang Aman, Nyaman, dan Menyenangkan June 1, 2025
  • KLHK Ungkap Pentingnya Kesadaran Kolektif Tanggulangi Dampak Perubahan Iklim May 31, 2025
  • KLHK Dukung LDII Galakkan Aksi Kolektif untuk Jaga Lingkungan dan Kurangi Jejak Karbon May 31, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.