Gorontalo (9/12). Cendekiawan muslim Ahmad Ali silaturahim dengan Ketua Umum MUI Gorontalo, Zulkarnain Suleman, di kediamannya. Kunjungan tersebut dilaksanakan pada Rabu (3/12), untuk penelitian penulisan buku ketiga dengan tema “Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Indonesia”.
“Kedatangan kami untuk menggali sudut pandang MUI Provinsi Gorontalo terhadap aktivitas organisasi, dakwah LDII, serta dinamika isu-isu positif dan negatif yang berkembang di tengah masyarakat,” ujar Ahmad Ali.
Menanggapi itu, Zulkarnain menjelaskan, secara historis organisasi Islam yang lebih dulu berkembang di Gorontalo adalah Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Sementara LDII tergolong lebih muda, sehingga wajar apabila publikasi kegiatannya belum terlalu masif.
“Namun, LDII bukan sekadar sebagai organisasi pendukung, melainkan memiliki peran inti dalam bidang dakwah dengan struktur organisasi, komunikasi, serta pola dakwah yang tertata dengan baik,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa hubungan silaturahim antara MUI dan LDII di Gorontalo berjalan sangat intens melalui komunikasi yang rutin, baik di kantor MUI maupun di lingkungan kampus. Mayoritas masyarakat Gorontalo yang beragama Islam dinilai memiliki ukhuwah yang kuat antarorganisasi, serta relatif jauh dari konflik keumatan.
Tentang keterlibatan unsur LDII dalam kepengurusan MUI provinsi, Zulkarnain mengakui bahwa komunikasi selama ini terjalin dengan baik. Namun, karena kesibukannya saat masih menjabat sebagai Rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo, proses formal memasukkan unsur LDII ke dalam kepengurusan MUI sempat terlewatkan. “Ke depan hal tersebut sangat memungkinkan untuk direalisasikan,” tandasnya.
Terkait isu negatif yang sempat menimpa LDII, Zulkarnain menilai bahwa informasi tersebut, lebih merupakan dinamika yang belum tuntas diverifikasi. Berdasarkan pengamatannya di Gorontalo, aktivitas LDII justru berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan gangguan ukhuwah, “Gorontalo termasuk daerah yang aman dan kondusif. LDII merupakan organisasi independen yang tidak berafiliasi dengan pihak mana pun dan memiliki kontribusi positif bagi umat,” jelasnya.
Zulkarnain pun berharap ke depan LDII dapat semakin aktif bergabung dan bekerja sama dengan MUI dalam bidang dakwah serta memberikan gagasan-gagasan untuk kepentingan umat, guna saling melengkapi dalam pelayanan keagamaan.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Ali juga memaparkan buku pertamanya yang mengulas 11 nilai kebajikan jamaah LDII. Sebagai akademisi dan peneliti, ia mengaku tertarik meneliti LDII karena adanya beragam pandangan di setiap daerah. Hingga kini, ia telah melakukan penelitian di 32 provinsi, termasuk Gorontalo. Dari hasil penelitiannya, ia menemukan banyak sisi positif LDII yang menurutnya perlu diketahui masyarakat luas.
“Tidak mungkin sebuah organisasi bisa berkembang dengan baik tanpa citra positif. Banyak kebaikan LDII yang justru belum banyak diketahui publik, dan sebagian di antaranya sudah saya tuangkan dalam buku ini,” ujar Ahmad Ali.
Dalam kunjungan tersebut, Ahmad Ali didampingi oleh anggota Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII, Dwi Pramono. Turut hadir jajaran pengurus DPW LDII Gorontalo, Wakil Ketua Baso Desra dan Ketua Biro Hubungan Antar Lembaga Sri Yulianti Mozin.








