Jombang (16/9). Pondok Pesantren Gadingmangu kembali menorehkan nama di kancah nasional melalui salah satu santrinya, Muhamad Usman bin Affan. Sepanjang Agustus 2025, Usman berhasil mengukir prestasi dalam serangkaian kejuaraan pencak silat di Jawa Barat.
Keberhasilannya ini menjadi bukti keseimbangan antara pendidikan agama dan pengembangan bakat non-akademik dapat menghasilkan pencapaian luar biasa.
Prestasi yang diraih Usman tidak main-main. Ia berhasil menyabet gelar Juara 1 di tiga kompetisi bergengsi, di antaranya adalah Juara 1 Kelas G Putra pada Bandung Open Pencak Silat Tournament 2025 (10 Agustus), Juara 1 Prestasi Tanding Kelas E Dewasa Putra pada Pencak Silat IPSI CUP Cimahi 3 (23 Agustus), serta Juara 1 Tanding Kelas F Putra dalam Seleksi PON Beladiri Cabor Pencak Silat (14 Agustus).
Kesuksesan ini tidak diraih secara instan. Menjadi seorang santri sekaligus atlet profesional menuntut kedisiplinan dan manajemen waktu yang sangat ketat. Usman menceritakan, rutinitas hariannya dipenuhi dengan jadwal yang padat. Sejak subuh hingga pagi ia mengikuti pengajian, dilanjutkan dengan sekolah formal, lalu pengajian lagi setelah sholat Dhuhur hingga Asar. Setelah itu, ia rutin menjalani latihan fisik, dan kembali mengikuti pengajian di malam hari.
Dengan jadwal yang begitu padat, Usman membuktikan bahwa ia mampu menyeimbangkan dua motivasinya. Ia bercita-cita menjadi siswa berprestasi melalui jalur atlet pencak silat, sekaligus menjadi seorang mubalig yang bermanfaat bagi umat. Ketekunan dan semangat juangnya ini mendapatkan dukungan penuh dari Pondok Pesantren Gadingmangu, yang melihat potensi besar dalam diri santrinya.
Pondok Pesantren Gadingmangu sendiri memiliki komitmen kuat untuk mencetak mubaligh yang berprestasi, tangguh, berakhlak mulia, berkualitas, dan mandiri. Hal ini menjadi landasan mengapa Ponpes Gadingmangu senantiasa berupaya mendukung dan memfasilitasi setiap potensi yang dimiliki oleh para santrinya di berbagai bidang. Prestasi Usman menjadi salah satu contoh keberhasilan dari komitmen tersebut.
Dengan capaian gemilang ini, Muhamad Usman tidak hanya membawa pulang medali, tetapi juga menjadi inspirasi bagi santri lainnya. Kisahnya menjadi bukti nyata bahwa dengan tekad kuat, kerja keras, dan dukungan yang tepat, seorang santri dapat unggul tidak hanya dalam ilmu agama, tetapi juga di bidang yang diminati, menciptakan generasi yang seimbang antara kecerdasan spiritual dan fisik.