Kediri (3/12). Rombongan Tim Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI, yang dipimpin Plt. Asdep Kesehatan, Gizi dan Pembangunan Keluarga (KGPK), Siti Alfiah dan didampingi Tenaga Ahli Advokasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Alie Sadikin, berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Kediri, Jawa Timur. Kegiatan tersebut untuk meninjau pelaksanaan program penurunan stunting di Posyandu Seruni, ponpes tersebut, pada Kamis (27/11/2025).
Kegiatan itu merupakan monitoring dan evaluasi (Monev) program percepatan penurunan stunting di Kota Kediri. TPPS mengapresiasi prestasi Kota Kediri, yang berhasil meraih peringkat ke-2 nasional kategori kinerja terbaik penanganan stunting tingkat kabupaten/kota.
“Hasil peninjauan kami hari ini menunjukkan tren yang sangat positif di wilayah kerja Posyandu Seruni, yang mengalami penurunan kasus. Jumlah balita stunting berhasil turun dari 20 kasus lebih, menjadi 14 kasus dalam setahun. Sekitar 10 anak dinyatakan berhasil keluar dari kategori stunting berkat intervensi berkelanjutan,” ungkap Tenaga Ahli Advokasi TPPS Setwapres, Alie Sadikin.
Ia menekankan perlu adanya penguatan kinerja pada beberapa indikator utama. Di antaranya cakupan imunisasi dasar lengkap, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif dan pemenuhan makanan pendamping ASI (MPASI) sesuai standar.
“Angka stunting nasional masih berada di kisaran 19 persen. Maka ini diperlukan kerja keras, karena target kita tahun 2030 adalah 5 persen ke bawah. Penurunan tahunan yang masih sekitar 1 persen menuntut konvergensi program dari semua pihak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasysyir, mencatat Kota Kediri memiliki sekitar 700 balita *stunting* dari total 14.000 balita. Ia menjelaskan kolaborasi diperlukan untuk mencapai keberhasilan.
Ia menjelaskan pemilihan Ponpes Wali Barokah sebagai lokasi Monev karena dinilai sukses menjalankan intervensi stunting berbasis komunitas melalui Posyandu Seruni. Pelayanan dilakukan sekitar 70 balita, ibu hamil, dan menyusui dari lingkungan pondok maupun masyarakat sekitar.
Sementara itu, Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunartoo mengatakan pihaknya berupaya keras menurunkan angka sttunting, “Kami berupaya untuk memperkuat dengan program Surveillance Pemantauan Perkembangan Tumbuh Kembang Gizi (SPPTG) serta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang digelar rutin setiap bulan,” jelas Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto.
Sunarto berharap kunjungan tersebut menjadi inspirasi agar model kolaborasi antara institusi keagamaan dan pemerintah seperti di Pemkot Kediri dan Ponpes Wali Barokah, dapat dicontoh di daerah lain. Agar dapat mempercepat pencapaian target nasional.











