Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Nasional

Masalah Kejiwaan Santri, Jadi Tanggung Jawab Bersama Lingkungan Ponpes

2023/10/23
in Nasional
3
Dokter Kejiwaan Riko

Dokter spesialis kejiwaan, Riko Lazuardi yang memberikan pemaparan "Masalah Kesehatan Jiwa Lingkungan Pondok Pesantren" pada Diklat Pembekalan Kader Poskestren di Surabaya, pada Minggu (22/10). Foto: LINES

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (23/10). Lingkungan pesantren bukanlah area yang tidak mengenal stress. Santri juga menghadapi hal tersebut apalagi misalnya, secara mental belum siap untuk ‘nyantri’ di pesantren. Perubahan kebiasaan sehari-hari yang terkadang menghasilkan ketidaknyamanan itu disebut stress.

Hal tersebut perlu ditangani dengan metode pendampingan, kata dokter spesialis kejiwaan, Riko Lazuardi yang memberikan pemaparan “Masalah Kesehatan Jiwa Lingkungan Pondok Pesantren” pada Diklat Pembekalan Kader Poskestren di Surabaya, pada Minggu (22/10).

Menurutnya, stress bukan hal yang memalukan, karena hal itu merupakan respon dari ketidaksesuaian akan tuntutan yang diterima serta kemampuan mengatasinya. “Dalam psikologi ada 2 stress, eustress dan distress, jika eustress mampu menghadapi stress yang dialami, sedangkan distress tidak mampu mengatasi masalah yang muncul,” katanya.

Lingkungan pondok pesantren (Ponpes) bisa jadi salah satu faktor penyebab stress, karena santri baru perlu beradaptasi, meski secara akademis baik, bisa jadi santri tidak menguasai non-akademis. “Karena itu sangat mungkin terjadi, penyebabnya faktor biologis, lingkungan, dan psikologis,” kata Riko.

Menurutnya, penanggulangan stress termudah adalah coping stress, baik secara emosi maupun masalah. “Dalam istilah psikologi maksudnya penanganan masalah. Contohnya mengelola emosi seperti jika marah maka dia berwudhu. Sementara itu, jika fokusnya pada masalah, maka ia berpikir kritis cara mengatasi masalah itu. Keduanya bisa dipakai tergantung bagaimana karakter stress yang dihadapi,” jelasnya.

Mengenai penanganan kondisi darurat akibat stress, Riko menerangkan, pasien perlu diajak ke tempat nyaman dan tenang, agar mampu meluapkan emosi atau menenangkan diri. Selanjutnya didampingi untuk relaksasi seperti mengatur napas atau jika perlu, dirujuk ke fasilitas yang lebih lengkap. “Saat orang itu bercerita, didengarkan dulu, jangan direspon dengan bercerita masalah juga seperti adu nasib. Hal itu justru membuat si pasien malas cerita,” ujar Riko.

Gangguan jiwa akibat stress, Riko menyebut skizofrenia atau gangguan mental berat yang mempengaruhi tingkah laku, emosi, dan komunikasi. Ciri khasnya adalah halusinasi, delusi, sikap dan perilaku tidak wajar, dan gangguan ekspresi emosi. “Penanganannya, tempatkan dengan satu orang untuk mendampingi yang pasien percaya. Jangan lakukan pemasungan atau hal yang melukai pasien. Tetap rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih kompeten,” katanya.

Selain itu, gangguan kecemasan juga bisa diakibatkan dari stress. Karena itu, Riko menyarankan, lingkungan ponpes perlu mengenali gejala awal pasien, yakni melalui peran pamong atau guru BK dalam memberi konseling, “Hindari menjatuhkan stigma kepada pasien dan sesuaikan beban tanggung jawabnya di ponpes. Yang terpenting, jaga kerahasiaan pasien. Hal ini agar di kemudian hari, pasien bisa termotivasi untuk pulih.”

Yang perlu diwaspadai, kata Riko, keinginan pasien gangguan jiwa untuk bunuh diri atau menyakiti diri sendiri akibat depresi. Meski seringkali depresi menjadi kambing hitam (tanpa diagnosa ahli), namun ada baiknya menjadi concern jika terbukti mengidap depresi.

“Sering terjadi, karena beratnya masalah ada keinginan bunuh diri. Sementara di sekitarnya hanya bisa menasehati dan menyalahkan. Hal ini karena depresi atau keinginan bunuh diri masih dianggap tabu,” kata dokter RSUD Dr. Soetomo Surabaya itu.

Menghadapi situasi itu, Riko mengingatkan agar para pamong ponpes melakukan screening berkala terkait gejala depresi atau gangguan jiwa di kalangan santri. “Dampingi, dengarkan. Pengidap depresi biasanya mencari orang yang mau mendengarkan meski bukan solusi langsung,” ujarnya.

Tags: Kader PoskestrenKesehatan MentalldiiMasalah Kejiwaan SantriRiko LazuardiRoad to Rakernas LDII 2023

Comments 3

  1. ade Rahadiansyah says:
    2 years ago

    good idea..

    Reply
  2. Ade Kamal says:
    2 years ago

    Alhamdulillah

    Reply
  3. Rahasia says:
    1 year ago

    Aku lagi di masa ini…

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Supardo on MPLS 2025 Yayasan Budi Utomo Lamasi: Momentum Membangun Generasi Tangguh dan Berkarakter
  • Supardo on Dukung Pembangunan Daerah, LDII Audiensi dengan Gubernur Sumsel
  • Aliyya on Perkuat Sinergi dengan Ulama, Kapolres Kediri Kota Kunjungi Ponpes Wali Barokah
  • Ukhud S on Sinergi TNI dan LDII Balikpapan, Kerja Bakti Lingkungan dan Tanam Pohon
  • Ukhud S on Dukung Program Penurunan Angka Stunting, LDII Teken PKS dengan BKKBN Jawa Timur
  • Trending
  • Comments
  • Latest
LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

July 29, 2025
Dirbinmas Polda Bali Apresiasi LDII, Dukung CAI Bali 2025 Bangkitkan Peran Pemuda

Dirbinmas Polda Bali Apresiasi LDII, Dukung CAI Bali 2025 Bangkitkan Peran Pemuda

July 28, 2025
Kisah Keripik Ante dari Produksi 5 Kilo Jadi 4 Ton Sehari

Kisah Keripik Ante dari Produksi 5 Kilo Jadi 4 Ton Sehari

July 28, 2025
LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan

LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan

July 28, 2025
Kemendes PDT Gandeng LDII dan Mitra Lintas Sektor Teken MoU Dukung Asta Cita Presiden Prabowo

Kemendes PDT Gandeng LDII dan Mitra Lintas Sektor Teken MoU Dukung Asta Cita Presiden Prabowo

10
LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

9
LDII Gunungkidul Sosialisasikan Kurikulum Pengajian untuk Anak dan Remaja

LDII Gunungkidul Sosialisasikan Kurikulum Pengajian untuk Anak dan Remaja

7
LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan

LDII Sumsel Audiensi dengan Pangdam II/Sriwijaya, Bahas Penguatan Wawasan Kebangsaan

6
Hadiri Silaturrahim Kebangsaan, LDII Jakbar Siap Lanjutkan Sinergi dengan Ormas dan Pemda

Hadiri Silaturrahim Kebangsaan, LDII Jakbar Siap Lanjutkan Sinergi dengan Ormas dan Pemda

July 30, 2025
Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ajak LDII Perkuat Pendidikan Karakter dan Kapasitas Guru

Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ajak LDII Perkuat Pendidikan Karakter dan Kapasitas Guru

July 29, 2025
Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital

Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital

July 29, 2025
LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

LDII Apresiasi Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Serahkan Bantuan Mobil Operasional Program Kemaslahatan BPKH

July 29, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Hadiri Silaturrahim Kebangsaan, LDII Jakbar Siap Lanjutkan Sinergi dengan Ormas dan Pemda July 30, 2025
  • Mendikdasmen Abdul Mu’ti Ajak LDII Perkuat Pendidikan Karakter dan Kapasitas Guru July 29, 2025
  • Murup lan Muni: Seni Memimpin di Tengah Gelombang Digital July 29, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.