Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Seputar LDII Organisasi

Membangun Kembali Kejayaan Maritim Indonesia

2014/04/16
in Organisasi
0
fgd-ldii-maritim
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Sejak dulu, Indonesia dikenal sebagai “Negara Maritim” berdasarkan struktur geografis yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan. Namun, benarkah julukan yang telah melekat berpuluh-puluh tahun lamanya merupakan identitas Indonesia jika visi kemaritiman belum terlaksana sebagaimana mestinya?

“Negara Indonesia dinilai tidak memiliki landasan konseptual dan legalitas yang jelas,” ujar Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro Prof Dr Singgih Tri Sulistiyono, salah satu narasumber pada Focus Group Discussion mengenai potensi maritim Indonesia di kantor DPP LDII, Senin (14/04). Singgih yang juga Ketua DPW LDII Jawa Tengah dan anggota Dewan Pakar LDII memaparkan pentingnya menggagas konsep pembangunan negara yang sesuai jati diri bangsa, terutama dalam bidang kelautan.

“Sebuah negara maritim harus memiliki pondasi yang jelas. Baik politik, ekonomi maupun kebudayaan. Belajar dari kerajaan Majapahit yang mensinergikan daratan dengan lautan dan Sriwijaya yang responsif dengan lingkungan geostrategis. Sehingga, Sriwijaya pernah diakui sebagai kerajaan bahari terbesar di Asia Tenggara dan Majapahit berkembang menjadi kerajaan dengan wilayah kekuasaan luas,” ujar Singgih.

Bukti sejarah tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memang pernah menjadi negara maritim yang jaya. Terlebih lagi dengan adanya fenomena diaspora maritim sejak sekitar 3 ribu SM berdasarkan karakter terbuka dari geografi Indonesia ‘mentakdirkan’ kepulauan Indonesia menjadi bagian inheren pelayaran dan jaringan perdagangan internasional, selain menimbulkan keanekaragaman bahasa dan suku bangsa. Bukti sejarah yang lain menunjukkan sejak abad kedua masehi, telah terjadi hubungan dagang antara Indonesia dan India yang merupakan negara adidaya saat itu setelah Cina.

“Orang-orang di Jawa tidak mengkonsumsi komoditas rempah atau hasil hutan dalam skala besar, namun diekspor kembali ke negara-negara sebelah barat. Itulah yang membuat terjadinya semacam barter dimana orang lokal memperoleh tekstil dengan menjual rempah,” ungkap Singgih.

ldii-maritim

Senada dengan Singgih, Dr. Hendrik E. Niemeijer yang juga merupakan staf pengajar Undip mengemukakan, “Perkembangan bersama dalam pelayaran dan perdagangan di akhir abad pertengahan menunjukkan bahwa pedagang-pedagang dunia di abad 15 telah saling berhubungan. Dan pada periode 1450-1680 dikenal dengan ‘Age of Commerce’ menurut Anthony Reid,” ujar Niemeijer.

Setelah Islam mulai menyebar di kalangan pedagang-pedagang pribumi dan Malaka jatuh ke tangan Portugis, pertumbuhan ekonomi sepanjang pesisir utara Jawa justru tumbuh. Hal ini membuat kerajaan baru seperti Mataram ingin menguasai, begitu juga dengan Portugis. Dan pada abad 17, ketika Belanda datang dengan perusahaan dagangnya VOC, kota perdagangan yang lemah dapat dikuasai dan dimonopoli. Kebijakan monopoli VOC yaitu dalam menentukan harga jual produk lokal dan pelarangan menjual kepada Eropa lainnya.

Pedagang pribumi dipaksa menyesuaikan diri dengan situasi di mana Belanda mendominasi pelayaran dan perdagangan di kepulauan Indonesia. Sejak itulah, gaung Indonesia sebagai negara maritim terputus. Karena itulah, Singgih juga menegaskan bahwa tugas generasi sekarang dan yang akan datang untuk menyelesaikan ‘takdir sejarah’ sebagai negara maritim besar di masa mendatang sesuai jati diri bangsa Indonesia.

Pembangunan negara maritim pun tidak dapat dilakukan secara parsial. Harus memiliki pondasi jelas dalam bidang politik, ekonomi dan budaya. Di mana politik mencakup aspek ideologi, pertahanan dan keamanan, ekonomi mencakup aspek sistem ekonomi, produksi dan distribusi dan budaya mencakup aspek pendidikan, kelembagaan dan peran rakyat dalam membangun negara maritim. Untuk membangun negara maritim yang kuat pun, diperlukan visi atau cara pandang kelautan yang kuat dengan memandang wilayah daratan atau kepulauan sebagai bagian dari wilayah laut. Dengan demikian, akan mempengaruhi cara pendefinisian negara Indonesia sebagai negara maritim.

Indonesia dapat dikatakan negara maritim bila dengan kekuatan dan kemajuan teknologi maritimnya dapat memanfaatkan potensi laut yang dimiliki secara sinergis. Dengan pertumbuhan ekonomi di masa kini yang positif, bukan tidak mungkin Indonesia masuk dalam daftar sebagai negara maju.

rokhmin-dahuri-ldii

“Namun, hingga saat ini, sumber daya kelautan masih dipandang ‘sebelah mata’. Kalaupun ada kegiatan yang memanfaatkan itu umumnya kurang profesional dan kurang mengindahkan aspek kelestarian sumber daya alam”, ungkap Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, yang merupakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia.

Rokhmin memaparkan pembangunan wilayah pesisir dan lautan secara terpadu dan berbasis inovasi yang diharapkan dapat mengatasi kondisi, potensi dan permasalahan pembangunan kelautan Indonesia serta dinamika lingkungan global. Masih menurut Rokhmin, pembangunan sektor kelautan dan perikanan harus didahului pembenahan kebijakan dan implementasi manajemen untuk mencapai lima tujuan yaitu, peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya dan stakeholder lainnya, peningkatan daya saing dan kontribusi sektor laut, peningkatan kecerdasan dan kesehatan bangsa dengan mengonsumsi ikan, pemeliharaan daya dukung dan kualitas ekosistem laut, pesisir dan air tawar, dan menjadikan laut untuk memperkokoh kedaulatan dan kesatuan wilayah NKRI.

“Jika kita mampu melaksanakan pembangunan kelautan sebagai platform pembangunan ekonomi bangsa, InsyaAlloh, paling lambat tahun 2030 Indonesia menjadi negara maju, adil-makmur, bermartabat dan diridhoi Alloh SWT. Pada akhirnya, masa depan pembangunan Indonesia berbasis sumberdaya kelautan akan berpulang pada sejauh mana keputusan politik pemerintah dan rakyat Indonesia mendukung paradigma tersebut,” jelas Rokhmin. (Noni/LINES)

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Supardo bin Kayat on Tri Widayati Putri Tekuni Rumput Laut, Lahirlah Pelembap Wajah Alami
  • Pri Adhi Joko Purnomo on Riset tentang LDII, Cendekiawan Muslim Ahmad Ali Kunjungi MUI Riau
  • JADIH MUHAMMAD IBRA on LDII Gunungkidul Perkuat Peran Ibu Bangun Ketahanan Keluarga di Era Digital
  • Supardo bin Kayat on Riset tentang LDII, Cendekiawan Muslim Ahmad Ali Kunjungi MUI Riau
  • Akram subair on LDII Sumsel Terima Bantuan Mobil Ambulance dari Gubernur Herman Deru
  • Trending
  • Comments
  • Latest
LDII Sumsel Terima Bantuan Mobil Ambulance dari Gubernur Herman Deru

LDII Sumsel Terima Bantuan Mobil Ambulance dari Gubernur Herman Deru

November 9, 2025
Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

November 3, 2025
Pesantren Zero Waste Sebagai Teladan Lokal dan Kontribusi Global

Pesantren Zero Waste Sebagai Teladan Lokal dan Kontribusi Global

November 4, 2025
Milad ke-120, Syarikat Islam Tekankan Penguatan Ekonomi Umat dan Kolaborasi Antarormas

Milad ke-120, Syarikat Islam Tekankan Penguatan Ekonomi Umat dan Kolaborasi Antarormas

November 9, 2025
KH Chriswanto Santoso: Hari Pahlawan Jadi Pijakan Perjuangan Melawan Kemiskinan, Dekadensi Moral, dan Disintegrasi

KH Chriswanto Santoso: Hari Pahlawan Jadi Pijakan Perjuangan Melawan Kemiskinan, Dekadensi Moral, dan Disintegrasi

4
LDII Sumsel Terima Bantuan Mobil Ambulance dari Gubernur Herman Deru

LDII Sumsel Terima Bantuan Mobil Ambulance dari Gubernur Herman Deru

3
LDII Gunungkidul Perkuat Peran Ibu Bangun Ketahanan Keluarga di Era Digital

LDII Gunungkidul Perkuat Peran Ibu Bangun Ketahanan Keluarga di Era Digital

2
Riset tentang LDII, Cendekiawan Muslim Ahmad Ali Kunjungi MUI Riau

Riset tentang LDII, Cendekiawan Muslim Ahmad Ali Kunjungi MUI Riau

2
Tri Widayati Putri Tekuni Rumput Laut, Lahirlah Pelembap Wajah Alami

Tri Widayati Putri Tekuni Rumput Laut, Lahirlah Pelembap Wajah Alami

November 11, 2025
LDII Sleman Tanamkan 29 Nilai Karakter Luhur Melalui Genius Fest

LDII Sleman Tanamkan 29 Nilai Karakter Luhur Melalui Genius Fest

November 11, 2025
Hadiri Pisah Sambut Kajari Kota Kediri, LDII Komitmen Jaga Pilar Hukum Berintegritas

Hadiri Pisah Sambut Kajari Kota Kediri, LDII Komitmen Jaga Pilar Hukum Berintegritas

November 11, 2025
LDII Banjar Persiapkan Generasi Muda untuk Jadi Pemantau Hilal

LDII Banjar Persiapkan Generasi Muda untuk Jadi Pemantau Hilal

November 11, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Tri Widayati Putri Tekuni Rumput Laut, Lahirlah Pelembap Wajah Alami November 11, 2025
  • LDII Sleman Tanamkan 29 Nilai Karakter Luhur Melalui Genius Fest November 11, 2025
  • Hadiri Pisah Sambut Kajari Kota Kediri, LDII Komitmen Jaga Pilar Hukum Berintegritas November 11, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.