Nabire (21/4). Ketua DPW LDII Papua Tengah, Nuryadi menerima silaturahim Wakil Gubernur Papua Barat Daya, Ahmad Nasrauw di kediamannnya Jalan Rambutan RT 03/RW 02, Kelurahan Bumiwonorejo, Kabupaten Nabire, Papua Tengah pada Selasa (15/4). Pertemuan hangat tersebut merupakan ajang temu kangen antara guru dan murid.
Nuryadi merupakan seorang guru di MTs Negeri Fakfak dan Ahmad Nasrauw merupakan salah satu muridnya yang kini menjabat Wakil Gubernur Papua Barat Daya. Di sela padatnya agenda pertemuan gubernur se-Tanah Papua dalam acara Rapat Kerja Pemerintah Daerah Bersama, Badan Pengarah Pembangunan (BPP) se-Papua Raya Ahmad Nasrauw menyempatkan diri untuk bersilaturahim dengan gurunya.
“Pada kesempatan hadir di acara rakor para gubernur se-Papua Raya tersebut saya teringat bahwa di Nabire ada pak guru Nuryadi. Beliau guru yang telah mengajarkan ilmu pengetahuan dan budi pekerti semasa saya bersekolah di MTs Negeri Fakfak,” ungkapnya.
Ahmad Nasrauw menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas didikan dan bimbingan yang telah diberikan oleh Nuryadi, yang kini dikenal luas sebagai tokoh pendidikan dan keagamaan di Papua Tengah. Lebih lanjut ia menyampaikan rasa syukur bisa bertemu gurunya dalam keadaan sehat dan masih ceria seperti dulu.
“Kami berharap pak guru agar terus memberikan ilmu pengetahuan, memberi motivasi kepada peserta didik agar menjadi generasi yang unggul dan berakhlakul karimah,” harapnya.
Sementara itu, Nuryadi menyampaikan rasa syukur bisa bertemu kembali dengan muridnya dulu. Dirinya juga bersyukur bertemu yang dulu murid, sekarang sudah menjadi seorang pejabat, yaitu menjadi Wakil Gubernur Papua Barat Daya.
“Semoga dalam mengemban amanah selalu diberi kesehatan kekuatan dan kesabaran serta selalu mohon petunjuk kepada Allah SWT agar setiap langkah dan pengabdiannya mendapat pertolongan dan ridha dari Allah SWT,” ujar Nuryadi.
Momen penuh haru ini menjadi pengingat kuat bahwa hubungan antara guru dan murid adalah ikatan batin yang tak lekang oleh waktu, serta menjadi contoh nilai-nilai penghargaan dan rasa hormat dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam suasana santai namun penuh keakraban, keduanya mengenang masa-masa di bangku sekolah dan berbagi cerita tentang perjalanan hidup dan pengabdian masing-masing.