Pasangkayu (21/7). Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pasangkayu menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 di Hotel Tri Sakti, Pasangkayu, Sulawesi Barat, pada kamis (17/7). Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh penting di wilayah tersebut.
Musda ke-3 MUI Pasangkayu ini secara resmi dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten Pasangkayu, Mulyadi Halim. Dalam sambutannya, ia menyampaikan ucapan selamat setinggi-tingginya kepada MUI Kabupaten Pasangkayu yang telah mengadakan Musda.
“Semoga MUI Pasangkayu semakin maju, semakin kokoh dalam membimbing umat, serta mampu menciptakan suasana kehidupan beragama yang damai dan harmonis di Kabupaten Pasangkayu,” harapnya.
Selain itu, Mulyadi Halim juga mengajak MUI untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah. Menurutnya, pemerintah dan MUI harus selalu bekerja sama dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan masyarakat, terutama dalam membina umat agar terhindar dari paham radikal, menyimpang, dan ajaran yang menyesatkan.
Pada kesempatan tersebut, Ketua MUI Pasangkayu KH Muslim Halimain menyampaikan berbagai program kerja MUI yang telah berjalan dengan lancar selama lima tahun terakhir. “MUI Pasangkayu selama ini telah aktif mengadakan pengajian, pelatihan dai, penyuluhan halal, sertifikasi penyembelihan hewan, serta edukasi umat terkait persoalan keagamaan dan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
KH Muslim Halimain juga mengungkapkan bahwa MUI Pasangkayu berhasil membangun kantor sendiri di Pasangkayu. “Pembangunan kantor ini terlaksana berkat dukungan dana dari pemerintah Kabupaten Pasangkayu, sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam mendukung kiprah MUI membina umat di Kabupaten Pasangkayu,” pungkas KH Muslim.
Sementara itu, Ketua MUI Provinsi Sulawesi Barat KH. Wahyu Mawardin dalam sambutannya menegaskan bahwa MUI mengedepankan pengabdian dan tidak berharap pada gaji. Menurutnya, MUI hadir sebagai lembaga keagamaan independen yang memberikan fatwa dan bimbingan kepada umat secara ikhlas tanpa menuntut imbalan materi semata.
“Setiap organisasi, termasuk MUI, hendaknya selalu melakukan evaluasi atas program kerja selama lima tahun yang telah berlalu. Evaluasi itu penting agar MUI mengetahui apa saja capaian yang telah diraih dan merumuskan langkah-langkah perbaikan di periode berikutnya,” harapnya.
Ketua Komisi Fatwa MUI Sulawesi Barat, Syamsumarlin turut memaparkan materi kepada peserta Musda. Dalam materinya, ia menjelaskan bahwa MUI memiliki tugas menegakkan tiga ukhuwah, yakni Taswiyatul Manhaj (penyamaan pemikiran, agar fatwa di daerah tidak menyimpang dari fatwa pusat), Tansik Harakah (koordinasi gerakan, agar program dan gerakan ormas sejalan dengan MUI Pusat), dan Imamah (kepemimpinan, agar ulama menjadi teladan dan tidak melakukan hal yang bertentangan dengan fatwa yang ditetapkan).
“MUI memiliki peran penting dalam menjaga umat dari pemikiran sesat dan menyimpang. Karena itu, para pengurus MUI di daerah dituntut menjadi contoh yang baik, memiliki akhlak mulia, serta istiqamah dalam menegakkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” tegasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Kasat Binmas Polres Pasangkayu, Kejaksaan Pasangkayu, Ketua MUI Provinsi Sulawesi Barat beserta jajarannya, serta berbagai undangan lainnya.
Undangan yang hadir meliputi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pasangkayu, pengurus ormas Islam seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, LDII, Wahda Islamiyah, Hidayatullah, Jamaah Tabligh, DDI, Nahdlatul Wathan, serta para pengurus pondok pesantren se-Kabupaten Pasangkayu.
Ketua DPD LDII Pasangkayu Lukman Efendi pada Musda ke-3 MUI menjadi salah satu pimpinan sidang komisi. Melalui sidang komisi ini, diputuskan 11 orang sebagai tim formatur. Tim formatur inilah yang memutuskan ketua, sekretaris, dan bendahara MUI Kabupaten Pasangkayu masa khidmat 2025-2030.
Setelah melalui rapat tim formatur, diputuskan KH Muslim Halimain kembali melanjutkan kepemimpinannya sebagai Ketua MUI Pasangkayu pada periode 2025-2030. Keputusan ini disambut baik oleh seluruh peserta Musda.
“Keputusan ini menandakan bahwa kinerja KH. Muslim Halimain selama ini dinilai baik, mampu merangkul semua pihak, dan diharapkan dapat membawa MUI Pasangkayu semakin maju dan solid dalam membina umat di periode mendatang,” tutup Ketua LDII Pasangkayu ini.