Kudus (18/9). DPD LDII Kudus mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi yang digelar Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri di Kudus, Jawa Tengah, pada Kamis (11/9). Agenda tersebut membahas pelaksanaan instruksi menteri dalam negeri sekaligus perkembangan situasi terkini di daerah.
Dalam forum itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan sejumlah kebijakan strategis yang sedang dijalankan pemerintah daerah. Ia menekankan pentingnya sinergi antara forkopimda, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen warga untuk menciptakan Kudus yang sejahtera, harmonis, dan religius.
Sam’ani menjelaskan langkah antisipasi dini melalui pengaktifan kembali jaga warga dan jaga desa. Sistem keamanan lingkungan di tingkat RT/RW disebut mampu memperkuat pengawasan sosial sekaligus meningkatkan rasa aman masyarakat.
Selain soal keamanan, pemerintah daerah juga mengarahkan program pemberdayaan di desa. Optimalisasi peran kader desa menjadi salah satu kunci dalam pencegahan stunting, yang saat ini masih menjadi perhatian serius. Upaya ini dirangkai dengan program pengentasan kemiskinan dan peningkatan ketahanan pangan.
Sam’ani menambahkan, langkah-langkah tersebut masuk dalam rencana pembangunan daerah jangka menengah yang terus disesuaikan dengan kondisi lapangan. Pemerintah daerah menilai keterlibatan masyarakat menjadi faktor penting agar kebijakan dapat berjalan efektif dan berkelanjutan.
Dari Kemendagri, hadir Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan dan Kerjasama Elfin Elyas bersama jajarannya. Ia memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kudus beserta forkopimda, pimpinan OPD, serta tokoh masyarakat yang hadir. Menurutnya, pencapaian pembangunan di Kudus dapat terwujud berkat kerja sama lintas sektor yang terjaga baik.
Elfin juga menilai langkah Kudus dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sejalan dengan instruksi menteri dalam negeri. Ia menegaskan Kemendagri akan terus mendukung upaya pemerintah daerah yang mampu menghadirkan pembangunan merata dan menjaga stabilitas di wilayahnya.

Sementara itu, Ketua DPD LDII Kudus, Muhammad As’ad menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah strategis yang dipaparkan Bupati Kudus dalam kegiatan monitoring dan evaluasi bersama Kemendagri. Menurutnya, upaya pemerintah daerah dalam mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan, pencegahan stunting, hingga peningkatan ketahanan pangan merupakan bentuk komitmen nyata dalam mewujudkan Kudus yang lebih sejahtera, harmonis, dan religius.
“Kami melihat kebijakan ini sejalan dengan semangat LDII yang selama ini juga mendorong masyarakat untuk hidup rukun, mandiri, dan saling mendukung. Aktivasi jaga warga dan jaga desa, misalnya, bukan hanya memperkuat keamanan, tetapi juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antarwarga,” ujarnya.
As’ad menambahkan, LDII Kudus siap bersinergi dengan pemerintah daerah melalui program pembinaan generasi muda, kegiatan keagamaan, hingga pelatihan kemandirian yang telah lama dijalankan. “Kami berharap kolaborasi ini mampu memperkuat pondasi pembangunan manusia, khususnya dalam menyiapkan generasi yang sehat, berkarakter, serta berdaya saing,” tambahnya.
Lebih jauh, ia menekankan pentingnya partisipasi seluruh elemen masyarakat. “Pembangunan tidak bisa ditopang oleh pemerintah semata, tetapi harus melibatkan peran aktif warga, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Dengan sinergi inilah Kudus akan mampu menjawab tantangan sekaligus menjaga predikat sebagai daerah yang aman, damai, dan penuh toleransi,” pungkasnya.