Polewali Mandar (30/9). Guru Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri, Muhammad Nur Wicaksono memberikan nasehat agama pada pengajian LDII di Polewali Mandar, Majene, dan Mamuju. Pengajian tersebut berlangsung di Pondok Pesantren Miftahul Huda, pada Selasa (16/9).
Pengajian diikuti warga LDII dari berbagai rentang usia mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Wicaksono pada kesempatan itu memberikan nasehat agama yang mengibaratkan hati manusia sebagai sebuah wadah.
“Hati manusia itu bagaikan gelas, sedangkan kepahaman agama adalah air. Jika gelas penuh dengan air, maka tidak ada ruang bagi pengaruh buruk untuk masuk. Namun bila masih ada celah kosong, maka sedikit saja pengaruh negatif dapat merusaknya,” jelas Wicaksono.
Salah satu cara menjaga hati agar tetap penuh dengan kepahaman agama adalah dengan memperbanyak aktivitas positif. “Hobi mengaji, mendengarkan nasehat, bergaul dengan orang-orang saleh, serta taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah benteng utama bagi hati kita,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Wicaksono juga menekankan pentingnya sholat yang tertib. “Tertib itu meliputi waktu, kegiatan, dan gerakan sholat. Sesibuk apapun, jangan sampai menggabung waktu sholat, apalagi meninggalkannya. Jangan biarkan dunia melalaikan ibadah kita kepada Allah,” tegasnya.
Ia pun mengajak warga LDII agar membiasakan sholat berjamaah di masjid, khususnya bagi rumah-rumah yang dekat dengan masjid. “Kalau ada halangan seperti sakit atau udzur lainnya, sholat berjamaah bisa dilakukan di rumah. Tapi selama mampu, mari kita hidupkan masjid dengan sholat berjamaah,” pesannya.
Wicaksono berharap warga LDII semakin menyadari pentingnya mengisi hati dengan kepahaman agama dan menjadikan sholat sebagai pondasi kehidupan sehari-hari. Sebagaimana pesannya, hati yang penuh dengan ilmu agama dan ibadah yang tertib akan menjadi perisai kuat dari segala pengaruh buruk di era penuh tantangan saat ini.