Temanggung (6/10). DPD LDII Kabupaten Temanggung menggelar kegiatan Sekolah Kebangsaan Jilid II bertema “Mewujudkan Karakter Luhur Sebagai Upaya Perkuat Nilai-Nilai Kebangsaan, Dari LDII Untuk Indonesia” di Pendopo Pengayoman, Temanggung, pada Minggu (21/9/2025). Kegiatan ini bertujuan memperkuat dan meningkatkan nasionalisme generasi muda sebagai implementasi nilai-nilai kebangsaan.
Acara dihadiri Bupati Temanggung Agus Setyawan, Kepala Badan Kesbangpol Temanggung Djoko Sulistyono, Kepala Dinas Kominfo Temanggung Gotri Wijianto Wuriatmojo, Ketua DPW LDII Jawa Tengah Singgih Tri Sulistiyono, serta perwakilan pemuda ormas Islam, lintas agama, dan organisasi mitra LDII.
Dalam sambutannya, Agus Setyawan mengapresiasi langkah LDII menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan generasi muda di tengah dinamika sosial yang dihadapi bangsa. Ia mengajak para pemuda LDII untuk berperan aktif menjaga ketentraman dan toleransi di Temanggung.
“Temanggung harus tetap kondusif dan penuh toleransi dengan segala keberagaman serta kearifan lokal yang ada. Semua potensi ini perlu saling memperkuat,” kata Agus.
Kepala Kesbangpol Temanggung, Djoko Sulistyono, menilai Sekolah Kebangsaan LDII menjadi sarana konsolidasi dan sinergi antar elemen masyarakat untuk memperkuat nasionalisme. Ia mengingatkan pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan.
“Kita jangan mudah terprovokasi hal-hal negatif yang dapat memecah belah keutuhan bangsa. Keberagaman adalah anugerah yang harus dijaga bersama,” ujar Djoko.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Temanggung, Gotri Wijianto, menyoroti pengaruh besar teknologi informasi terhadap pembentukan karakter generasi muda. Ia mengimbau agar penggunaan teknologi dilakukan secara bijak.
“Dunia digital membuat segala sesuatu ada dalam genggaman. Generasi muda harus berhati-hati agar tidak terjerumus pada hal negatif akibat penggunaan teknologi yang sembrono,” ucap Gotri.
Ketua DPW LDII Jawa Tengah, Singgih Tri Sulistiyono, menambahkan, NKRI merupakan warisan sejarah dan hasil konsensus politik bangsa majemuk yang perlu dijaga bersama. Ia menjelaskan, LDII sejak 2012 merumuskan gagasan Pancasila 2.0 yang menekankan penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan beragama.
“LDII mengembangkan 29 karakter luhur yang mencakup religiusitas, akhlak, profesionalisme, dan kepedulian sosial. Nilai ini menjadi pelengkap 45 butir Pancasila,” kata Singgih.
Kegiatan yang berlangsung sehari ini diakhiri dengan sesi tanya jawab. Para peserta antusias berdiskusi dan berharap Sekolah Kebangsaan dapat digelar kembali di masa mendatang untuk memperluas wawasan kebangsaan bagi generasi muda.
Lancar barokah
Kegiatan positif, semoga menginspirasi daerah2 lain untk melaksanakan