Passer (7/10). LDII PAC Sungai Terik dan PAC Batu Kajang turut menghadiri undangan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Batu Sopang. Mereka mengikuti kegiatan bertema “Pelatihan Penguatan Kompetensi Imam Masjid dan Musala”, pada Selasa (30/9) di Aula Awa’ Mufakat Kantor Camat Batu Sopang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Dalam sambutannya, Ketua DPD DMI Kabupaten Paser, Khoirul Huda, menekankan pentingnya sinergi antara imam dan marbot. “Imam dan marbot harus menjalin kerja sama yang baik dalam melaksanakan tugas masing-masing,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, DMI berencana membentuk Da’i Fardu Kifayah atau tim pelayanan kematian di setiap masjid maupun musala, agar pelayanan keumatan lebih optimal. Ia juga mengingatkan agar seorang imam dalam memimpin salat memperhatikan keragaman jamaah. “Baik dari kalangan remaja, dewasa, ibu-ibu, orang tua, maupun jamaah lainnya, semua harus merasa nyaman ketika beribadah,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Camat Batu Sopang dalam sambutannya menyoroti pentingnya peningkatan kualitas imam masjid. Ia menilai masih ada pengelolaan imam yang belum tepat, sehingga perlu adanya program penguatan kompetensi. “Jangan pernah lelah mengingatkan anak-anak dan remaja untuk memakmurkan masjid. Ini adalah bagian dari kaderisasi untuk mencetak generasi penerus yang unggul,” ungkapnya.
Ia juga memberikan pesan spiritual yang menyentuh hati. “Jadilah penikmat salat, bukan sekadar tukang salat. Penikmat salat mampu melaksanakannya dengan khusyuk, tuma’ninah, dan meresapi setiap gerakan,” tegasnya.
Perwakilan LDII Lulut Eko Cahyono, menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, pelatihan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas imam di masyarakat. “Kami dari LDII mengapresiasi langkah DMI Batu Sopang yang memberikan pembekalan langsung kepada para imam. Ini sangat penting agar para imam bisa lebih percaya diri dan profesional dalam memimpin jamaah,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa LDII siap mendukung upaya peningkatan kapasitas imam masjid maupun musala. “Kami berharap setelah pelatihan ini, para imam bukan hanya semakin fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam akhlak dan kepemimpinan di tengah masyarakat,” tambah Lulut.
Pada sesi materi, Ust. Abd. Shomad Al-Hafidz menjelaskan adab dan syarat seorang imam. Menurutnya, seorang imam tidak hanya harus fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga memahami hukum-hukum salat. “Seorang imam harus mampu memimpin jamaah dengan tenang, khusyuk, dan tidak memberatkan makmum,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kompetensi kepemimpinan seorang imam. “Imam bukan hanya memimpin salat, tetapi juga menjadi pembimbing spiritual dan dai bagi jamaahnya,” tuturnya. Bahkan, lanjutnya, seorang imam diharapkan mampu menyampaikan khutbah Jumat dengan singkat, padat, dan sesuai kondisi jamaah.
Menutup rangkaian kegiatan, ia menambahkan harapannya. “Semoga pelatihan seperti ini bisa rutin diadakan, sehingga imam-imam kita semakin berkompeten, dan masjid benar-benar menjadi pusat pembinaan umat yang menyejukkan,” ujarnya.
Dengan adanya pelatihan tersebut, diharapkan para imam masjid dan musala di Kecamatan Batu Sopang semakin terampil, berilmu, serta mampu menunaikan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Pada akhirnya, masjid bukan hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat dakwah dan pemberdayaan umat.
Turut hadir dalam kesempatan itu jajaran muspika se-Kecamatan Batu Sopang, Ketua DPD DMI Kabupaten Paser H. Khoirul Huda, Ketua PC DMI Batu Sopang Ust. Bahrudin, Ketua MUI Batu Sopang Ust. Misbach, Ketua KUA Batu Sopang M. Jarkasi, serta narasumber utama Ust. Abd. Shomad Al-Hafidz, pengasuh Ponpes Tahfidz Daarut Tauhid Paser.