Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Debu dalam Nafas Kita

2025/10/28
in Nasehat
1
Ilustrasi: LINES.

Ilustrasi: LINES.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

— Sebuah Renungan tentang Microplastik —

Oleh Faidzunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan

Di antara segala keajaiban yang diciptakan manusia, plastik mungkin salah satu penemuan paling paradoksal. Ia ringan, lentur, dan serba guna — lambang kemajuan dan kemudahan hidup modern. Namun, di balik kenyamanan yang ia bawa, terselip benih kehancuran yang halus, nyaris tak terlihat dalam perjalanannya. Ia kini ada di mana-mana: di lautan, di tanah, di udara, bahkan di dalam darah kita sendiri. Itulah microplastik — serpihan kecil dari peradaban yang kehilangan kendali atas inovasi ciptaannya.

وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi setelah Allah memperbaikinya.” (QS. Al-A‘raf: 56)

Microplastik adalah potongan plastik berukuran sangat kecil, umumnya berdiameter kurang dari 5 milimeter, yang kini telah mencemari hampir seluruh ekosistem di bumi — mulai dari lautan, sungai, tanah, udara, hingga tubuh manusia. Walau ukurannya kecil dan tampak sepele, dampaknya besar terhadap lingkungan dan kesehatan.

Jejak Kecil dari Kebiasaan Besar
Microplastik tidak lahir dari kebetulan, melainkan dari kebiasaan yang pelan-pelan berubah menjadi budaya: budaya sekali pakai, budaya nyaman tanpa tanggung jawab. Setiap pakaian sintetis yang kita cuci, setiap botol plastik yang kita buang, setiap jalanan yang dilalui ban kendaraan — semuanya meninggalkan jejak halus di bumi. Jejak yang tidak terhapus bahkan oleh waktu.

Plastik tidak pernah mati; ia hanya pecah menjadi serpihan lebih kecil, menembus air yang kita minum dan udara yang kita hirup. Ia seolah berkata: _“Aku bagian dari kalian sekarang.”_Dan memang benar, di tubuh manusia kini ditemukan partikel microplastik — tanda betapa tipisnya batas antara pencipta dan inovasinya.

Rumi pernah menulis:
“Apa pun yang kau tabur di tanah kehidupan, akan tumbuh kembali ke dalam dirimu.”

Kini, kita menanam plastik, dan plastik pun tumbuh di dalam tubuh kita — sebuah panen sunyi dari ketidaksadaran massal.

Senyapnya Bahaya yang Mengintai
Pencemaran masa kini tak lagi berupa asap tebal atau tumpukan sampah busuk. Ia hadir dalam bentuk yang tak kasat mata — partikel halus yang melayang di udara, mengendap di laut, dan menyelinap ke dalam sel tubuh manusia. Kita meneguknya dari air kemasan, menghirupnya di udara kota, menelannya bersama makanan laut yang kita santap dengan tenang.

Thomas Berry, seorang teolog ekologis, pernah menulis dengan getir:
“Krisis lingkungan bukan sekadar krisis ekologis, tetapi krisis spiritual. Kita telah kehilangan rasa hormat kepada bumi sebagai persekutuan hidup.”

وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ ۝ أَلَّا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ

“Dan langit telah Dia tinggikan dan Dia letakkan neraca (keseimbangan). Supaya kamu jangan melampaui batas terhadap keseimbangan itu.” (QS. Ar-Rahman [55]: 7–8)

Barangkali benar. Karena yang kita hadapi bukan semata krisis sampah, tetapi krisis kesadaran — lupa bahwa bumi bukan objek, melainkan rumah tempat kita bersama.

Luka yang Tidak Terlihat
Bahaya microplastik mungkin bisa diukur secara ilmiah: gangguan hormon, peradangan, atau kanker. Tapi luka yang lebih dalam tidak terukur: hilangnya kepekaan batin manusia terhadap kesucian alam. Setiap kali sungai tercemar, gunung digunduli, atau laut dijadikan tempat pembuangan, sesungguhnya yang rusak bukan hanya lingkungan — tetapi juga hubungan spiritual manusia dengan Tuhannya.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS. Ar-Rum [30]: 41)

Sayyid Quthb pernah menulis dalam Fi Zhilalil Qur’an: “Kerusakan di darat dan laut bukanlah hukuman, melainkan tanda bahwa manusia telah keluar dari keseimbangan fitrahnya.”

Maka microplastik, sekecil apa pun, adalah tanda: bahwa keseimbangan itu retak. Bumi sedang menampilkan kembali wajah kita yang tak lagi mengenali maknanya sendiri.

Menjadi Saksi dan Penebus
Mungkin kita tak mampu memulihkan semua kerusakan. Tapi kita masih bisa menumbuhkan kesadaran — kesadaran yang perlahan mengembalikan kesucian niat dalam setiap tindakan kecil. Menolak kantong plastik, menggunakan botol isi ulang, memilih bahan alami — bukan sekadar gaya hidup, tapi bentuk taubat ekologis .

Seperti yang diingatkan Rumi:
“Kemarin aku pintar, maka aku ingin mengubah dunia.
Hari ini aku bijak, maka aku mengubah diriku sendiri.”

Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil — dari hati yang kembali sadar bahwa bumi ini adalah tubuh yang sama dengan tubuh kita sendiri.

هُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ فِي الْأَرْضِ

“Dialah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di bumi.” — (QS. Al-An‘am: 165)

Penutup: Seruan dari Dalam Nafas
Mikroplastik mengajarkan kita sesuatu yang dalam: bahwa yang kecil dan tak terlihat bisa mengubah segalanya. Mungkin Tuhan sedang menegur manusia bukan lewat bencana besar, tetapi lewat partikel halus yang ikut bernafas bersama kita — seolah berkata:
“Lihatlah, bahkan udara pun kini memanggul jejak ketidaksabaranmu.”

Sudah saatnya kita berhenti dan mendengar. Sebab di balik setiap serpihan kecil plastik, ada gema pelan dari bumi — suara yang mengingatkan kita untuk kembali bernafas dengan kesadaran, dengan hormat, dan penuh kasih.

الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ، وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ

“Dunia ini hijau dan indah, dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai pengelola di dalamnya. Maka Dia akan melihat bagaimana kalian berbuat.” (HR. Muslim, no. 2742)

Tags: Mikroplastik

Comments 1

  1. Fauzi Achmadi says:
    2 months ago

    AJKHMas Kus…Semoga kedepan kita dapat membiasakan hal kecil yang bermanfaat bagi alam seperti menggunakan botol minum isis ulang daripada menggunakan botol minum sekali pakai

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Muhammad ikhwan on Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa
  • Mansur on LDII Jambi Kirim Bantuan Sembako untuk Korban Banjir di Kota Solok
  • Sariwulan Diana on Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa
  • Enok sukaenah on Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa
  • Nanang Naswito on LDII Surabaya: Pancasila Asas Organisasi Sejak Organisasi Didirikan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

December 5, 2025
Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

December 5, 2025
Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

December 5, 2025
Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

December 5, 2025
Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

Warga LDII Raih Indonesian Breeder Award 2025, Ketum LDII Tegaskan Komitmen Pangan Masalah Kedaulatan Bangsa

15
Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

Santri Wali Barokah Boarding School Raih 4 Juara Pencak Silat Rektor Cup 2025 UIN Syekh Wasil Kediri

5
Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

Warga LDII Sidoarjo Raih Penghargaan Guru Berdedikasi Tingkat Nasional

4
Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

Pengajian Suami-Istri LDII Kalbar Cermati Isu Perceraian Rumah Tangga

6
Kemenkes dan LDII Surabaya Kolaborasi Cegah Kanker Serviks dengan Fasilitasi Pemeriksaan HPV DNA

Kemenkes dan LDII Surabaya Kolaborasi Cegah Kanker Serviks dengan Fasilitasi Pemeriksaan HPV DNA

December 13, 2025
Pengukuhan Pengurus Baru, Ini Pesan Bupati Tabanan untuk Pengurus LDII

Pengukuhan Pengurus Baru, Ini Pesan Bupati Tabanan untuk Pengurus LDII

December 13, 2025
LDII Ngemplak Percepat Perbaikan Jalan Desa Lewat Gotong-royong dengan Warga

LDII Ngemplak Percepat Perbaikan Jalan Desa Lewat Gotong-royong dengan Warga

December 13, 2025
Resmikan Masjid Al Manshurin, Pemkab Kubu Raya Apresiasi LDII Konsisten Bina Umat

Resmikan Masjid Al Manshurin, Pemkab Kubu Raya Apresiasi LDII Konsisten Bina Umat

December 13, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Kemenkes dan LDII Surabaya Kolaborasi Cegah Kanker Serviks dengan Fasilitasi Pemeriksaan HPV DNA December 13, 2025
  • Pengukuhan Pengurus Baru, Ini Pesan Bupati Tabanan untuk Pengurus LDII December 13, 2025
  • LDII Ngemplak Percepat Perbaikan Jalan Desa Lewat Gotong-royong dengan Warga December 13, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.