Kediri (13/11). Ribuan santri mengikuti kegiatan bertajuk “Jalan Sehat Sarungan” sebagai puncak peringatan Hari Santri Nasional 2025 pada Minggu (2/11) dimulai Taman Tirtoyoso Kota Kediri, Jawa Timur. Ribuan santri berasal dari berbagai pondok pesantren (ponpes) di Kota Kediri, termasuk ponpes di bawah naungan LDII.
“Melalui sarung yang kita kenakan, kita mengenang jejak para kiai, para santri, dan para pejuang dengan tekad, keikhlasan, serta semangat persatuan mengawal Indonesia hingga merdeka. Kalau dahulu para santri berjuang dengan senjata dan doa, kini perjuangan itu diwujudkan melalui karya, inovasi, dan keteladanan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Wakil Wali Kota Kediri, KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim).
Gus Qowim menegaskan, semangat perjuangan santri harus terus dilanjutkan dengan cara yang relevan di masa kini. Bukan lagi dengan bambu runcing, tetapi dengan ilmu, akhlak, dan karya. Dengan perjuangan membangun Kota Kediri agar semakin Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangenin (MAPAN).
Menurutnya, melalui kegiatan seperti ini masyarakat Kota Kediri meneguhkan kembali jati dirinya sebagai kota yang religius dan rukun. “Kita tunjukkan bahwa santri dan masyarakat Kota Kediri itu maju dalam kebersamaan, agamis dalam menjaga nilai luhur, produktif dalam berkarya, aman dalam kerukunan, dan tentu ngangenin karena suasana guyub, rukun dan penuh kebahagiaan selalu dirindukan,” pungkasnya.
Ia Menyampaikan bahwa peran santri saat ini semakin luas dan relevan dengan tantangan zaman. Menurutnya, santri diharapkan mampu menjadi motor penggerak kemajuan bangsa melalui penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, serta penguatan nilai-nilai akhlak dan kebangsaan.
Sementara itu, Sekretaris DPD LDII Kota Kediri, Lukman Efendi, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menjelaskan bahwa santri di era modern tidak hanya fokus pada pendalaman ilmu agama, tetapi juga aktif mengembangkan kompetensi di bidang keterampilan dan kewirausahaan.
“Santri masa kini dituntut untuk kreatif, mandiri, dan berdaya saing agar mampu memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan Jalan Sehat Santri Sarungan menjadi ajang mempererat hubungan antara masyarakat, santri, dan pemerintah daerah. Lukman menerangkan kegiatan ini menjadi pengingat bahwa semangat santri bukan hanya milik pesantren, tetapi juga milik seluruh elemen bangsa.
“LDII Kota Kediri akan terus mendukung berbagai kegiatan positif yang membangun karakter masyarakat agar semakin religius, moderat, dan harmonis. Harapan kami, Kota Kediri dapat menjadi pelopor penguatan moderasi beragama serta sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pesantren dalam membangun bangsa yang berperadaban,” pungkasnya.












