Sampit (14/11). DPD LDII Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) bersama Senkom Mitra Polri Kotim menggelar pengajian umum bertema “Membangun Optimisme Nasional Menuju Indonesia Emas 2045”. Kegiatan itu diselenggarakan secara hybrid (online dan offline) pada Minggu (9/11) di Masjid Al Barokah, Sampit, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Acara itu juga menghadirkan narasumber dari Kodim 1015 Sampit dan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Kotawaringin Timur. Ketua DPD LDII Kotim, Dasuki, menyampaikan pengajian itu menjadi upaya LDII menumbuhkan rasa cinta tanah air serta menjauhkan generasi muda dari bahaya narkoba, demi tercapainya cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen LDII berkontribusi untuk bangsa, pada klaster kebangsaan-bela negara. Negara aman, ibadah pun lancar,” ucapnya.
Pasiter Kodim 1015 Sampit, Kapten Sujarwo, mengatakan pentingnya ketahanan nasional dan peran setiap warga dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Dasar dari bela negara berpedoman pada tiga konsepsi bintal (Pembinaan Mental), yaitu Bintal juang (militansi), Bintalid (nasionalisme), dan Bintalroh (imtaq),” ujarnya di hadapan peserta. Ia juga mengingatkan, agar menumbuhkan keyakinan akan Pancasila sebagai falsafah, ideologi, dan dasar negara; cinta tanah air; kesadaran berbangsa dan bernegara; serta rela berkorban.
Kapten Sujarwo mengapresiasi LDII yang mampu menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan warga. “Menurut saya, saya mewakili sendiri dan Bapak Dandim, kegiatan seperti ini sebaiknya ditingkatkan karena baik bagi masyarakat maupun bagi negara. Intinya Kodim mendukung pelaksanaan kegiatan ini,” ucapnya.
Sementara itu Aulia Fahmi dari Tim Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNN Kotim menyoroti ancaman penyalahgunaan narkotika terhadap masa depan bangsa. Ia menegaskan, upaya pencegahan harus dimulai dari tingkat keluarga dan lingkungan masyarakat. Selain itu, masyarakat juga perlu menyoroti pola penggunaan vape yang ditengarai bisa dijadikan sebagai sarana penyalahgunaan narkotika. “Ada modus baru di balik liquid vape. Kini berbagai zat narkotika, seperti ketamin, THC, ganja sintetis, dan etomidate dicampur ke dalam cairan vape,” ujarnya.
Selain itu Dodi Priyatna, Kasubbag Umum BBNK Kotim menambahkan pencegahan narkoba bukan hanya tugas aparat, tetapi tanggung jawab bersama. Edukasi sejak dini dan keteladanan dari orang tua sangat penting agar generasi muda tidak terjerumus.
BNK Kotim juga mengapresiasi LDII menggelar kegiatan keagamaan yang memadukan nilai spiritual, nasionalisme, dan kesadaran hukum. Sinergi tersebut dinilai efektif dalam membentuk masyarakat yang religius, produktif, dan bebas narkoba. “Dengan ini kita dapat mengedukasikan ke masyarakat, mudah-mudahan bisa diterima apa yang kami paparkan,” pungkasnya.











