Kendal (23/11). LDII Jawa Tengah menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) II di Kompleks GNBS Kebonadem, Barangsong, Kendal, Minggu, (16/11). Forum ini membahas hasil Rakornas serta arah program strategis di tingkat daerah.
Kegiatan tersebut dihadiri pula para pengurus DPD LDII Wonogiri, di antaranya Ketua Sutoyo bersama Sekretaris Agung Susanto, Ketua Bagian Organisasi Kaderisasai dan Keanggotaan (OKK) Panji Kusumaningrum, Ketua Bagian Pendidikan Umum dan Pelatihan (PUP) Suparno, dan Ketua Bagian Pengabdian Masyarakat (Penamas) Karsanto.
Rakorwil menempatkan tiga bidang sebagai fokus utama: pendidikan dan pelatihan, pengabdian masyarakat, serta OKK. Ketiganya dinilai sebagai penopang utama penguatan LDII, baik secara internal maupun dalam kontribusinya kepada masyarakat.
Dalam Rakorwil tersebut Ketua DPW LDII Jateng, Singgih Tri Sulistiyono, menilai ketiga bidang itu menunjukkan identitas LDII sebagai organisasi yang terus beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Ia menekankan modernisasi organisasi, termasuk pemanfaatan aplikasi untuk pendataan dan monitoring kinerja.
Singgih menjelaskan sistem pelaporan kini berjalan real-time. Data keanggotaan dan aktivitas bisa diakses secara cepat, asalkan pengurus PAC hingga tingkat kota aktif menginput. “Kalau akar rumput tidak mengisi data, DPP tidak bisa membaca kondisi lapangan. Sistem ini membantu organisasi bekerja lebih efisien,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya lembaga pendidikan yang bekerja sama dengan LDII agar dapat memberikan layanan terbaik. Menurutnya, kualitas pendidikan menjadi tanggung jawab moral organisasi dalam menyiapkan generasi muda.
Di sisi pendidikan, LDII memadukan peningkatan ilmu agama dengan penguatan kompetensi umum. Singgih mencontohkan praktik pendidikan di negara maju yang menetapkan standar ketat bagi lembaga pendidikan.
Ia menekankan perlunya LDII menghadirkan lembaga yang benar-benar memberi manfaat. “Kalau layanan pendidikannya tidak optimal, generasi muda bisa dirugikan,” tuturnya. Sementara pada bidang pengabdian masyarakat, ia menyebut kegiatan sosial LDII merupakan implementasi dari 29 karakter luhur yang terus dipraktikkan untuk publik.
Ketua Korwil LDII Wilayah III, Ardito Bhinadi, menambahkan Rakorwil tahun ini selaras dengan program pemerintah, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo. Ia menyoroti delapan pengabdian LDII untuk bangsa, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi syariah, teknologi digital, hingga energi terbarukan. “Tiga bidang prioritas kami adalah pendidikan, kesehatan, dan penguatan SDM. Ini menjadi dasar konsolidasi dari tingkat pusat hingga anak cabang,” katanya.
Partisipasi DPD LDII Wonogiri dalam Rakorwil menjadi bagian dari konsolidasi internal yang terus diperkuat. Ketua DPD LDII Wonogiri, Sutoyo, menyampaikan bahwa timnya hadir untuk memastikan rekomendasi Rakorwil diterjemahkan ke dalam program di tingkat kabupaten.
“Kami ingin setiap keputusan organisasi berdampak langsung bagi warga. Wonogiri menyiapkan pembinaan generasi muda, digitalisasi administrasi, dan penguatan kegiatan sosial yang proporsional,” ujarnya.
Sutoyo menjelaskan bahwa Wonogiri berfokus pada dua arah besar: memperkuat kemampuan organisasi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Ia menilai Rakorwil memberi panduan teknis untuk memperbaiki tata kelola dan memperluas jejaring kerja sama.
“Kami sedang menata ulang sistem pelaporan agar lebih rapi dan digital. Di sisi lain, kami membangun komunikasi dengan pemerintah daerah supaya program LDII bisa selaras dengan kebutuhan masyarakat Wonogiri,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan SDM LDII di daerah. Menurutnya, tantangan sosial saat ini menuntut pengurus hingga tingkat PAC memiliki kompetensi yang lebih baik.
“Kami mendorong pengurus muda untuk belajar manajemen, publikasi, dan literasi digital. LDII tidak bisa berjalan dengan cara lama. Rakorwil ini mengingatkan kita untuk bergerak lebih cepat, lebih terstruktur,” ucapnya.











