Pontianak (29/5). Sekitar 700 warga mengikuti pengajian yang dihelat DPW LDII Kalimantan Barat di Masjid Khoirul Ihsan Podomoro, Minggu (25/5). Materi khusus mengupas seputar ibadah kurban disampaikan Pengasuh Ponpes Al Muqorrobun Pontianak Ust.H. Ismail Unggul Karya dan tausiyah oleh Dewan Penasehat LDII Kalbar Ust.H. Subhan.
Pengajian dengan metode sorogan ini menerjemahkan Surat Ash Shafat ayat 100 hingga 105 ini menceritakan kisah Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan luar biasa kepada perintah Allah SWT. “Kisah tersebut menjadi simbol pengorbanan, apalagi bagi umat muslim yang dijadikan kurban adalah hewan ternak, bukan seperti Nabi Ibrahim yang disembelih putra kesayangannya. Disinilah letak ketaqwaan yang luar biasa,” ujar H. Ismail.
Maka lanjut dia keutamaan kurban tidak hanya terletak pada penyembelihan hewan sebagai simbol ketaqwaan saja tetapi juga pada niat tulus dan kepedulian sosial yang terkandung di dalamnya. “Jadi saat penyembelihan kurban selain dimensi ketaqwaan juga ada dimensi sosial yang terkandung dalam ibadah kurban yakni adanya saling berbagi,” katanya.
Mengutip sebuah hadis riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:’Tidak ada amalan anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah selain menyembelih hewan kurban’
“Hadis ini menunjukkan bahwa kurban memiliki kedudukan tinggi dalam Islam, terutama pada momentum Idul adha,” imbuh dia.
Sementara itu Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto mendengar penjelasan baik Firman Allah dalam Al Qur’an dan Sabda Rasulullah dalam Al Hadist sudah selayaknya bisa semangat mewujudkan penyembelihan hewan kurban. “Jika diperhatikan beberapa dalil tadi maka sudah selayaknya umat muslim bersemangat mewujudkan penyembelihan hewan kurban. Banyak keutamaan yang bakal didapatkan,” jelasnya
Selain itu pelaksanaan penyembelihan hewan kurban juga berdimensi pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya peternak. “Jika pelaksanaan penyembelihan hewan kurban terus diperkuat, maka perekonomianian masyarakat khususnya peternak juga akan semakin baik,” kata dia.
Dijadikannya materi khusus pengajian terkait penyembelihan hewan kurban dilandasi dalil-dalil yang menjelaskan keutamaan ibadah kurban. “Jadi agar tidak ada yang lupa dan tetap semngat mewujudkan hewan kurban maka hal ini dijadikan tema khusus untuk dikupas. Kami juga memohon doa agar selalu diberikan kekuatan dan lancar segala urusan sehingga pada idul Adha nanti bisa menunaikan kembali tebar daging hewan kurban,” jelas Susanto.