Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Di Balik Senyuman

2021/02/12
in Nasehat
4
Ilustrasi: Ihsan

Ilustrasi: Ihsan

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh: Faizunal A. Abdillah, Pemerhati sosial dan lingkungan – Warga LDII tinggal di Serpong, Tangerang Selatan.

Ada yang berbeda, ketika dalam kehidupan ini kita bertemu dengan hal-hal yang sederhana. Terutama menyangkut aspek spiritualitas. Sering dilakukan bahkan kadang sudah menjadi kebiasaan. Akan tetapi, jika tiba-tiba ada yang iseng bertanya, ternyata kita tidak siap menjawab dengan yakin. Bukan tidak bisa. Kadang bingung. Canggung. Bisa juga tersipu. Penuh ketidakpastian dan keraguan. Seperti pertanyaan berikut; “Apakah praktik spiritual sederhana tapi mendalam?”.

Setiap kepala akan memberikan jawaban yang berbeda sesuai dengan tingkat pemahaman dengan penjelasan masing-masing. Ada yang menjawab sedekah, karena mudah dilakukan dengan tangan. Ada yang menjawab dzikir, tinggal menggerakkan lisan. Ada yang menjawab berbicara yang baik, puasa dan lain sebagainya. Semua jawaban benar asal mengandung kemudahan untuk dilakukan, sederhana dalam praktik dan sangat mendalam buah akibatnya. Saya pun bimbang pada awalnya, sebelum akhirnya bertemu dengan Sang Guru Bijak. Pada kesempatan tersebut, beliau berkenan menjawab pertanyaan tersebut. Dengan wajah berseri, pandangan yang sejuk damai, Sang Guru Bijak menjelaskan bahwa praktik spiritual yang sederhana tapi mendalam, jawabnya adalah tersenyum.

عَنْ أَبِي ذَرٍّ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ “‏ تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ وَأَمْرُكَ بِالْمَعْرُوفِ وَنَهْيُكَ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَإِرْشَادُكَ الرَّجُلَ فِي أَرْضِ الضَّلاَلِ لَكَ صَدَقَةٌ وَبَصَرُكَ لِلرَّجُلِ الرَّدِيءِ الْبَصَرِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِمَاطَتُكَ الْحَجَرَ وَالشَّوْكَةَ وَالْعَظْمَ عَنِ الطَّرِيقِ لَكَ صَدَقَةٌ وَإِفْرَاغُكَ مِنْ دَلْوِكَ فِي دَلْوِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ ‏”‏ ‏ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ

Dari Abu Dzar, dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda: “Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu, atau amar ma’ruf nahi mungkarmu adalah sedekah bagimu, atau mengarahkan seseorang yang tersesat adalah sedekah bagimu, atau membantu orang yang memiliki penglihatan buruk adalah sedekah bagimu, atau menyingkirkan batu, duri dan tulang dari jalan adalah sedekah bagimu, atau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu, itu dihitung sebagai sedekah bagimu.” (HR At-Tirmidzi).

Sang Guru Bijak menjelaskan, tersenyum diletakkan di awal kalimat mendahului amal-amal yang lain karena kemudahannya. Akan tetapi dahsyat efeknya. Tersenyum bukan sekadar sepasang bibir yang merekah. Belajar tersenyum bukan sekadar membentuk bibir indah yang melengkung. Tersenyum, adalah kemampuan melelehkan cengkraman pikiran yang penuh penghakiman, rasa sakit, prasangka jelek dan ketamakan. Dan pada saat yang sama, tersenyum membuat hati di dalam belajar mekar; berbagi, menerima dan bersinar. Sebagai akibatnya, senyuman tidak saja mengirim vibrasi kedamaian ke luar sehingga enak dipandang, juga mengirim aura kesembuhan ke dalam; hati menjadi bahagia, senang dan tenang.

Suatu hari ada seorang guru karate tingkat tinggi di pulau Okinawa Jepang yang dicegat dan ditantang berkelahi oleh tentara Amerika yang sedang mabuk. Dengan tersenyum Guru karate ini membungkuk, serta mohon diri menjauh. Seorang muridnya yang melihat pemandangan seperti ini kemudian bertanya esok harinya, kenapa gurunya tidak memukul saja pemabuk tadi malam. Dengan tersenyum Guru karate ini menjawab: “Belajar karate adalah belajar agar selalu tersenyum di depan kehidupan”. Di daerah-daerah tua di mana senyuman masih sangat dimuliakan, seperti di daerah pedalaman Yogyakarta, Bali, Tengger, dan Ujung Kulon Banten, terlihat sekali kualitas kehidupan yang berbeda. Tidak saja senyumannya berbeda, kualitas persahabatan dengan kehidupan serta orang-orang juga berbeda.

Kembali ke masalah senyuman, sederhananya ada dua dampak yang ditimbulkan senyuman yakni dampak ke dalam dan dampak ke luar. Senyuman menimbulkan banyak dampak ke dalam. Dari meningkatnya kualitas penerimaan pada kehidupan (bersyukur, berdoa, mempersungguh dan mengagungkan), semakin dalamnya pengertian seseorang akan kehidupan (4 maqodirullah), sampai dengan semakin indahnya hati seseorang (sabar dan selalu husnudhon billah). Senyuman adalah pancaran kebahagiaan hati dan perasaan yang jujur dari situasi terdalam seseorang.

Di samping berdampak ke dalam, senyuman juga berdampak ke luar. Semakin banyak seseorang tersenyum, semakin dalam seseorang belajar menerima hidup dan kehidupan ini. Baik diri maupun lingkungan sekitarnya. Sekaligus semakin banyak cahaya pengertian yang ia pancarkan, sehingga lahir wajah hati yang indah berikutnya. Energi positif yang terus menyebar untuk mensintesa selanjutnya. Sebuah hati yang memancarkan senyuman diibaratkan menyerupai bunga. Ia tidak saja berbagi keindahan, tapi juga merawat kehidupan dengan penuh senyuman dan keindahan. Ini rahasia yang ada di balik banyak jiwa yang bercahaya; selalu merawat kehidupan dengan penuh senyuman.

عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبَجَلِيِّ، قَالَ مَا حَجَبَنِي رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ مُنْذُ أَسْلَمْتُ وَلاَ رَآنِي إِلاَّ تَبَسَّمَ فِي وَجْهِي

Dari Jarir bin Abdullah al-Bajaliy, dia berkata, “Rasulullah ﷺ tidak pernah melarangku untuk menemui beliau sejak aku masuk Islam, dan beliau tidak pernah memandangku kecuali dalam keadaan tersenyum di hadapanku.“ (HR Bukhori).

Itu sebabnya, di dunia pelayanan spiritual khususnya, sudah lama dikenal ungkapan tua seperti ini: “senyuman adalah satu-satunya lengkungan yang bisa meluruskan semua hal yang bengkok dalam kehidupan”. Tidak saja hal-hal bengkok di luar yang bisa diluruskan, hal-hal bengkok di dalam seperti luka jiwa juga bisa diluruskan, disembuhkan. Wajah-wajah yang sedih jadi ceria karena senyuman. Hati-hati yang yang gundah jadi gembira juga karena percikan senyuman. Orang-orang separuh baya yakin sudah merasakan keajaiban senyuman di dunia ini. Tinggal kita menyusul segera atau ketinggalan kereta.

Nah, dalam proses belajar tersenyum ini, saya dibekali Sang Guru Bijak pituah indah; “Tatkala Anda tersenyum, sesungguhnya Anda sedang membentuk bibir Anda jadi seindah bunga”. Mungkin bunga itu belum ada saat ini, masih benih atau setengah jadi, tak mengapa. Atau mungkin belum seindah bunga yang mengundang banyak kupu-kupu datang, jangan berkecil hati. Kesungguhan dan kensistensi, niat tulus dan keikhlasan diri, penghambaan dan instrospeksi, yang dilakukan terus-menerus, akan membawa setiap diri pada pencapaian kehidupan tertinggi dengan senyuman yang indah, suatu saat nanti. Terkesan dan mendalam.

Tags: amalsenyum

Comments 4

  1. Anggun milenia says:
    5 years ago

    Terus berkarya ya💓💓 alhamdulillahijazakumullahukhaira 👍

    Reply
  2. Bagus second thinker says:
    5 years ago

    Alhamdulillahi jazaakumullohu khoiro, sangat menginspiratif semua narasinya

    Reply
  3. Dwi Rahayu says:
    5 years ago

    Di balik senyummu trlihat kedamaian kalbu

    Reply
  4. Shiva says:
    9 months ago

    Sangat menginspirasi, alhamdulillah jazzakumullahukhoirooo 🤍

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Supardo on Sakoda SPN DIY, Helat Kemah Santri untuk Meriahkan HSN 2025
  • Adin Mutohar on Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda
  • Supardo bin Kayat on LDII Purwakarta Gelar Musda VII, Tegaskan Komitmen Bangun Generasi Tangguh
  • Supardo bin Kayat on LDII Dorong Remaja Mengasah Kreativitas dan Kemandirian Lewat Pengajian
  • Supardo bin Kayat on Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini
  • Trending
  • Comments
  • Latest
LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025

LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025

October 27, 2025
Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

October 31, 2025
Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

October 28, 2025
Debu dalam Nafas Kita

Debu dalam Nafas Kita

October 28, 2025
Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

3
Peringati Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jombang Apresiasi Ponpes Gadingmangu

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jombang Apresiasi Ponpes Gadingmangu

2
Sakoda SPN DIY, Helat Kemah Santri untuk Meriahkan HSN 2025

Sakoda SPN DIY, Helat Kemah Santri untuk Meriahkan HSN 2025

1
Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda

Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda

1
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

November 2, 2025
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

November 2, 2025
LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat

LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat

November 2, 2025
Peringati Hari Santri Nasional 2025, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Ponpes Al Ubaidah Gelar Upacara

November 2, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar November 2, 2025
  • LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah November 2, 2025
  • LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat November 2, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.