Paser (24/7). Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Paser, H. Suliono turut menghadiri Forum Group Discussion (FGD) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Paser di kantor sekretariat MUI (23/7). Mewakili LDII, ia mengikuti diskusi yang membahas mengenai pandangan fundamental beragama sebagai pondasi kokoh keagamaan.
Acara yang bertema “Bina Paham Keagamaan Islam dan Pencegahan Konflik” itu, dihadiri kurang lebih 30 peserta mewakili ormas Islam, instansi keagamaan, serta tokoh-tokoh masyarakat berbagai wilayah.
Kepala Kemenag Paser, H. Nasruddin mengingatkan moderasi beragama dalam kehidupan umat. Menurutnya, penerapan moderasi beragama harus di setiap lini kehidupan agar toleransi dan harmonis terus berlanjut.
Mewakili pemerintah daerah, Kabag Prokopim Setda Paser Abdul Kadir Sambolangi juga menyampaikan, “Forum seperti ini penting untuk membangun sinergi antara pemerintah dan tokoh agama demi menjaga stabilitas daerah,” ujarnya.
Selain itu Ketua FKUB Paser, H. Abu Bakar Syam juga menekankan dialog antarumat beragama karena menjaga kerukunan bukan hanya tugas satu pihak, tapi tanggung jawab bersama. “Penting melibatkan semua elemen masyarakat,” kata dia.
Senada dengan itu, Kasi Bimas Islam Kemenag Paser, H. Ishak juga mengatakan, agar dialog juga dilakukan dengan pendekatan edukatif dan persuasif. “Sehingga konteks pembinaan umat memberi dampak lebih positif dan mencegah paham keagamaan ekstrem,” kata dia.
Pada kesempatan itu Suliono mengatakan, sikap fundamental beragama atau memiliki pemahaman agama, dapat menjadi benteng menghadapi potensi konflik, baik sesama umat Islam maupun antaragama. “Pemahaman agama yang benar akan melahirkan sikap saling menghargai, sehingga potensi konflik dapat dicegah sejak dini,” ujar H. Suliono.
Pihaknya juga mengapresiasi diskusi tersebut dan mengupayakan terus berkontribusi menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Paser. “Dialog keterbukaan menjaga keharmonisan sosial dengan menghadirkan figur yang berkomitmen pada nilai keagamaan,” kata dia.