Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel Opini

Ibu Aktor Penting dalam Pembiasaan Karakter Luhur

2025/12/28
in Opini
0
Ilustrasi: Pinterest.

Ilustrasi: Pinterest.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Oleh Thonang Effendi*

Fondasi karakter luhur dibangun dari kebiasaan yang anak lihat, rasakan, dan tiru di rumah, terutama keteladanan yang dipraktikkan oleh ibu. Pengasuhan sehari-hari dengan kesabaran, penerimaan, arahan, latihan, motivasi, dan kepercayaan yang dilakukan secara konsisten, pelan namun pasti membangun fondasi karakter luhur dalam diri masing-masing anak.

Membayangkan sosok ibu, terpampang jelas dalam ingatan, klebatan-klebatan peristiwa di masa kecil saat diasuh oleh ibu. Juga peristiwa sehari-hari di rumah, bagaimana seorang istri—ibu dari anak-anak —mengasuh dan menjaga para buah hatinya.

Para wanita umumnya memang bukan ibu yang sempurna, melainkan seorang ibu biasa yang memiliki kekurangan, kadang bersikap dan berkata yang belum sepenuhnya sesuai dengan *parenting skills*. Lebih dari itu, keberadaan anak-anak justru membuat seorang ibu terus belajar untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

Momen Hari Ibu, 22 Desember tahun ini, menjadi momentum bagi seorang istri—ibu dari anak-anak —untuk merefleksikan diri, “Sudahkah mampu menjadi seorang ibu yang baik?” Sebuah pertanyaan sederhana yang membutuhkan waktu tidak sebentar untuk menjawabnya. Pertanyaan serupa juga sempat diajukan oleh seorang suami kepada sang istri, “Apa yang membuat Mama bahagia melihat anak-anak bertumbuh?”

Diam sejenak, keheningan pun menyeruak. Dengan tegas namun lembut, istri pun menjawab, “Ada kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan materi, yaitu saat Mama melihat anak-anak tumbuh sehat, cerdas, kreatif, dan baik hati. Kebahagiaan terbesar bagi Mama bukanlah saat melihat anak-anak berdiri di puncak prestasi duniawi, melainkan saat melihat mereka tumbuh menjadi pribadi yang shalih–shalihah dan mempraktikkan 29 karakter luhur.”

Istri pun melanjutkan, “Dunia mungkin melihat kesuksesan dari angka dan gelar, orang lain mungkin menilai kesuksesan dari peringkat dan pencapaian.” Ia kembali diam sejenak, lalu melanjutkan, “Bagi Mama, kesuksesan adalah ketika melihat anak-anak tetap menjaga ibadah di tengah hiruk-pikuk dunia, mendengar kata-kata anak-anak yang selalu bersyukur dan menyejukkan hati, melihat mereka saling rukun dan mendukung satu sama lain, serta melihat cara berteman mereka yang ramah dan gemar membantu sesama.”

Dari sepenggal dialog sederhana di ruang keluarga tersebut, kita dapat menyaksikan betapa penting peran ibu dalam meletakkan fondasi karakter luhur bagi anak-anaknya. Seorang ibu juga menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Anak-anak memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, ada satu hal yang mampu membingkai kelebihan dan kekurangan itu menjadi keunggulan pribadi, yaitu memiliki hati yang baik dan menerapkan 29 karakter luhur dalam kehidupan sehari-hari.

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan saat ini yang menuntut kecepatan, pencapaian, dan validasi, tidak jarang sebagian generasi muda mengabaikan karakter luhur demi memenuhi tuntutan zaman. Di sinilah pentingnya 29 karakter luhur yang dikembangkan oleh LDII untuk dimiliki oleh generasi penerus, pewaris, dan pengisi kemerdekaan NKRI, guna mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045.

Seorang tokoh dunia pernah berkata, “Bila seseorang kehilangan karakter, maka dia kehilangan segalanya.” Pernyataan ini masih sangat relevan di percaturan global saat ini, ketika kepercayaan (*trust*) menjadi landasan utama dalam berbisnis dan bermuamalah.

Pribadi berkarakter yang senantiasa mempraktikkan 29 karakter luhur tidak terbentuk dalam hitungan hari, melainkan terus bertumbuh seiring bertambahnya usia dan kedewasaan. Dengan prinsip nggayuh marang kasampurnan—selalu berusaha menuju kesempurnaan—dari generasi ke generasi saling menjaga, mengondisikan, dan membangun fondasi agar 29 karakter luhur terus lestari, tumbuh, dan *mbalung sumsum* menjadi karakter asli (indigenous) dari setiap generasi penerus.

Dalam konteks ini, anak-anak membutuhkan peran seorang ibu yang menjaga konsistensi pembiasaan 29 karakter luhur dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari persiapan tidur, bangun tidur, berkegiatan, hingga kembali beristirahat. Dengan penuh kesadaran dan harapan besar terhadap masa depan anak-anaknya, seorang ibu mencurahkan segala perhatian, daya upaya, dan karyanya untuk menjadi figur serta contoh nyata dalam mempraktikkan 29 karakter luhur.

Seorang anak perempuan kelak akan menjadi ibu. Seorang anak laki-laki kelak akan menjadi ayah yang membantu dan membersamai istri—ibu dari anak-anaknya. Anak-anak hari ini, pada masanya, akan meletakkan fondasi 29 karakter luhur kepada generasi berikutnya, sebagaimana yang telah dilakukan oleh ibu mereka.

Pada akhirnya, sejenak kita renungkan refleksi sederhana di ruang keluarga. Sudahkah kita siap menjadi ibu teladan bagi anak-anak? Sudahkah kita siap menjadi suami teladan yang membantu dan membersamai istri—ibu dari anak-anak kita?

*) Thonang Effendi adalah Ketua Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII

Tags: ibuKarakter Luhur

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • H. Masirin on Pengurus LDII Sumut Ditetapkan sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan
  • Supardo bin Kayat on Wabup Luwu Hadiri Pengajian Mubaligh LDII Dukung Penguatan Karakter Generasi Muda
  • Supardo bin Kayat on Ponpes Wali Barokah Bekali Santri Kepedulian Lingkungan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
  • Aliyya on LDII Perkuat Semangat Gotong Royong Lewat Kerja Bakti Bersama Warga di Bantul
  • Abi Sajaroh on Ponpes Wali Barokah Bekali Santri Kepedulian Lingkungan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

December 21, 2025
Menghindari Dosa Jelang Pergantian Tahun

Menghindari Dosa Jelang Pergantian Tahun

December 22, 2025
Pengurus LDII Sumut Ditetapkan sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan

Pengurus LDII Sumut Ditetapkan sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan

December 28, 2025
Wabup Luwu Hadiri Pengajian Mubaligh LDII Dukung Penguatan Karakter Generasi Muda

Wabup Luwu Hadiri Pengajian Mubaligh LDII Dukung Penguatan Karakter Generasi Muda

December 26, 2025
Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

8
Ponpes Wali Barokah Raih Eco Pesantren Kategori Pratama, Siap Berkomitmen Ciptakan Lingkungan Sehat

Ponpes Wali Barokah Raih Eco Pesantren Kategori Pratama, Siap Berkomitmen Ciptakan Lingkungan Sehat

7
Pengurus LDII Sumut Ditetapkan sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan

Pengurus LDII Sumut Ditetapkan sebagai Guru Besar Bidang Manajemen Pendidikan

3
Ponpes Wali Barokah Bekali Santri Kepedulian Lingkungan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim

Ponpes Wali Barokah Bekali Santri Kepedulian Lingkungan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim

2
Ibu Aktor Penting dalam Pembiasaan Karakter Luhur

Ibu Aktor Penting dalam Pembiasaan Karakter Luhur

December 28, 2025
Darurat Sampah dan Jalan Menuju Solusi Berkelanjutan

Darurat Sampah dan Jalan Menuju Solusi Berkelanjutan

December 28, 2025
Ponpes Wali Barokah Bekali Santri Kepedulian Lingkungan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim

Ponpes Wali Barokah Bekali Santri Kepedulian Lingkungan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim

December 28, 2025
HMPI 2025, LDII Adiluwih Gelar Aksi Penanaman Pohon

HMPI 2025, LDII Adiluwih Gelar Aksi Penanaman Pohon

December 28, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Ibu Aktor Penting dalam Pembiasaan Karakter Luhur December 28, 2025
  • Darurat Sampah dan Jalan Menuju Solusi Berkelanjutan December 28, 2025
  • Ponpes Wali Barokah Bekali Santri Kepedulian Lingkungan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim December 28, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.