Mamuju Tengah (9/10). Nama Nirmala Ayuningtyas kini tengah mencuri perhatian di kalangan generasi muda LDII Sulawesi Barat. Ia berhasil menorehkan sejumlah prestasi gemilang di tingkat nasional maupun internasional. Terbaru, Nirmala terpilih sebagai Duta Bahasa Sulawesi Selatan dan Barat sekaligus Duta Kampus Universitas Sulawesi Barat tahun 2025.
Lahir dan besar di Desa Sukamaju, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Nirmala tumbuh dalam keluarga sederhana. Ayahnya seorang petani yang tidak menamatkan sekolah dasar, sementara ibunya seorang guru TK sukarela. Meski berasal dari pelosok, Nirmala membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi.
“Saya bukan anak dari tokoh terkenal. Tapi dari orangtua, saya belajar tekun, rendah hati, dan pantang menyerah. Dari nilai-nilai itu saya melangkah perlahan, tapi pasti,” ujarnya.
Sebagai generasi muda LDII, Nirmala juga menegaskan, setiap langkahnya didasari oleh 29 karakter luhur, dengan mengedepankan nilai kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab yang diajarkan dalam lingkungan keluarga dan pendidikan agama di lingkungannya.
“Saya ingin membuktikan, generasi muda LDII juga bisa berprestasi dan berkontribusi untuk negeri,” ungkap Nirmala.
Nirmala kini dipercaya sebagai Koordinator Wilayah Sulawesi Barat untuk Students for Liberty Indonesia (SFL Indonesia). SFL merupakan organisasi internasional yang berfokus pada literasi kebebasan dan pengembangan kepemimpinan pemuda. Melalui perannya, ia aktif menyelenggarakan diskusi lintas kampus, kampanye literasi, dan forum kepemudaan yang mengangkat tema kebebasan berpikir dan kesetaraan.
Pada tahun 2024, Nirmala pernah mewakili Indonesia di ajang Students for Liberty Asia-Pacific Top Leadership Retreat di Bangkok, dan kembali dipercaya menjadi Delegasi Indonesia di Kuala Lumpur pada 2025. Ia merupakan satu-satunya perwakilan dari Pulau Sulawesi yang hadir di forum pelajar internasional tersebut.
“Rasanya luar biasa, seperti wah, anak desa bisa juga loh berdiri sejajar dengan mahasiswa internasional. Itu menjadi titik balik saya kalau mimpi besar bisa terwujud asal berani ambil kesempatan, meski penuh pengorbanan,” tutur Nirmala .
Ia juga menambahkan, pengalaman internasional tersebut membuka wawasannya tentang pentingnya budaya diskusi dan kolaborasi. “Di forum internasional, mereka sangat terbiasa menyampaikan pendapat dengan percaya diri tanpa menjatuhkan orang lain. Itu yang ingin saya tularkan ke Sulbar, Jangan terkungkung di zona nyaman, tapi punya growth mindset,” jelasnya.
Selain kiprahnya di kancah internasional, Nirmala aktif dalam berbagai kegiatan akademik dan kepemimpinan kampus. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Volunteer MBKM Universitas Sulawesi Barat 2024, Ketua Tim PKM Pendanaan Kemdikbud Ristek pada 2024–2025, dan meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah serta Juara 1 NUDC (National University Debating Championship) tingkat universitas.
Ia juga merupakan alumni Pertukaran Mahasiswa Merdeka Tiga di Universitas Padjadjaran dan sempat terpilih sebagai Model Budaya Sulbar pada Parade Budaya PMM 3 UNPAD 2023. Sebagai duta bahasa, Nirmala memiliki tujuan untuk menguatkan literasi bahasa di kalangan generasi muda melalui tiga gatra pembangunan bahasa: mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
Ia mengungkapkan Tiga Gatra itu bisa dimulai dari hal-hal sederhana dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di ruang publik dan digital, lestarikan bahasa daerah lewat keluarga atau konten kreatif, dan biasakan berinteraksi dengan bahasa asing lewat film, musik, atau forum. “Kalau ketiganya seimbang, generasi muda akan punya identitas kuat dan tetap percaya diri di level global,” tambah Nirmala.
Dalam berbagai forum nasional dan internasional, Nirmala selalu menekankan pentingnya percaya diri dan keberanian tampil. “Jangan minder jadi anak daerah, justru itu keunikan kita. Tampil apa adanya, dengan persiapan matang, dan jangan lupa doa orangtua,” pesannya.
Saat ditanya tentang isu yang diangkat dalam forum internasional, Nirmala menjelaskan, fokusnya adalah bagaimana anak muda diberdayakan untuk berani berpikir kritis dan bersuara. Nirmala bercerita ketika di forum peserta internasional merespons dengan antusias, karena semangat anak muda di berbagai negara sama yaitu ingin bebas berekspresi dan diberi ruang untuk berkembang. “Dari situ saya merasa nilai-nilai yang saya bawa dari Sulbar juga relevan dengan wacana global,” katanya.
Nirmala Ayuningtyas menjadi bukti anak muda dari pelosok bisa menuju panggung internasional, sehingga menjadi inspiratif bagi generasi muda LDII khususnya di Sulawesi Barat.