Agam (13/7). Kepala Kemenag Agam, Thomas Febria membuka pesantren kilat liburan sekolah yang diselenggarakan DPD LDII Kabupaten Agam. Acara itu diselenggarakan di Musala Al Muhajirin, Agam, Sumatera Barat, pada Minggu (7/7).
Ketua DPD LDII Agam, Hadi Syahputra mengatakan, acara itu diikuti 100-an peserta usia SD hingga mahasiswa. “Kami selenggarakan untuk mengisi libur panjang akhir tahun ajaran dengan pembinaan karakter,” pungkasnya.
Hadi mengatakan, materi yang disampaikan pada pesantren kilat tersebut adalah pembinaan budi pekerti. “Sebagai fondasi akhlak mulia, melalui pemahaman agaman yang mendalam,” tuturnya.
Ia menargetkan, generasi muda LDII Agam memiliki 29 karakter luhur sebagai fondasi akhlak dan kepribadian. “Meliputi Tri Sukses, yaitu memiliki akhlakul karimah, faqih dalam agama, dan mandiri secara ekonomi,” kata Hadi.
Dalam aspek spiritual, diterapkan Empat Tali Keimanan: bersyukur, mempersungguh, mengagungkan, dan berdoa. Ketangguhan mental dibentuk melalui Empat Maqodirullah, yaitu bersyukur saat menerima nikmat, istirja’ ketika tertimpa musibah, bersabar dalam menghadapi cobaan, dan bertobat saat melakukan kesalahan.
Hadi melanjutkan, untuk membentuk pribadi yang kuat dalam bermasyarakat, diterapkan Enam Tabiat Luhur: jujur, amanah, rukun, kompak, kerja sama yang baik, dan hidup hemat. Dalam hal etos kerja, ditekankan Tiga Prinsip Kerja: benar (hasil sesuai standar mutu), kurup (sepadan antara usaha dan hasil), dan janji (tepat mutu dan waktu).
“Solidaritas sosial dibangun melalui Empat Roda Berputar, yaitu yang kuat membantu yang lemah, yang bisa membantu yang tidak bisa, yang ingat mengingatkan yang lupa, dan yang salah dinasihati agar bertobat,” pungkas Hadi.
Terakhir, untuk menciptakan lingkungan harmonis, diterapkan Lima Syarat Kerukunan: bertutur kata yang baik, jujur dan amanah agar bisa dipercaya, sabar dan tidak dengki, menjaga diri dan hak orang lain, serta saling memperhatikan dan menjaga perasaan. “Semua karakter ini diharapkan menjadi bekal utama generasi muda LDII untuk menghadapi tantangan zaman dengan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur,” imbuh Hadi.
Menanggapi itu, Kepala Kemenag Agam, Thomas Febria mengapresiasi kontribusi LDII membina generasi muda. “Meski hanya berlangsung empat hari, saya yakin karena disampaikan oleh dai-daiyah yang kompeten, kegiatan ini akan membentuk generasi LDII yang berakhlak mulia, tafaqquh fiddin, dan mandiri dalam ekonomi,” ujarnya.
Thomas menambahkan, LDII telah memberikan sumbangsih bagi pembinaan karakter masyarakat, khususnya di Lubuk Basung. Dalam tausiyahnya, ia menegaskan pentingnya kekuatan ekonomi dalam menjaga martabat, serta mengapresiasi LDII yang mandiri dalam menyelenggarakan kegiatan ini.