Luwu (3/10). Ketua DPD LDII Kabupaten Luwu, Muchlisin resmi dilantik sebagai salah satu pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Luwu periode 2025–2027. Pelantikan berlangsung di ruang Pola Andi Kambo, Kantor Bupati Luwu, Sulawesi Selatan, pada Selasa (30/9).
“Terima kasih kepada pemerintah kabupaten atas kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk menjadi salah satu pengurus FKUB Kabupaten Luwu,” ujar Muchlisin.
Bupati Luwu, Patahudding dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Luwu selama ini dikenal aman dan tenteram karena warganya diikat oleh nilai kekeluargaan yang kuat sebagai *Wija To Luwu*. “Semangat ini perlu terus dirawat dan ditanamkan sebagai pondasi menjaga kerukunan antar umat beragama,” tandasnya.
Ia menegaskan, nilai-nilai kekeluargaan sebagai *Wija To Luwu* adalah perekat kita semua. Menurutnya, tidak ada harmoni tanpa rasa saling memiliki dan saling menghormati.
Sementara itu, Ketua FKUB Kabupaten Luwu, Armin memaparkan arah kebijakan dan program kerja yang akan dijalankan pada periode 2025–2027. Ia menyebut, langkah awal adalah penguatan simpul-simpul kerukunan di tengah masyarakat melalui hubungan erat antartokoh agama, masyarakat, dan pemerintah.
“Hal ini penting untuk membangun jejaring komunikasi yang tangguh dalam menghadapi potensi gesekan sosial,” tandasnya.
Program berikutnya, lanjut Armin, pendidikan dan literasi kerukunan yang akan diimplementasikan melalui seminar, pelatihan, dan diskusi publik. Program ini bertujuan membangun pemahaman masyarakat bahwa perbedaan adalah kekuatan, bukan ancaman.
“FKUB juga akan mengintensifkan dialog antar umat beragama, yang menjadi ruang terbuka membahas isu-isu aktual dengan pendekatan persuasif dan solutif,” ujarnya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Ittihad Persatuan Imam Masjid (IPIM) dan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI). Kegiatan diawali dengan Focus Group Discussion (FGD) tentang peran strategis FKUB dalam menjaga keharmonisan dan ketenteraman sosial.
Turut hadir dalam kegiatan ini unsur forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palopo, yang juga menandatangani kerja sama pencegahan penyalahgunaan narkotika dengan Pemerintah Kabupaten Luwu.
Dalam mendukung aktivitas ini, forum juga akan mendorong pengembangan sarana dan prasarana seperti rumah kerukunan dan ruang pertemuan lintas agama, yang dapat digunakan bersama. Untuk memastikan kesinambungan dan efektivitas program, FKUB akan menggelar koordinasi dan konsolidasi secara berkala dengan berbagai lembaga keagamaan, instansi pemerintah, dan unsur masyarakat sipil.
Pelantikan ini menjadi penanda dimulainya komitmen baru FKUB Kabupaten Luwu dalam menjaga kerukunan umat beragama, dengan hadirnya tokoh-tokoh dari berbagai organisasi, termasuk Muchlisin dari LDII, yang memperkuat representasi dan keterlibatan semua elemen dalam upaya merawat kebhinekaan di Tanah Luwu.