Samarinda (30/9). DPW LDII Kalimantan Timur kembali menggelar Asrama Pengajian Hadits Shohih Muslim Jilid 4 selama seminggu. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur, KH Muhammad Rasyid yang turut hadir mengapresiasi acara tersebut.
Agenda rutin itu berlangsung selama seminggu sejak Rabu (24/9) hingga Selasa (30/9), di Masjid Al Aziziyah, Komplek Pondok Pesantren Al-Aziziyah, Samarinda yang dihadiri lebih dari 800 peserta.
Dalam tausiahnya, KH Muhammad Rasyid yang juga menjabat sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kaltim, menekankan pentingnya penguasaan tafsir Al Quran dan Hadits. “Kitab Al-Qur’an dan Hadits harus dikuasai, tidak hanya bacaannya saja tetapi yang paling penting adalah tafsirnya,” ujarnya. Menurutnya, dengan pemahaman yang komprehensif, umat Islam mampu turut serta menjaga kemurnian syariat Islam.
Imam Besar Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda itu secara khusus memuji metode pembelajaran yang diterapkan oleh LDII. “Sistematika pembelajarannya bagus, bisa menjadi rujukan bagi lembaga lain,” tutur KH Muhammad Rasyid.
Ia menilai, pengkajian kitab yang terstruktur merupakan pembekalan yang sangat baik untuk menangkal dan mendeteksi permasalahan umat secara tepat. “Penguasaan ilmu agama termasuk hadits memberikan suatu bekal untuk menangkal ataupun mendeteksi permasalahan secara tepat kemudian mengambil sikap yang tepat,” tambahnya.
Dengan bekal ilmu yang mumpuni tersebut, LDII mampu menghadapi segala tantangan zaman sesuai dengan ajaran Islam yang luhur. Ketua DPW LDII Kaltim, Krishna Purnawan Candra menambahkan acara itu untuk meningkatkan kualitas para dai di lingkungan LDII.
“Pengajian digelar setiap 1 semester yang merupakan bagian dari program kerja bidang keilmuan dan langsung mendatangkan guru dari Pondok Wali Barokah Kediri Jawa Timur sebagai pemateri,” jelasnya.
Kajian itu tidak hanya terbatas pada Shohih Muslim, tetapi mencakup Al Kutub As Sittah (enam kitab hadits utama), yaitu Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan An-Nasa’i, dan Sunan Ibnu Majah.
Candra juga mengapresiasi kehadiran dan tausiah dari KH M. Rasyid saat itu. “Terimakasih kami ucapkan kepada Kyai Rasyid atas petuah, pesan, dan arahan yang telah diberikan malam ini. Semoga ke depan terus bisa terjalin sinergi antara MUI dan LDII Provinsi Kalimantan Timur,” ungkapnya.
Sebagai bentuk penghormatan, Candra memberi cinderamata berupa Kitab Shohih Muslim Jilid 4 kepada KH Muhammad Rasyid. (LINES Kaltim)