Bantul (10/6). DPD LDII Kabupaten Bantul mendorong para pelaku usaha perikanan tangkap untuk mengikuti program jaminan sosial dan menerapkan pola hidup sehat guna meningkatkan produktivitas. Dukungan itu disampaikan dalam kegiatan sosialisasi Jaminan Sosial bagi Pelaku Usaha Perikanan Tangkap yang digelar di Pedak RT 04, Wijirejo, Pandak, Bantul, pada Rabu, 14 Mei 2025.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta, DPRD DIY, dan DPD LDII Kabupaten Bantul. Sosialisasi bertujuan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan sosial sekaligus mendukung pembangunan sektor kelautan dan perikanan di DIY.
Ketua DPD LDII Kabupaten Bantul, Nanang Dwi Antoro, menyebut kegiatan ini sangat relevan dengan semangat LDII dalam menciptakan masyarakat yang produktif dan sejahtera. “Warga LDII sangat menyambut baik kegiatan ini. Kami ingin mendorong partisipasi aktif warga, khususnya pelaku usaha perikanan, untuk sadar pentingnya jaminan sosial dan kesehatan dalam mendukung keberlangsungan hidup,” kata Nanang.
Dalam sesi pemaparan, Andi Prasetyo Gunawan dari Dinas Kelautan dan Perikanan DIY menekankan pentingnya pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) bagi nelayan. Menurutnya, KUB berfungsi sebagai sarana kolektif yang memperkuat akses ke bantuan pemerintah dan memperbesar peluang usaha. “Melalui KUB, pelaku usaha perikanan bisa lebih terorganisasi dan memiliki posisi tawar dalam rantai distribusi hasil tangkapan,” ucap Andi.
Wakil Ketua Komisi B DPRD DIY, Danang Wahyu Broto, menambahkan bahwa kesehatan harus menjadi prioritas utama di tengah tantangan ekonomi. Ia menyoroti peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM) di DIY, seperti hipertensi dan stroke. “Kesehatan adalah modal dasar untuk produktivitas. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, kesadaran masyarakat harus tumbuh lewat gerakan seperti Germas,” ujar Danang.
Ia juga mengingatkan bahwa gaya hidup sehat perlu diterapkan setiap hari, mulai dari aktivitas fisik hingga konsumsi makanan bergizi. “Berjalan kaki 30 menit sehari dan mengonsumsi ikan bisa menjadi kebiasaan sederhana namun berdampak besar. Apalagi, PTM banyak menyerang usia produktif dan paruh baya,” tambahnya.
Sementara itu, Afrizal dari BPJS Ketenagakerjaan Bantul menjelaskan bahwa program jaminan sosial ketenagakerjaan kini semakin mudah diakses. Ia memaparkan mekanisme pendaftaran, pembayaran iuran, hingga proses klaim manfaat. “Cukup dengan menyerahkan KTP dan membayar iuran bulanan, para nelayan sudah bisa terlindungi dari risiko kecelakaan kerja maupun jaminan hari tua,” kata Afrizal.