Tarakan (30/5). LDII Kalimantan Utara menggelar rukyatul hilal penentuan 1 Zulhijah 1446 H di Mako Satuan Radar 225 TNI AU pada Selasa (27/5). Pengamatan itu bekerja sama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag), BMKG, dan sejumlah ormas Islam lainnya.
Hal itu merupakan bentuk dukungan kepada Pemerintah untuk pengamatan hilal sekaligus melaporkan hasilnya di sidang penentuan hilal Kemenag. Wakil Ketua DPD LDII Kota Tarakan Muhammad Ilyas mengatakan bahwa rukyatul hilal itu menjadi kontribusi LDII dan hasilnya nanti sebagai referensi yang dilaporkan ke Kemenag,” ujarnya.
LDII berkomitmen akan selalu ikut andil dalam penentuan hari besar umat Islam itu, agar kehadiran LDII lebih dirasakan oleh masyarakat luas. “Kami akan selalu berusaha untuk memberi manfaat lebih pada umat Islam pada umumnya, salah satunya dengan peran serta kami mengikuti pentauan hilal ini. Serta kedepannya kami akan menambah peralatan pemantau hilal,” jelasnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Kaltara melalui Kabid Haji dan Bimas Islam Kemenag Kaltara, H. M. Saleh, total 114 titik wilayah di Indonesia serentak melaksanakan rukyatul hilal mulai dari Sabang sampai Merauke. Potensi untuk melihat hilal, kata dia, kemungkinan besar ada di Aceh.
“Semua hasil pengamatan dikirim ke pusat untuk sidang isbat. Apakah 1 Dzulhijjah besok atau besoknya kita tidak tahu,” ujarnya.
Sementara itu Kepala BMKG Kota Tarakan, M. Sulam Khilmi menyampaikan hasil pemantauan tadi hilal tidak bisa terlihat, karena cakrawala atau ufuk tertutup awan tebal.
“Jadi tidak bisa terlihat dan secara perhitungan juga untuk Tarakan itu dua derajat jadi masih sangat sulit kelihatan apalagi ditambah dengan awan tebal di ufuk atau di cakrawala,” paparnya.
Ia menambahkan, “Apapun yang terjadi walaupun sebenarnya di bawah 3 derajat jika terlihat maka bisa dianggap masuk bulan baru,” katanya.