Surabaya (21/11). DPW LDII Jawa Timur menghadiri upacara peringatan Hari Pahlawan pada Senin (10/11) bertempat di Monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Peringatan Hari Pahlawan tahun ini bertajuk “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.”
“Semangat kepahlawanan tidak cukup hanya dikenang setiap peringatan Hari Pahlawan, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Salah satunya melalui penguatan sumber daya manusia (SDM) yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing demi kemajuan daerah dan bangsa,” jelas Ketua DPW LDII Jawa Timur, Moch. Amrodji Konawi.
Ia menjelaskan meneladani semangat para pahlawan bukan sekadar mengenang perjuangan, tetapi dengan cara membangun generasi berwawasan luas, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman. “LDII Jawa Timur berkomitmen membentuk generasi penerus yang unggul dengan bekal knowledge, skill, dan attitude sebagai fondasi perilaku yang tangguh dan berkarakter,” ujarnya.
Amrodji menambahkan, generasi masa kini memiliki tanggung jawab besar untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan, bukan lagi dengan senjata, melainkan melalui inovasi, kerja keras, dan kontribusi nyata di berbagai bidang kehidupan. “Kita harus terus berinovasi, mandiri, dan berperan aktif dalam menggerakkan sektor-sektor strategis, terutama ekonomi rakyat dan UMKM. Dari tangan-tangan kreatif anak bangsa, Jawa Timur bisa menjadi Gerbang Baru Nusantara, pusat pertumbuhan ekonomi dan peradaban yang berdaya saing,” jelasnya.
Amrodji mengajak seluruh elemen masyarakat untuk merenungkan kontribusi masing-masing bagi kemajuan Jawa Timur dan Indonesia. Menurutnya, makna sejati kepahlawanan di era modern bukan sekadar penghormatan, melainkan pengabdian dan karya nyata bagi bangsa.
“Setiap profesi, sekecil apa pun perannya, bisa menjadi ladang perjuangan jika dilakukan dengan keikhlasan dan tanggung jawab. Inilah esensi kepahlawanan masa kini,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara generasi muda, pelaku usaha, akademisi, dan pemerintah daerah untuk memperkuat kemandirian ekonomi serta menciptakan lapangan kerja yang berkeadilan dan berkelanjutan. Semangat kepahlawanan sejati adalah semangat untuk memberi, membangun, dan mempersatukan. “Mari kita teruskan perjuangan para pahlawan dengan berkarya, berinovasi, dan menjaga persaudaraan. Melalui kerja nyata, kita wujudkan Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, yang bertindak sebagai inspektur upacara, menegaskan bahwa semangat Hari Pahlawan harus menjadi momentum memperkuat tekad untuk terus berjuang membangun Jawa Timur yang maju, inklusif, dan menyejahterakan rakyatnya.
“Sebagai provinsi yang telah berusia 80 tahun, Jawa Timur terus menunjukkan ketangguhan dan daya juang luar biasa. Perjuangan para pahlawan yang dahulu menegakkan kemerdekaan kini kita lanjutkan dalam bentuk perjuangan membangun kesejahteraan,” ujarnya.
Emil menegaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen memperkuat fondasi ekonomi daerah dengan mengembangkan sektor pertanian, UMKM, dan industri, serta mendorong inovasi di kalangan generasi muda agar Jawa Timur tetap menjadi motor penggerak ekonomi nasional. “Semangat kepahlawanan memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Jawa Timur. Dari bumi Majapahit hingga Surabaya, dari rakyat Blitar hingga para pejuang di Madura dan Tapal Kuda, semuanya telah mewariskan nilai keberanian, persatuan, dan ketulusan,” ungkapnya.
Wakil Gubernur dua periode tersebut menjelaskan kini bentuk perjuangan memang berbeda. Menurutnya, jika dahulu musuh bangsa adalah penjajah, maka tantangan kita hari ini adalah kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, disinformasi, serta ancaman disintegrasi bangsa. “Setiap warga negara memiliki peran sebagai pahlawan di bidangnya masing-masing, mulai dari guru, tenaga kesehatan, petani, wirausaha, hingga generasi muda pencipta inovasi. Guru yang mencerdaskan bangsa, tenaga kesehatan yang menolong jiwa, petani yang menyiapkan pangan, dan wirausaha yang membuka lapangan kerja, semuanya adalah pahlawan masa kini,” tutur Emil.
Menutup amanatnya, Emil mengajak seluruh peserta upacara untuk menundukkan kepala mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan dan kehormatan bangsa “Jangan biarkan semangat para pahlawan berhenti di buku sejarah. Mari kita hidupkan dalam tindakan, pengabdian, dan cinta kita kepada negeri ini,” tutupnya.











