Pontianak (30/6). Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalimantan Barat (Kalbar) Susanto mengingatkan perlunya transformasi dakwah ke ruang digital di momen pergantian tahun Hijriah.
Hal itu ia sampaikan saat konsolidasi organisasi pengurus LDII tingkat DPW, DPD, PC dan PAC, di Aula Pesantren Al Muqorrobun Pontianak, Jum’at (27/6) lalu. Menurutnya, respon strategi dakwah di ruang digital, relevan dengan perubahan zaman.
“Tahun Baru Hijriah menjadi momentum muhasabah menuju ke arah yang lebih baik. Salah satunya dengan memperkuat dakwah di ruang digital sebagai sarana menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, santun, dan menyejukkan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, digitalisasi dakwah tak sekadar mengikuti tren, namun kebutuhan untuk menggandeng para generasi muda dan masyarakat urban yang umumnya mengakses informasi melalui media sosial dan platform digital. “Saat ini semua kalangan tidak bisa dijauhkan dari ruang digital, baik untuk hiburan maupun mengakses informasi. Inilah peran LDII yang sangat diperlukan,” kata Susanto.
Karena itu, selain pengajian tatap muka maupun daring, LDII Kalbar juga mendorong produksi konten-konten edukatif seperti video, artikel dakwah, podcast islami, serta kampanye media sosial bertema akhlak mulia, ukhuwah, dan keteladanan Rasulullah SAW.
“Kami ingin semangat hijrah tak hanya dimaknai sebagai perubahan individu, tetapi juga lompatan kolektif umat Islam dalam memanfaatkan teknologi untuk kebaikan,” tambahnya.
Tahun Baru Islam menjadi penanda bahwa dakwah tidak boleh statis. Dalam era digital, dakwah harus adaptif, inklusif, dan mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat tanpa kehilangan esensi nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.