Tarakan (26/12). Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Baitul Ilmi, Tarakan, bekerja sama dengan DPW LDII Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar asrama 29 karekter luhur. Asrama tersebut merupakan pondasi pembentukan karakter bagi siswa di masa mendatang.
Kegiatan untuk mengisi libur sekolah tersebut diikuti puluhan siswa dari SDIT Baitul Ilmi, yang diselenggarakan di gedung pertemuan Masjid Nurhasan Perumnas Tarakan, pada 15-20 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting pembinaan sejak dini untuk menumbuhkan 29 karakter.
Ketua DPW LDII Kaltara, Jaet Ahmad Fatoni, turut hadir bersama para Dewan Penasehat Daerah (Wanhatda) membuka kegiatan. Ia berharap siswa SDIT Baitul Ilmi menjadi pondasi dalam karakter sehari-hari.
Jaet menegaskan bahwa 29 karakter luhur yang menjadi program pembinaan generasi muda LDII harus dipahami dan menjadi karakter utama. “Karakter luhur ini harus menjadi nilai pondasi dasar dalam keseharian di sekolah dan di rumah,” jelasnya.
Ia menambahkan melaksanakan 29 karakter luhur itu mulia, tapi dasar dari semua itu adalah kepatuhan terhadap Al Quran dan Al Hadist sebagai bekal anak-anak sejak dini. Ia juga menyampaikan pembinaan sejak dini bagi siswa harus melibatkan orangtua di rumah.
“Orangtua harus menerapkan fungsi kontrol. Pada usia 0-7 tahun mengarahkan, jika sudah berumur 7 tahun ke atas bisa menjadi teman diskusi dengan anak. Kuncinya adalah kedekatan dalam keluarga, di mana peran orang tua, baik ibu maupun ayah, sangat memengaruhi tumbuh kembang anak,” tutupnya. (*)












