Paser (11/9). Biro Pemberdayaan Perempuan dan Kesejahteraan Keluarga (PPKK) DPD LDII Kabupaten Paser menggelar sosialisasi pencegahan stunting pada Jumat (5/9) lalu. Kegiatan itu dihadiri 52 peserta remaja putri usia mandiri serta para ibu muda.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Wujudkan Generasi Unggul Bebas Stunting, Fondasi Ibu Sehat Fisik, Mental dan Gizi Sejak Kehamilan hingga Si Kecil Tumbuh Aktif”.
Acara yang berlangsung di Aula Barokah LDII Kabupaten Paser itu dibuka Wakil Ketua DPD LDII Kabupaten Paser, Suliono. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya peran perempuan di keluarga dalam mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas.
Mengenai pencegahan stunting, ahli gizi Nurmayanti sebagai pemateri saat itu menyampaikan pentingnya menjaga 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk mewujudkan generasi unggul.
“Perhatikan 1.000 HPK, yaitu sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Pada masa ini, pondasi kesehatan dan tumbuh kembang anak sangat ditentukan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Nurmayanti menjelaskan dampak serius stunting jika tidak dicegah sejak dini. “Stunting dapat mengakibatkan penurunan IQ hingga 20 poin, mengganggu perkembangan otak, membuat anak lebih rentan sakit, menurunkan produktivitas, hingga meningkatkan risiko terkena penyakit kronis,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya pemberian MPASI bergizi seimbang, yang selalu dipantau melalui buku kesehatan ibu dan anak (KIA).
Ketua Biro PPKK Scholihah, mengapresiasi antusiasme peserta. “Alhamdulillah, antusias peserta sangat luar biasa. Pada sesi tanya jawab, cukup banyak yang mengajukan pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan seperti ini memang sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Menutup acara, Nurmayanti mengatakan, banyaknya pertanyaan yang muncul menjadi bukti keseriusan mereka dalam memahami materi. “Kegiatan sosialisasi tidak hanya menambah wawasan, tetapi juga diharapkan mampu menjadi langkah nyata dalam mewujudkan generasi unggul bebas stunting di Kabupaten Paser,” kata dia.