Bandung (14/11). DPW LDII Jawa Barat menggelar media gathering menjelang pelaksanaan Musyawarah Wilayah (Muswil) IX, bertempat di Bandoengsche Melk Centrale (BMC), Bandung. Acara yang dihadiri puluhan wartawan itu, bertujuan untuk memaparkan program, visi, dan arah kebijakan LDII Jabar yang akan dibahas dalam Muswil esok hari.
Ketua Umum DPP LDII, KH. Chriswanto Santoso, menyampaikan bahwa *media gathering* digelar sebagai sarana evaluasi terbuka, terhadap kontribusi LDII Jawa Barat selama satu periode berjalan. Ia menegaskan bahwa evaluasi organisasi semestinya tidak hanya dilakukan secara internal.
“LDII mencoba mengembangkan sisi lain dalam mengevaluasi kinerja organisasi. Evaluasi tidak cukup dilakukan hanya di internal saja. LDII perlu dievaluasi oleh elemen bangsa, termasuk media. Kami berharap mendapat masukan dari media sebagai bagian dari penyempurnaan program kerja,” ungkapnya.
Ia menambahkan wartawan merupakan pihak yang objektif dalam memberikan penilaian terhadap perjalanan organisasi, “Wartawan adalah pihak yang fair untuk menilai dan mengevaluasi kinerja organisasi yang akan kami lanjutkan pada Muswil Jawa Barat,” ujarnya.
KH Chriswanto juga memaparkan “8 Bidang Pengabdian LDII untuk Bangsa”, yang menjadi program prioritas LDII. Delapan bidang tersebut berangkat dari isu-isu strategis bangsa, terutama empat tantangan global utama: energi, pangan, air, dan logam jarang.
Menurutnya, energi menjadi faktor kunci yang memicu konflik global, seperti perang Rusia–Ukraina. Di sisi lain, masalah pangan dan air juga menjadi penopang ketahanan masyarakat, sementara logam strategis berkaitan dengan hilirisasi dan teknologi nasional.
Menurutnya, Indonesia memiliki keempat faktor tersebut, sehingga SDM Indonesia harus dipersiapkan agar mampu mengelolanya dengan bijak, “Dengan pengelolaan yang baik, empat faktor tersebut tidak akan menjadi sumber konflik di tanah air. Karena itu LDII menggabungkannya dengan wawasan kebangsaan, pendidikan, keagamaan, dan kesehatan sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat mengelolanya dengan baik,” jelasnya.
Seluruh program tersebut, lanjutnya, diselaraskan dengan Asta Cita, arah pembangunan nasional pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. KH Chriswanto menilai bahwa langkah LDII tersebut merupakan bentuk *dakwah bil hal*, yaitu dakwah melalui aksi nyata.
“Kami melaksanakan sabda Nabi, bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang memberi manfaat bagi sesama. Itulah yang ingin kami wujudkan melalui program-program LDII,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa Barat, Dicky Harun, menjelaskan bahwa menjelang Muswil IX, LDII Jabar telah melakukan audiensi dan *Focus Group Discussion (FGD)* bersama berbagai pemangku kepentingan di Jawa Barat, antara lain Kemenag, MUI, FKUB, Kodam III/Siliwangi, Dinas UMKM, dan Dispora Jawa Barat.
“Kami melaksanakan tiga pertemuan untuk menyerap masukan program kerja yang akan diusulkan dalam Muswil. Harapannya, program-program LDII Jabar dapat mendukung kebijakan pemerintah dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Dicky juga menambahkan pagi ini, LDII Jabar juga menyelenggarakan Pasar Murah sebagai bentuk kepedulian sosial. Paket sembako senilai sekitar Rp100.000 dijual kepada masyarakat hanya dengan harga Rp20.000.
Muswil IX LDII Jawa Barat dijadwalkan berlangsung di Gedung Sate, Bandung, dan akan dibuka oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Kegiatan ini akan diikuti utusan dari 27 DPD LDII Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.












