Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel

Meneladani Peristiwa Bandung Lautan Api

2024/08/13
in Artikel
1
Tugu Peringatan Peristiwa Bandung Lautan Api. Foto: Pinterest.

Tugu Peringatan Peristiwa Bandung Lautan Api. Foto: Pinterest.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Peristiwa Bandung Lautan Api merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang sangat berarti bagi Indonesia. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 24 Maret 1946 tersebut menjadi simbol perlawanan dan pengorbanan masyarakat Bandung dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Guru Besar Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro (Undip) Singgih Tri Sulistiyono yang juga Ketua DPP LDII mendorong bangsa Indonesia terutama generasi muda untuk meneladani peristiwa Bandung Lautan Api. Peristiwa itu menjadi cerminan semangat persatuan dan sikap rela berkorban dalam memperjuangkan kemerdekaan.

Ia menjelaskan peristiwa tersebut bermula saat kedatangan pasukan sekutu yang tenyata diboncengi oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA), setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada perang dunia II, “Di situlah terjadi crash antara kekuatan rakyat Indonesia yang sudah terorganisir dan terlatih. Mereka menghadang kekuatan NICA yang ingin kembali menjajah Indonesia,” ungkapnya.

Dalam Sejarah Nasional Indonesia VI, Djoened Poesponegoro dkk. (2008), disebutkan bahwa peristiwa Bandung Lautan Api bermula ketika pasukan sekutu yang dipimpin oleh MacDonald mengeluarkan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat kala itu, Mr. Mohammad Djamin (Datuk Djamin), untuk menyerahkan semua senjata di Bandung, kecuali yang dimiliki oleh TKR, kepada pasukan sekutu dan Belanda.

Situasi menjadi semakin tegang pada malam 24 November 1945, ketika TKR dan kelompok perjuangan lainnya menyerang markas sekutu di Bandung utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger. Tiga hari setelah serangan tersebut, ultimatum diperbarui, Brigadir Jenderal MacDonald menuntut penyerahan semua senjata, termasuk yang dimiliki TKR.

Kemudian, pada 23 Maret 1946, ultimatum lain disampaikan kepada Perdana Menteri Syahrir, meminta pasukan Indonesia meninggalkan Bandung Selatan hingga jarak 10-11 kilometer dari pusat kota pada pukul 24.00, 24 Maret 1946.

Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela jika Kota Bandung kemudian dimanfaatkan oleh pihak sekutu serta NICA. Mereka kemudian berdiskusi melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak RI.

Singgih melanjutkan dalam diskusi tersebut terdapat perbedaan pendapat antara apakah Bandung harus dibumihanguskan menjadi lautan api atau tetap dipertahankan sampai titik darah penghabisan, “Meskipun terjadi perbedaan-perbedaan pendapat bila itu sudah dieksekusi maka rasa persatuan harus dibangun kembali, sehingga tidak terjadi pecah belah, konflik sendiri, yang akhirnya justru memperlemah bangsa ini,” tekannya.

Aksi bumi hangus di Bandung dipandang sebagai taktik yang dirasa paling ideal dalam situasi saat itu karena kekuatan pasukan Republik Indonesia tidak sebanding dengan kekuatan Sekutu dan NICA, meski masyarakat Bandung harus mengorbankan harta bendanya untuk dibumihanguskan.

“Apapun yang bisa itu akan menguntungkan Belanda harus dibumihanguskan, temasuk gedung-gedung atau instalasi militer, rumah, persenjataan, dan lain-lain yang tidak mampu dibawa oleh rakyat, oleh para pejuang kemudian dibakar supaya tidak dimanfaatkan oleh tentara NICA,” ungkapnya.

Singgih juga menekankan generasi muda harus bisa meneruskan semangat perjuangan bangsa Indonesia, meski dengan cara yang berbeda. “Semangat rela berkorban inilah yang seharusnya sampai sekarang harus diwarisi oleh para generasi pemimpin Indonesia. Termasuk generasi muda termasuk dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tutupnya.

Para pejuang zaman dulu meskipun berbeda pendapat mengutamakan persatuan dan kesatuan. Cermat dalam memilih keputusan karena didasari musyawarah. Inilah yang harus diteladani generasi muda.

Tags: Bandung Lautan ApiJabarJawa BaratSejarah

Comments 1

  1. Semangka says:
    2 years ago

    Semoga ldii selalu lancar, sukses,berhasil,aman dan barokah

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • RAHMAT WAHID on Audiensi dengan Wali Kota Jambi, LDII Bahas Program Kerja dan Wawasan Kebangsaan
  • Nanang Naswito on Indonesia Kaya Tapi Bisa Lapar, Inilah Bom Waktu Pangan yang Kita Abaikan
  • H. Budi Widodo, MT. on Jejak Hijau LDII Menuju Perdagangan Karbon Berkelanjutan
  • Khoirul Makmun on Jejak Hijau LDII Menuju Perdagangan Karbon Berkelanjutan
  • Surahman on Jadi Delegasi Forum Internasional, Nirmala Ayuningtyas Ajak Generasi Muda Dobrak Keterbatasan
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Indonesia Kaya, Tapi Bisa Lapar: Bom Waktu Pangan yang Kita Abaikan

Jejak Hijau LDII Menuju Perdagangan Karbon Berkelanjutan

October 7, 2025
LDII Gelar Sekolah Kebangsaan di Temanggung Perkuat Nilai Nasionalisme

LDII Gelar Sekolah Kebangsaan di Temanggung Perkuat Nilai Nasionalisme

October 6, 2025
KH Chriswanto Santoso: Sisi Religiusitas TNI Perlu Diperkuat untuk Jaga Kedaulatan Bangsa

KH Chriswanto Santoso: Sisi Religiusitas TNI Perlu Diperkuat untuk Jaga Kedaulatan Bangsa

October 4, 2025
Lurah Loktuan Ingatkan Bahaya DBD Saat Pengajian Umum LDII

Lurah Loktuan Ingatkan Bahaya DBD Saat Pengajian Umum LDII

October 6, 2025
Indonesia Kaya, Tapi Bisa Lapar: Bom Waktu Pangan yang Kita Abaikan

Jejak Hijau LDII Menuju Perdagangan Karbon Berkelanjutan

12
LDII Gelar Sekolah Kebangsaan di Temanggung Perkuat Nilai Nasionalisme

LDII Gelar Sekolah Kebangsaan di Temanggung Perkuat Nilai Nasionalisme

4
Jadi Delegasi Forum Internasional, Nirmala Ayuningtyas Ajak Generasi Muda Dobrak Keterbatasan

Jadi Delegasi Forum Internasional, Nirmala Ayuningtyas Ajak Generasi Muda Dobrak Keterbatasan

2
Jalankan Program Ketahanan Pangan, Polres Kotabaru Gandeng LDII dan Pihak Swasta

Jalankan Program Ketahanan Pangan, Polres Kotabaru Gandeng LDII dan Pihak Swasta

1
LDII Kota Bogor Audiensi dengan Kapolresta Sinergikan Program Kerja

LDII Kota Bogor Audiensi dengan Kapolresta Sinergikan Program Kerja

October 12, 2025
Generus LDII Raih Juara 1 Duta Genre Sampang 2025

Generus LDII Raih Juara 1 Duta Genre Sampang 2025

October 12, 2025
Ponpes Wali Barokah dan LDII Kota Kediri Audiensi dengan Kejari Bahas Jaksa Masuk Pesantren

Ponpes Wali Barokah dan LDII Kota Kediri Audiensi dengan Kejari Bahas Jaksa Masuk Pesantren

October 12, 2025
DPP IPI Kunjungi Ponpes Wali Barokah Kediri, Perkuat Jaringan Pesantren

DPP IPI Kunjungi Ponpes Wali Barokah Kediri, Perkuat Jaringan Pesantren

October 12, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • LDII Kota Bogor Audiensi dengan Kapolresta Sinergikan Program Kerja October 12, 2025
  • Generus LDII Raih Juara 1 Duta Genre Sampang 2025 October 12, 2025
  • Ponpes Wali Barokah dan LDII Kota Kediri Audiensi dengan Kejari Bahas Jaksa Masuk Pesantren October 12, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.