Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Seputar LDII Organisasi

Merancang Proses Pembelajaran di Era Digital

2019/09/12
in Organisasi
0
MbakNisa Loknas2019
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Pesatnya kemajuan teknologi digital di masa sekarang memungkinkan anak-anak kita mendapatkan segala macam informasi secara mudah. Dan menggunakan gadget untuk segala keperluan, baik dalam urusan berbelanja, interaksi, hingga belajar.

Besar kemungkinan dengan tanpa adanya ‘rambu-rambu’ dari para pendidik, maka mereka malah terjerumus ke hal-hal negatif efek dari derasnya arus informasi yang tidak terbendung. Ibarat dua mata pisau, teknologi memiliki sisi negatif dan positif.

“Perubahan yang sangat cepat, menuntut setiap pendidik untuk meng-update literasi, model pendidikan agar disesuaikan kondisi sekarang” tutur Siti Nurannisa Paramabekti, praktisi pendidik dari LDII dalam acara Lokakarya Nasional DPP LDII, di Patal Senayan Jakarta, 12/09.

“Mereka (siswa) itu pintar, dan lebih update ketimbang guru-gurunya. Informasi aktual bisa didapat dengan mudah. Begitu pun aplikasi-aplikasi dan fitur di dalam gadget mereka. Tugas kita adalah memberikan pembelajaran agar mereka dapat lebih bijak dalam memanfaatkan teknologi, dan bisa mengambil keuntungan melalui kemudahan informasi via internet.”

Dalam era revolusi industri ke-4 saat ini, kebutuhan manusia telah banyak menerapkan teknologi digital dalam berinteraksi maupun bertransaksi. Berbagai platform berbasis digital inilah yang akan menjadi masa depan para generasi muda. Sebagai pendidik kita harus tahu seberapa jauh memahami perubahan era digital yang tentunya akan berdampak pada proses pendidikan generasi ini?

“Untuk memberikan pembelajaran di era digital ini, kita memerlukan prinsip-prinsip dasar yaitu memahami perubahan lingkungan yang cepat, memahami perangkat teknologinya, kemampuan literasi baru berupa literasi data yaitu kemampuan untuk membaca, analisis, dan menggunakan informasi (big data) di era digital, literasi pendidikan mencakup memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi (coding, artifical intelligence, & engineering principles) dan literasi manusia (humanis, komunikasi dan desain).

Kemudian para pendidik mampu memahami karakteristik siswa, apa yang menjadi minat mereka, sehingga kita bisa merancang materi apa yang pas buat mereka. Yang terakhir adalah merancang pembelajaran fokus partisipasi aktif siswa, agar dapat melihat kompetensi peserta didik” jelas ibu muda yang biasa disapa Nisaa di hadapan ratusan peserta lokakarya.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, paradigma pendidikan mengalami perubahan besar, dimana keberagaman pembelajaran dapat diakses dengan mudah melalui internet. Waktu belajar pun tidak terbatas lagi, artinya dapat belajar hingga akhir hayat tanpa ada batasan waktu, tempat, fasilitas dan usia.
Perbedaan yang nyata pendidikan era digital dengan model pendidikan tradisional dapat dilihat dari karakteristik siswanya.

Biasanya, para siswa pengguna teknologi digital (native digital) memiliki karakter: perpindahan antara satu hal dan hal lainnya sangat cepat, menguasai IT (Orientasi Gadged), Multi Tasker, lndividual dan global, sangat terbuka, lebih cepat terjun ke dunia kerja, memiliki mental wirausahawan, dan memiliki jaringan sosial. Namun permasalahan yang mereka hadapi pun lebih kompleks.

Ada tahapan-tahapan dalam merancang pembelajaran di eral digital. Pertama, kita harus pahami proses pembelajaran apakah sudah efektif dalam melakukan transfer informasi kepada peserta didik? Apakah metode kita sudah memenuhi syarat dalam mengembangkan individu sehingga memiliki kemampuan untuk bertanya, menganalisis, kemudian menerapkan informasi atau pengetahuan yang didapat. 

Jika menggunakan pembelajaran digital (e-learning) apakah menjadi cara baru untuk meningkatkan fleksibilitas dan sumber daya yang tersedia melalui internet?

Kedua, cara mengajar kita seperti apa? apakah sudah sesuai dengan kebutuhan para siswa? Kompetensi apa yang dibutuhkan? Dan sumber daya apa saja? Di era tradisional, biasanya para murid hadir di kelas untuk menerima pembelajaran dari guru, kemudian mengerjakan tugas-tugasnya di rumah. Sementara di era sekarang menggunakan metode flipped teaching, dimana seorang guru di rumah, membuat materi pendidikan berupa video atau presentasi kemudian di upload di internet untuk di-download para siswa.

Kemudian para siswa membahas materi tersebut dan mempersiapkan pertanyaan kepada guru. Di sekolah, guru menyediakan waktu diskusi bagi para murid dan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Sementara para murid mengajukan pertanyaan pada bagian-bagian yang tidak dimengerti dan berperan aktif dalam diskusi sesama siswa.

Ketiga, membentuk tim pembelajaran yang terdiri dari ahli materi, desainer pembelajaran, tim IT, desainer web dan desainer grafis. Tim ini dibentuk sesuai kebutuhan.

Keempat, sumber daya apa saja yang dibutuhkan? Apakah kita membuat konten baru, atau menggunakan sumber daya yang sudah ada dari internet. Apakah kita yang memilih materi, atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari, memilih sendiri materi, menganalisa, mengevaluasi dan menerapkan informasi.

Kelima, penguasaan teknologi pembelajaran. Antara lain: sistem manajemen pembelajaran seperti Blackboard, Moodle, Desire2Learn, Canvas, Teknologi rekaman ceramah seperti podcast dan tangkapan kuliah, Tablet dan perangkat seluler seperti iPad, ponsel, dan aplikasi yang menjalankannya, MOOC dan banyak variannya seperti SPOC dan TOOCs, Media sosial seperti blog, wiki, Google Hangout, Google Documents, dan Twitter.

Keenam, menetapkan tujuan pembelajaran sesuai dengan perencanaan kurikulum, namun pada parkteknya mencakup antara lain pengembangan pengetahuan, pengembangan keterampilan, atau pada pengembangan operasional.

Ketujuh, Desain struktur pembelajaran dan kegiatan pembelajaran. Penetapan berapa banyak waktu yang harus digunakan siswa setiap minggu untuk belajar online, dan penjelasan tentang apa yang harus siswa lakukan dan kapan perlu dilakukan.

Kedelapan, komunikasi. Kehadiran seorang guru baik di ruang kelas, maupun di dunia maya bagi para siswanya dapat mendorong mereka, memantau diskusi secara teratur, dan sesekali melakukan intervensi jika perlu, tanpa menghambat diskusi.

Kesembilan, evaluasi dari hasil metode pembelajaran, apakah ada peningkatan atau tidak. Kemudian menemukan inovasi agar perkembangan pembelajaran dapat meraih hasil lebih baik lagi di masa mendatang.

Tantangan para pendidik saat ini adalah bukan menentukan seperti apa platform digital atau e-learning yang akan dirancang, tetapi bagaimana menjaganya agar tetap bisa dilakukan dengan fleksibel, tetap mutakhir (current), mengalir dengan mudah (fluid). Pendidik juga dituntut mampu mendidik siswanya agar menjadi seorang digital native yang memiliki digital wisdom, bijak dalam memanfaatkan teknologi, sesuai dengan 6 thabiat luhur. (eko/lines)

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Sudarmanto on DPP LDII dan Ponpes Wali Barokah Terima Bantuan Sapi Kurban dari Presiden dan Wakil Presiden
  • Amiril Juaini on Jelang Idul Adha, LDII Maluku Utara Persiapan Tempat Salat dan Kurban
  • Amiril Juaini on 400-an Santri Ikuti Simulasi Manasik Haji di Ponpes Millenium Alfiena
  • Wartoyo on Putra Utama Wali Barokah Juara Piala Soeratin U-13, Wakili Kota Kediri di Tingkat Provinsi
  • Wartoyo on Wujudkan Generasi Berkarakter, LDII dan Sako SPN Lamasi Gelar Festival Anak Sholeh
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Putra Utama Wali Barokah Juara Piala Soeratin U-13, Wakili Kota Kediri di Tingkat Provinsi

Putra Utama Wali Barokah Juara Piala Soeratin U-13, Wakili Kota Kediri di Tingkat Provinsi

June 4, 2025
Keutamaan Puasa Arafah

Keutamaan Puasa Arafah

June 3, 2025
Remaja LDII Maros Raih Juara di Rinjani 100 Ultra Internasional

Remaja LDII Maros Raih Juara di Rinjani 100 Ultra Internasional

June 2, 2025
Wujudkan Generasi Berkarakter, LDII dan Sako SPN Lamasi Gelar Festival Anak Sholeh

Wujudkan Generasi Berkarakter, LDII dan Sako SPN Lamasi Gelar Festival Anak Sholeh

June 2, 2025
Wujudkan Generasi Berkarakter, LDII dan Sako SPN Lamasi Gelar Festival Anak Sholeh

Wujudkan Generasi Berkarakter, LDII dan Sako SPN Lamasi Gelar Festival Anak Sholeh

10
Menepi di Kolam Pencerahan : Kisah Hati yang Mengalir

Menepi di Kolam Pencerahan : Kisah Hati yang Mengalir

3
Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

Ketua Umum LDII: Pancasila Bukan Hanya Dasar Negara, Tapi Jiwa Bangsa

3
Lemhannas dan LDII Sepakat Pendidikan Harus Bangun Intelektual, Emosional, dan Spiritual Anak Didik

Lemhannas dan LDII Sepakat Pendidikan Harus Bangun Intelektual, Emosional, dan Spiritual Anak Didik

2
SMP MIBS Ajak Siswa Mengenal Dunia Kesehatan Lewat Outing Class

SMP MIBS Ajak Siswa Mengenal Dunia Kesehatan Lewat Outing Class

June 5, 2025
LDII dan Polres Gresik Adu Strategi Sepakbola di Lapangan, Dukung Sportivitas

LDII dan Polres Gresik Adu Strategi Sepakbola di Lapangan, Dukung Sportivitas

June 5, 2025
LDII Tabanan dan Densus 88 Peringati Hari Lahir Pancasila, Sosialisasikan Pencegahan Radikalisme

LDII Tabanan dan Densus 88 Peringati Hari Lahir Pancasila, Sosialisasikan Pencegahan Radikalisme

June 5, 2025
DPP LDII dan Ponpes Wali Barokah Terima Bantuan Sapi Kurban dari Presiden dan Wakil Presiden

DPP LDII dan Ponpes Wali Barokah Terima Bantuan Sapi Kurban dari Presiden dan Wakil Presiden

June 6, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 021-57992547 / 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • SMP MIBS Ajak Siswa Mengenal Dunia Kesehatan Lewat Outing Class June 5, 2025
  • LDII dan Polres Gresik Adu Strategi Sepakbola di Lapangan, Dukung Sportivitas June 5, 2025
  • LDII Tabanan dan Densus 88 Peringati Hari Lahir Pancasila, Sosialisasikan Pencegahan Radikalisme June 5, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Desain Idul Adha 1446 H
    • Desain Hari Pancasila 2025
  • Nasehat Idul Adha 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.