Tanah Laut (24/9). Puluhan pemuda dan remaja LDII Kabupaten Tanah Laut mengikuti pelatihan jurnalistik tingkat dasar. Kegiatan yang digelar pada Minggu (21/9) di Masjid Sabilar Rosyad, Pelaihari, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Kegiatan itu merupakan program pembinaan pada generasi muda LDII Tanah Laut agar mampu berkontribusi dalam bidang literasi dan media. Dengan menguasai keterampilan jurnalistik, diharapkan para pemuda LDII berperan aktif dalam menghadirkan informasi yang akurat sekaligus menangkal penyebaran berita palsu.
Pelatihan menghadirkan narasumber Anton Kuswoyo, Ketua DPD LDII Tanah Laut, yang menyampaikan materi seputar peran penting jurnalis di tengah arus informasi digital yang semakin cepat.
“Jurnalis berperan penting dalam memberitakan peristiwa agar bisa menjadi informasi yang bermanfaat dan benar di masyarakat. Selain itu, jurnalis juga berfungsi menangkap dan meluruskan maraknya berita hoaks,” ujar Anton.
Menurutnya, hoaks menimbulkan keresahan dan perpecahan di masyarakat. Oleh karena itu, generasi muda perlu dibekali kemampuan untuk mengolah informasi, menulis berita dengan kaidah jurnalistik yang benar, serta memegang teguh etika media.
Pelatihan berlangsung interaktif, selain materi, peserta juga praktek menulis berita sederhana berdasarkan peristiwa di sekitar mereka. Selin itu juga terlibat diskusi seputar etika penulisan, teknik wawancara, hingga penggunaan media digital.
Hafi Sofyansyah salah satu peserta dari Desa Bukit Mulia, Kecamatan Kintap mengatakan, ia senang mengikuti pelatihan tersebut. “Saya sangat semangat ikut pelatihan ini. Ke depan saya ingin menjadi jurnalis agar bisa ikut menyebarkan informasi yang positif,” ujarnya penuh semangat.
Para peserta juga berharap, kegiatan serupa rutin dilakukan, sehingga semakin banyak pemuda LDII yang mampu menulis dan mendokumentasikan berbagai kegiatan positif di lingkungannya.
Melalui pelatihan itu, LDII Tanah Laut mewujudkan komitmennya dalam menyiapkan generasi muda yang melek media, kreatif, dan bertanggung jawab dalam mengelola informasi. Sehingga para pemuda tak hanya aktif di dunia maya, tetapi juga menjadi agen penyampai informasi yang menyejukkan, membangun, dan memperkuat kerukunan di masyarakat. (Lines Tala)