Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Artikel

Peringatan KAA Jadi Pijakan Sikap Tegas Indonesia dalam Konflik Dunia

2024/04/20
in Artikel
2
Ilustrasi: freepik.

Ilustrasi: freepik.

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Jakarta (20/4). Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Dipenogoro, Singgih Tri Sulistiyono menegaskan peringatan 69 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada 18 April 1955 silam, diharapkan mampu menggali kembali roh dari semangat juang bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang mempelopori gerakan anti kolonialisme dan membangkitkan solidaritas antarnegara.

“Konferensi Asia Afrika atau yang terkenal dengan Bandung Conference ini merupakan salah satu tonggak sejarah yang paling penting yang dipelopori oleh Indonesia,” ungkap Singgih yang juga Ketua DPP LDII.

Ia menjelaskan pertemuan besar pertama antara bangsa-bangsa korban kolonialisme itu, terjadi 10 tahun setelah Perang Dunia II berakhir dan juga 10 tahun setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, “Intinya mereka menentang praktik imperalisme dan kolonialisme atau penjajahan, baik penjajahan dalam model yang lama atau konvensional, atau penjajahan dengan model baru atau neokolonialisme,” lanjutnya.

Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara, termasuk lima negara sponsor yaitu Indonesia, Filipina, Thailand, India, dan Pakistan. Negara-negara peserta lainnya antara lain Saudi Arabia, Turki, Birma, Republik Rakyat Cina, Vietnam Utara, Mesir, Vietnam Selatan, Sri Lanka, Ethiopia, Yaman, Afganistan, Ghana, Kamboja, Iran, Laos, Irak, Libanon, Jepang, Liberia, Yordania, Libya, Sudan, Nepal, dan Syiria.

Peristiwa besar itu menjadi pemersatu negara-negara yang menjadi sasaran penjajahan di Asia dan Afrika, hingga menggalang kerja sama dan kesepakatan untuk menentang kolonialisme di tengah dunia yang terbagi dua kubu, Timur dan Barat. Mereka menyepakati dan bersikukuh untuk tetap bersikap netral di tengah Perang Dingin yang acap memaksa mereka harus memilih antara Uni Soviet dengan Blok Timur-nya atau Amerika Serikat bersama Blok Barat.

Peristiwa tersebut kemudian menjadi cikal bakal Gerakan Non Blok (GNB) yang saat ini sudah beranggotakan 120 negara, “Semangat yang timbul dari Bandung ini kemudian mendorong lebih lanjut mengenai Gerakan Non Blok. Gerakan yang tidak tersandera di dalam blok kapitalisme dan komunisme,” lanjutnya.

Salah satu tokoh penting yang mempelopori Konferensi Asia Afrika adalah Presiden pertama RI, Soekarno. Soekarno dari atas podium 69 tahun lalu menyampaikan pidatonya yang menggelegar, mengingatkan bahaya imperialisme dan kolonialisme terhadap negara-negara di dunia.

“Salah satu menifestasi semangat Bung Karno sejak mudah adalah anti kolonialisme dan anti imperialisme, kemudian anti terhadap veodalisme semuanya dituangkan di dalam Dasasila Bandung sebagai satu semangat untuk mewujudkan perdamian dunia, “ terangnya.

Hal tersebut selaras dengan komitmen bangsa Indonesia yang tertuang di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, “Kita ini menyatakan ikut aktif di dalam menegakkan kemerdekaan dan kedaulatan negara-negara di dunia dan menentang pejajahan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan,” tegasnya.

Komitmen tersebut menurutnya harus tetap dijaga. Peristiwa KAA diharapkan mampu menggali kembali roh dari semangat juang bangsa Indonesia dalam menyuarakan perdamaian dan menolak segala bentuk penjajahan.

“Seperti antara Rusia-Ukraina, maupun di Timur Tengah antara Israel dan Palestina. Semangat yang timbul di dalam Konferensi Bandung harus dituangkan di dalam kebijakan dan sikap pemerintah Indonesia untuk aktif mengambil sikap dalam menciptakan perdamaian di dunia,” tegasnya.

“Tentu dengan syarat kondisi internal Indonesia pun juga harus mencerminkan bahwa kita adalh negara yang berdaulat, adil, dan berusaha untuk mencapai keadilan dan anti eksploutasi,” tutupnya. (FU/LINES)

Tags: Konferensi Asia AfrikaldiiSejarah

Comments 2

  1. Teguh Budi Santosa says:
    2 years ago

    Prof Singgih, kapasitasnya sebagai guru besar dan ahli sejarah, dalam melaksanakan tugas kesejarahannya terus mengingatkan kpd kita semua dg sejarah bangsa ini, reputasi bangsa ini, agar menjadi bangsa pembelajar dan pejuang hak asasi manusia dalam kiprahnya andil menyejukkan situasi dunia. Dan sudah dicontohkan oleh founding father NKRI.

    Reply
  2. Pri Adhi Joko Purnomo says:
    2 years ago

    Indonesia negara yang sangat hebat, baru sepuluh tahun merdeka, ditengah krisis ekonomi tahun 1955 yang sangat mendera bisa menjadi tuan rumah Bandung Conference sekaligus pencetus KAA.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Mohamad Kurniadi on Ngonten Dapat Cuan, Hassan ‘Sule’ Ungkap Rahasia Tembus FYP
  • Adin Mutohar on Hadiri Dialog FKUB, LDII Rejang Lebong Dukung Solidaritas Keberagaman Umat Beragama
  • Drh. Sudbyo on Wali Kota Tangerang Buka Festival Anak Saleh LDII, Tekankan Pembinaan Generasi Unggul dan Berkarakter
  • Nanang Naswito on Peringati Hari Guru, LDII Dorong Pengakuan Status Profesi dan Kesejahteraan Guru
  • RAHMAT WAHID on Wali Kota Tangerang Buka Festival Anak Saleh LDII, Tekankan Pembinaan Generasi Unggul dan Berkarakter
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Wali Kota Tangerang Buka Festival Anak Saleh LDII, Tekankan Pembinaan Generasi Unggul dan Berkarakter

Wali Kota Tangerang Buka Festival Anak Saleh LDII, Tekankan Pembinaan Generasi Unggul dan Berkarakter

November 26, 2025
Ngonten Dapat Cuan, Hassan ‘Sule’ Ungkap Rahasia Tembus FYP

Ngonten Dapat Cuan, Hassan ‘Sule’ Ungkap Rahasia Tembus FYP

November 24, 2025
Buka Muswil V LDII Kepri, Gubernur Ansar Ajak LDII Perkuat Pembangunan Daerah

Buka Muswil V LDII Kepri, Gubernur Ansar Ajak LDII Perkuat Pembangunan Daerah

November 24, 2025
Menghitung Tanpa Angka

Menghitung Tanpa Angka

November 24, 2025
Wali Kota Tangerang Buka Festival Anak Saleh LDII, Tekankan Pembinaan Generasi Unggul dan Berkarakter

Wali Kota Tangerang Buka Festival Anak Saleh LDII, Tekankan Pembinaan Generasi Unggul dan Berkarakter

4
Hadiri Dialog FKUB, LDII Rejang Lebong Dukung Solidaritas Keberagaman Umat Beragama

Hadiri Dialog FKUB, LDII Rejang Lebong Dukung Solidaritas Keberagaman Umat Beragama

3
Guru Hebat Lahir dari Kebiasaan Kecil yang Konsisten

Guru Hebat Lahir dari Kebiasaan Kecil yang Konsisten

2
LDII Gelar Pengamatan Hilal di BRIN Garut untuk Akurasi Penetapan Awal Bulan Hijriah

LDII Gelar Pengamatan Hilal di BRIN Garut untuk Akurasi Penetapan Awal Bulan Hijriah

2
Refleksi Hari Menanam Pohon Indonesia: Menanam Pohon atau Menanam Krisis?

Refleksi Hari Menanam Pohon Indonesia: Menanam Pohon atau Menanam Krisis?

November 28, 2025
Kemenag Kota Kediri Gelar Pembinaan Administrasi dan Pelatihan EMIS MDT di Ponpes Wali Barokah

Kemenag Kota Kediri Gelar Pembinaan Administrasi dan Pelatihan EMIS MDT di Ponpes Wali Barokah

November 27, 2025
Cetak Kader Pewarta, LDII Sumbar Latih Ratusan Peserta dengan Jurnalistik Mahir Dasar

Cetak Kader Pewarta, LDII Sumbar Latih Ratusan Peserta dengan Jurnalistik Mahir Dasar

November 27, 2025
Refleksi Hari Guru Nasional 2025: Indonesia Kuat Dimulai dari Guru Hebat

Refleksi Hari Guru Nasional 2025: Indonesia Kuat Dimulai dari Guru Hebat

November 27, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Refleksi Hari Menanam Pohon Indonesia: Menanam Pohon atau Menanam Krisis? November 28, 2025
  • Kemenag Kota Kediri Gelar Pembinaan Administrasi dan Pelatihan EMIS MDT di Ponpes Wali Barokah November 27, 2025
  • Cetak Kader Pewarta, LDII Sumbar Latih Ratusan Peserta dengan Jurnalistik Mahir Dasar November 27, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.