Luwu (21/8). Persinas ASAD Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menggelar pasanggiri. Kegiatan tersebut dipusatkan di Belopa, Luwu, Sulawesi Selatan pada Sabtu (16/8).
Berbeda dengan kegiatan lomba menjelang kemerdekaan, pasanggiri Persinas ASAD menawarkan pendekatan yang edukatif dan berorientasi pada pembinaan karakter.
Bersamaan dengan momen peringatan HUT RI, kegiatan ini menjadi sarana untuk memperkuat karakter dan menanamkan semangat perjuangan pemuda. Ketua panitia, Rusli berharap pasanggiri Persinas ASAD dapat menjadi agenda tahunan yang berdampak positif bagi pembentukan karakter pemuda.
“Kami ingin generasi muda terbiasa mengikuti lomba yang bermanfaat, tidak sekadar hiburan. Dengan bela diri, mereka bisa lebih sehat, disiplin, kompak, serta menjaga semangat persaudaraan,” ujarnya.
Pasanggiri Persinas ASAD merupakan ajang perlombaan untuk menguji kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan dalam pencak silat. Lebih dari sekadar kompetisi, kegiatan ini juga menjadi sarana pelestarian budaya dan nilai-nilai tradisi yang luhur.
Rusli menambahkan, berbeda dengan lomba 17-an pada umumnya seperti balap karung atau makan kerupuk. “Pasanggiri Persinas ASAD fokus utamanya adalah mengasah keterampilan bela diri, membangun sportivitas, dan menanamkan nilai kebersamaan di antara peserta,” imbuhnya.
Antusiasme peserta dan masyarakat sangat tinggi. Tidak hanya kalangan remaja, para bapak juga turut ambil bagian, menunjukkan bahwa semangat kebersamaan dan perjuangan tidak mengenal usia. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan mewarnai seluruh rangkaian acara.
Kegiatan berlangsung meriah dan menjadi wadah mempererat kekompakan serta menumbuhkan semangat persaudaraan di kalangan warga dan generasi muda.
Dengan suksesnya kegiatan ini, Persinas ASAD Kabupaten Luwu semakin optimis bahwa pasanggiri dapat menjadi ikon baru dalam perayaan kemerdekaan di masa depan. Tidak hanya memperkuat persaudaraan, tetapi juga menjadi bagian penting dalam membina karakter generasi penerus bangsa.