Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Pesan Ramadhan

2011/08/02
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Beberapa waktu yang lalu, saya dilanda perasaan kehilangan yang luar biasa. Ada sebuah dalil, yang membuat saya mabok. Saya merasa telah memilikinya bahkan hafal, tetapi tak kunjung mendapatkan rujukannya.  Sudah bolak – balik beberapa kitab dan catatan, tapi belum nemu juga. Sudah bertanya kepada kawan dan teman, belum juga ada kepastian. Penasaran sekali rasanya. Begitu sulit. Tetapi akhirnya, dengan sisa – sisa tenaga dan kepasrahan, ketemu juga. Dalil itu adalah ini.

Dari Abi Hurairah, dia berkata Rasulullah SAW bersabda: “Kadang – kadang (banyak) orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan dari puasanya kecuali lapar dan kadang – kadang (banyak) orang yang beribadah pada malam hari namun tidak mendapatkan darinya kecuali hanya begadang saja”.1[1]
Terus – terang dalil ini membuat saya takut. Kenapa? Pertama, ketika rubba diberi makna banyak, selain makna pertama yaitu: kadang – kadang. Dengan arti kadang – kadang saja sudah membuat merinding, apalagi dikuatkan dengan makna banyak. Artinya  kemungkinan terkena dalil ini semakin besar. Siapapun bisa terimbas. Alhasil, puasa bisa tak berpahala, hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Idu bacin. Abab bau. Demikian juga dengan qiyamul lailnya. Naudzubillah.

Kedua, pada kenyataannya hati kecil merasakan kebenaran dalil itu. Bukan pada orang lain, tetapi pada diri ini sendiri. Menjaga role of thumb berpuasa tidaklah mudah. Diri ini seperti sudah terlalu parah terjangkit penyakit kehidupan dunia ini. Mulai dari suka ngrasani, suka bohong, bicara gak baik dan nimbrung ke dalamnya. Walau pakai embel – embel tak sengaja. Semua serasa menjadi perilaku yang jamak dan lumrah. Maka tak pelak, bayangan yang ada hanyalah perasaan berat dan ketakberdayaan. Takut, puasa hanyalah rasa lapar dan dahaga yang menggoda. Tak lebih.

Dari tahun ke tahun belum ada kemajuan yang signifikan. Padahal sudah lebih dari 33 kali diri ini menjalani puasa wajib ini. Kebodohan dan kebodohan, kalau boleh menyebut itu sebagai kebodohan, terulang dan terulang lagi. Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW ia bersabda : ”Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan bohong dan amalan kebohongan serta tindakan bodoh (jahil), maka tidak ada bagi Allah hajat ( untuk menerima ) dalam hal ia meninggalkan makan dan minumnya.” (Rowahu Bukhary). Kesalahan yang sama, terjadi dan terjadi lagi. Ada sesuatu yang salah.  Tetapi saya tidak mampu menemukan apa dan bagaimana? Sampai akhirnya muncullah program 5 sukses yang sangat menginspirasi. Dimana setiap diri dipacu untuk bisa meraih 5 hal di dalam bulan puasa ini sebagai katagori suksesnya. Alih – alih memenuhi target 5 sukses ini, jawaban demi jawaban muncul ke permukaan tanpa disangka.

Belenggu pertama yang menghambat kemajuan berpuasa diri ini adalah mind set bahwa bulan puasa adalah bulan mengepolkan amalan. Di satu sisi betul dan baik, gak salah. Dalilnya pun jelas; pintu surge dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu. Yang berbuat baik diajak mengepolkan dan yang berbuat jahat disuruh berhenti. Sebab kebaikan dan kejelekan sama – sama dilipatgandakan. Tetapi di sebelahnya tersimpan jebakan yang membahayakan. Salah setting bisa cilaka. Nyatanya – menurut saya – banyak yang tercemplung ke ruang sebelah itu. Jika beranggapan seperti ini, biasanya hanya di bulan puasa saja diri itu rajin dan tekun ibadah.  Sholat sunah rajin, tarawih tertib, alquran khatam, sedekah gak ketinggalan, datang ke masjid setiap malam. Namun setelah bulan ramadhan, kembali ke habitat semula. Di bulan puasa menjadi hamba yang manis lagi baik. Setelah paripurna, hilang tak berbekas. Kemana perginya perilaku ibadah yang hebat itu?

Kedua, adalah belum adanya niat dan sikap bahwa di bulan puasa ini adalah bulan pelatihan. Ramadhan bulan untuk melatih diri. Bagaimana bisa tertib sholat sunnahnya? Bagaimana bisa tertib baca qurannya? Bagaimana bisa rajin sodaqohnya? Bagaimana mau I’tikaf? Bagaimana bisa taqorrub ilallah dengan laku ibadah – ibadah lain atau setidaknya program 5 sukses tadi? Dalam keterbatasan dan kondisi puasa, dan daily activity yang seperti biasa. Normal, tapi ibadah dimempengi. Ini adalah kondisi yang luar biasa untuk melatih diri. Dengan sikap seperti ini, mengasah diri secara konsisten di tengah keterbatasan, maka setelah bulan puasa terlampaui keberlanjutan amalan tadi terus terjaga dengan baik sampai bertemu puasa tahun depan.   

Belenggu berikutnya adalah jangan menganggap/mengukur kesuksesan hanya berlaku lokal di bulan puasa saja. Justru kesuksesan itu apabila mampu menembus batas local menuju program 5 sukses di luar bulan puasa. Setelah puasa, 11 rekaat tetap terjaga. Khataman quran bisa berjalan. Sholat rowatib rajin. Datang ke masjid tak ketinggalan. Sedekah mempeng. Puasa sunah terus berjalan. Inilah yang disebut fastabiqul khairat. Inilah rule of thumb yang seharusnya ketika kita memasuki puasa. Ada kepuasan, ada kegairahan, ada kerinduan sehingga idiom meramadhankan semua bulan akan terasa. Resapilah dua hadits berikut sebagai telaah lebih lanjut.

Dari Abi Salamah bin Abdurrahman bahwasanya ia bertanya pada Aisyah RA tentang shalat Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Maka ia menjawab: “Tidak  pernah Rasulullah SAW kerjakan di bulan Ramadhan dan di luar Ramadhan lebih dari 11 rakaat. Ia shalat 4 (rakaat) jangan engkau tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian ia shalat 4 (rakaat) jangan engkau tanya panjang dan bagusnya, kemudian ia shalat 3 rakaat“. (HR Bukhary).

Ibnu Abbas r.a. berkata, “Rasulullah saw. adalah orang yang paling suka berderma, dan paling berdermanya beliau adalah pada bulan Ramadhan ketika Jibril menjumpai beliau. Ia menjumpai beliau pada setiap malam dari bulan Ramadhan [sampai habis bulan itu], lalu Jibril bertadarus Al-Qur’an dengan beliau. Sungguh Rasulullah SAW adalah [ketika bertemu Jibril ] lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang dilepas.” (Rowahu Bukhary)

Dengan memandang sedikit jauh ke depan, mudah – mudahan puasa kita lebih bermakna, dari waktu ke waktu. Dan semoga Allah menerima dan meridhoinya. Amin.

Oleh :Ustadz.Faizunal Abdillah

Tags: nasehat ramadhan ldii

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Surahman on LDII Audiensi dengan MUI Pasangkayu, Perkuat Sinergi untuk Kemaslahatan Umat
  • JADIH MUHAMMAD IBRA on DPP LDII: Haornas Pacu Jiwa Nasionalisme Sekaligus Angkat Olahraga Khas Indonesia
  • Dharmajaya on Warisan Cinta
  • JADIH MUHAMMAD IBRA on LDII Gunungkidul Evaluasi Pembelajaran di TPQ Playen
  • JADIH MUHAMMAD IBRA on Bupati Gunung Kidul Anugerahkan Penghargaan Lingkungan Bagi Warga LDII
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bupati Gunung Kidul Anugerahkan Penghargaan Lingkungan Bagi Warga LDII

Bupati Gunung Kidul Anugerahkan Penghargaan Lingkungan Bagi Warga LDII

September 8, 2025
Seni Mendengarkan

Seni Mendengarkan

September 6, 2025
Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

September 8, 2025
Stigma ‘Masjid LDII Dipel’ Jadi Alasan Cendekiawan NU Terbitkan Buku

Stigma ‘Masjid LDII Dipel’ Jadi Alasan Cendekiawan NU Terbitkan Buku

August 15, 2025
Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

Jejak Karbon (Carbon Footprint) – Apa yang Perlu Difahami?

3
Warisan Cinta

Warisan Cinta

2
Pererat Kolaborasi, LDII Dlingo Jalin Silaturahim dengan Pengurus LDII Playen dan Patuk

Pererat Kolaborasi, LDII Dlingo Jalin Silaturahim dengan Pengurus LDII Playen dan Patuk

21
DPP LDII: Haornas Pacu Jiwa Nasionalisme Sekaligus Angkat Olahraga Khas Indonesia

DPP LDII: Haornas Pacu Jiwa Nasionalisme Sekaligus Angkat Olahraga Khas Indonesia

1
Haji dan Umrah Resmi di Bawah Kementerian Tersendiri, LDII Dukung Gus Irfan Transformasi Pelayanan

Haji dan Umrah Resmi di Bawah Kementerian Tersendiri, LDII Dukung Gus Irfan Transformasi Pelayanan

September 10, 2025
Riset Soal LDII, Cendikiawan NU Temukan Istilah Menarik: Pengajian Caberawit!

Riset Soal LDII, Cendikiawan NU Temukan Istilah Menarik: Pengajian Caberawit!

September 10, 2025
Persinas ASAD Bengkulu Raih 10 Medali Kejuaraan Pencak Silat Kapolda Bengkulu 2025

Persinas ASAD Bengkulu Raih 10 Medali Kejuaraan Pencak Silat Kapolda Bengkulu 2025

September 9, 2025
Rektor Unibraw Apresiasi Dialog Kebangsaan LDII untuk Tangkal Polarisasi Sosial

Rektor Unibraw Apresiasi Dialog Kebangsaan LDII untuk Tangkal Polarisasi Sosial

September 9, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Haji dan Umrah Resmi di Bawah Kementerian Tersendiri, LDII Dukung Gus Irfan Transformasi Pelayanan September 10, 2025
  • Riset Soal LDII, Cendikiawan NU Temukan Istilah Menarik: Pengajian Caberawit! September 10, 2025
  • Persinas ASAD Bengkulu Raih 10 Medali Kejuaraan Pencak Silat Kapolda Bengkulu 2025 September 9, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.