Sleman (29/6). SMA Insan Mulia Boarding School Yogyakarta melakukan validasi eksternal kurikulum tahun ajaran 2025/2026 pada Rabu, 25 Juni 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal memastikan kesiapan kurikulum sebagai pedoman utama pembelajaran.
Sekolah yang berada di bawah naungan LDII Sleman ini menghadirkan dua validator, yakni Agus Priyantoro, pengawas pembina, dan Mujiyono, validator eksternal. Mereka menilai keseluruhan rancangan kurikulum bersama guru, komite sekolah, ketua yayasan, serta ketua pondok yang turut hadir dalam forum tersebut.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Antika Nur Adi Wijaya, memaparkan struktur kurikulum secara rinci kepada seluruh peserta. Ia menjelaskan bahwa SMA Insan Mulia menerapkan Kurikulum Merdeka untuk Fase E di kelas X dan Fase F di kelas XI. Sementara itu, kelas XII masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). “Kami susun kurikulum berdasarkan karakteristik sekolah, visi-misi, struktur program, hingga skema evaluasi,” kata Antika.
Setelah pemaparan, kedua validator menyampaikan masukan. Agus Priyantoro dan Mujiyono mengapresiasi perkembangan SMA Insan Mulia, baik dari sisi infrastruktur maupun layanan pendidikan. “Kami menilai kurikulum yang dirancang sudah relevan, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, serta adaptif terhadap perubahan zaman,” kata Mujiyono.
Meski demikian, validator tetap menemukan beberapa catatan, terutama terkait tata tulis dan tata letak dokumen kurikulum. “Konten kurikulum sudah bagus, tinggal dipoles agar penyajiannya lebih rapi dan mudah dipahami,” ujar Mujiyono.
Tim validator merekomendasikan sekolah segera melakukan revisi sesuai masukan yang diberikan, “Setelah itu, sekolah dapat mengajukan kurikulum yang telah diperbaiki ke Pengawas Sekolah, Kepala Balai, hingga pengesahan resmi oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY,” tutur Mujiyono.
Agus Priyantoro menegaskan pentingnya kurikulum sebagai pondasi utama pendidikan di sekolah. Ia mengatakan, sekolah yang baik bisa dilihat dari kualitas kurikulumnya. Kurikulum itu seperti kitab suci, jadi harus menjadi rujukan utama semua kegiatan belajar-mengajar.
“Kami berharap dengan kurikulum yang telah divalidasi, SMA Insan Mulia semakin siap menghadapi tantangan dunia pendidikan dan terus meningkatkan mutu layanan bagi peserta didik,” pungkasnya. (MF/FWI)