Yogyakarta (13/6). Untuk memperkuat kinerja organisasi di tingkat bawah, DPW LDII DIY menggelar sosialisasi monitoring dan evaluasi (monev) kepada pengurus Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) se-DIY. Kegiatan ini berlangsung secara daring pada Sabtu, 24 Mei 2025, dan dipusatkan dari studio utama di Masjid Al Fatah, Kalasan, Sleman.
Sosialisasi ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai tingkat kepengurusan, mulai dari Dewan Penasehat, ketua dan anggota Biro Pendidikan Umum dan Pelatihan (PUP) LDII DIY, hingga pengurus PC dan PAC di seluruh kabupaten dan kapanewon di DIY. Setiap daerah juga mengoperasikan studio mini untuk mengikuti kegiatan ini secara serempak.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tindak lanjut arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) LDII. Menurutnya, monev menjadi instrumen penting untuk menyamakan kualitas pengurus dari tingkat pusat hingga ke akar rumput. “DPD dan DPW bertugas mendampingi, agar kualitas pengurus PC dan PAC bisa sejalan dengan DPP,” ujarnya.
Atus menegaskan bahwa monev ini bukan ajang untuk mencari kesalahan. Ia berharap pengurus di tingkat PC dan PAC melihat kegiatan ini sebagai upaya pembinaan, bukan penghakiman. “Kami ingin menciptakan organisasi yang sehat. Hasil monev akan menunjukkan indikator kinerja, apakah sudah berada di zona hijau, kuning, orange, atau merah. Ini jadi acuan bagi DPD untuk melakukan pendampingan,” katanya.
Ketua Biro PUP LDII DIY, Mulyono, menambahkan bahwa monev kali ini difokuskan untuk tingkat PC, melanjutkan monev tahun sebelumnya yang menyasar tingkat DPD. Pada tahun 2026 mendatang, rencananya giliran PAC yang menjadi sasaran. “Ada lima aspek utama dalam monev ini, yaitu karya, kontribusi, komunikasi, tata kelola, dan administrasi,” ujar Mulyono.
Mulyono juga menyoroti pentingnya keterlibatan generasi muda dalam proses administrasi dan pelaporan monev, terutama yang memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi. “Mereka bisa membantu dalam input data dan menjadi bagian dari proses regenerasi kepengurusan,” ujarnya.
Sementara itu, Ghafur Sriyanto dari Biro PUP LDII DIY menjelaskan aspek teknis pengisian data administrasi yang harus dipenuhi pengurus PC. Ia menyebutkan bahwa seluruh data kini diisi secara daring melalui formulir digital. “Tidak harus ahli IT. Cukup bisa mengoperasikan Windows dan mengakses internet. Ini juga bagian dari digitalisasi organisasi,” jelasnya.
Alhamdulillah langkah semangat memajukan organisasi dan meningkatkan pengabdian untuk bangsa…..semoga Alloh paring barokah…..Aamiin…..