Makassar (2/10). Jajaran pengurus DPW LDII Sulawesi Selatan bersilaturahim dengan ormas Islam di Sulawesi Selatan di antaranya Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah. Kegiatan bertujuan mempererat ukhuwah Islamiyah serta membangun sinergi dakwah yang harmonis, damai, dan moderat di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kepada Ketua PWNU, Ketua DPW LDII Sulsel Asdar Mattiro, menyampaikan ide kerja sama antara LDII, Nahdlatul Ulama (NU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Polda Sulsel untuk melaksanakan program “Dai Kamtibmas”—yakni kegiatan dakwah yang mendukung ketertiban dan keamanan masyarakat (kamtibmas).
“Kami ingin berkontribusi secara aktif dalam menjaga ketentraman masyarakat melalui dakwah yang menyejukkan, khususnya bagi generasi muda agar terhindar dari pengaruh negatif seperti penyalahgunaan narkoba,” ujar Asdar di kediaman Ketua PWNU Sulsel, KH.Hamzah Harun Ar Rasyid, Selasa (23/9).
Kyai Hamzah menyambut baik kunjungan silaturahim tersebut. Ia berharap program Dai Kamtibmas menjadi sarana kolaboratif bagi ormas keagamaan dan aparat keamanan dalam menyampaikan pesan moral dan spiritual yang membangun. “Sekaligus memperkuat peran dakwah dalam mencegah potensi gangguan sosial,” ujarnya.
Sementara di Kantor PW Muhammadiyah, silaturahim diterima Ketua PW Muhammadiyah Sulsel Ambo Ase dan Ketua Majelis Tabligh PW Muhammadiyah Sulses Dahlan Lama Bawa, Rabu (24/9). Ketua Majelis Tabligh PW Muhammadiyah Sulsel menyampaikan pihaknya mengenal LDII Sulsel dari sosok almarhum Ketua DPW LDII Sulsel Hidayat Nahwi Rasul.
“Ketua LDII Sulawesi Selatan adalah sosok yang nasionalis. Buktinya beliau peduli pada kualitas penyiaran dengan menjadi Ketua KPID Provinsi Sulawesi Selatan dan menggagas gerakan menonton sehat,” ujar Dahlan.
Asdar menyebut, kegiatan ini menjadi bagian dari upaya LDII dalam memperkuat sinergi antarormas Islam, khususnya dalam mengedepankan nilai-nilai nasionalisme melalui pendekatan dakwah yang moderat dan inklusif.
“LDII merupakan salah satu ormas Islam yang menunjukkan konsistensi dalam mendakwahkan Islam dengan semangat kebangsaan. LDII memiliki pendekatan dakwah yang tidak hanya menyentuh sisi keagamaan, tetapi juga memperkuat komitmen terhadap keutuhan NKRI, Pancasila, dan toleransi antarumat,” jelasnya.

Asdar menegaskan, nasionalisme merupakan bagian penting dari visi dakwah LDII. Cinta tanah air adalah bagian dari iman. “Maka dari itu, dakwah kami selalu diarahkan untuk membentuk warga negara yang taat beragama, cinta damai, dan berkontribusi positif bagi bangsa,” pungkasnya.
Pada silaturahim ormas Islam di Sulsel ini, turut hadir cendekiawan Nahdlatul Ulama sekaligus dosen Pascasarjana PTIQ Jakarta, Ahmad Ali MD yang tengah melakukan riset dalam rangka penulisan buku ketiganya bertema “Nasionalisme dan Peran Dakwah LDII di Indonesia.” Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Ali mewawancarai Ketua PWNU Sulsel Hamzah Ar Rasyid terkait kontribusi LDII di Sulawesi Selatan, sebagai bagian dari bahan penulisan buku yang mengusung pendekatan dakwah moderat, nasionalis, dan inklusif.
Hadir dalam silaturahim tersebut, Anggota Departemen Pendidikan Keagamaan dan Dakwah DPP LDII Dwi Pramono, Wakil Sekretaris DPW LDII Sulsel Ilmaddin Husain serta pengurus lainnya seperti Hatta Tohuri dan Mujahidin.