Serang (7/10). Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Banten menggelar “Dialog Kerukunan Antar Umat Beragama, Menuju Banten Bersatu untuk Maju”. Acara berlangsung di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Banten, pada Kamis (25/9).
Gubernur Banten, yang diwakili Asisten Daerah I Bidang Pemerintahan Umum dan Kesra, Komarudin mengatakan, Banten aman tidak ada konflik meski hidup keberagaman dengan banyak suku, ras, dan agama.
“Sumber konflik utamanya dari dua masalah ekonomi dan politik. Fenomena ini harus kita cermati dan media sosial dapat membentuk opini dan menggiring publik,” ungkapnya.
Selain itu, lanjutnya, generasi muda dapat menjadi sasaran dari informasi yang belum tentu jelas kebenarannya. Ia mengimbau generasi muda untuk bijak dalam menerima informasi dan menyaring informasi yang ada di medsos.
“Tujuannya agar terhindar dari berita bohong. Saya juga berharap setelah kegiatan ini dapat menciptakan poin-poin penting sebagai langkah kita bersama dalam mencegah paham intoleransi,” harapnya.
Ia menegaskan bahwa memperkuat peranan FKUB merupakan upaya strategis pemerintah provinsi, untuk memperkuat toleransi dan menjaga harmoni sosial antarumat beragama di Provinsi Banten.
Sementara itu, Ketua FKUB Banten, KH A. M. Romly mengatakan kegiatan ini terselenggara atas dukungan Pemerintah Provinsi Banten. Dengan keberagaman lintas agama menjadi pondasi harmoni di Provinsi Banten.
“Alhamdulillah, selama ini kerukunan antarumat beragama di Banten dalam kondisi aman, damai dan kondusif,” kata KH Romly.
Ia mengajak semua pihak bersama-sama menjaga Banten, agar masyarakatnya terus rukun, toleran, dan harmonis. Ia juga mengajak untuk menjaga kerukuan agar tercipta Banten Maju.
“Kami berharap FKUB, para pemuka agama untuk membina umatnya, merawat kerukunan, serta mengajak masyarakat tidak terprovokasi ajakan perpecahan di media sosial,” tutupnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri jajaran Kanwil Kementerian Agama Banten dan berbagai ormas Islam di Provinsi Banten, termasuk DPW LDII Provinsi Banten.
Menanggapi terkait media sosial, Ketua DPW LDII Banten Dimo Tono Sumito menambahkan, generasi muda supaya bijak bermedia sosial dan jangan mudah terprovokasi oleh berita yang belum jelas kebenarannya.
“Kemajuan teknologi perlu secara bijak dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif. Media sosial, website, dan platform digital lainnya bisa menjadi sarana dakwah yang efektif bila diisi dengan konten-konten positif, edukatif, dan inspiratif,” ujarnya.
Ia mengingatkan warga LDII dan semua masyarakat untuk saring sebelum sharing ketika menerima informasi. “Jangan kalah dengan informasi yang justru memicu perpecahan, propaganda, hoaks atau kebencian. Ini tugas kita bersama,” pungkasnya.