Ternate (10/10). Cendekiawan NU, Ahmad Ali dan DPP LDII menemui dua tokoh toleransi kehidupan beragama di Provinsi Maluku Utara pada Kamis malam (2/10). Mereka adalah Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Maluku Utara Adnan Mahmud, dan Wakil Sekretaris MUI Maluku Utara, Asep Hedi Turmudi.
Pertemuan ini tak sekadar agenda formal, melainkan ajang reuni hangat antara sahabat lama yang pernah sama-sama mengenyam pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. “Bukan hanya sekadar silaturahim kelembagaan, momen ini juga menjadi ajang reuni dan temu kangen yang membangkitkan banyak kenangan masa lalu,” ujar Ahmad Ali.
Dalam suasana penuh keakraban tersebut, Ahmad Ali turut menyerahkan karyanya yang berjudul “Nilai-Nilai Kebajikan dalam Jamaah LDII” kepada Adnan Mahmud sekaligus Wakil Rektor IAIN Ternate dan Asep Hedi Turmudi, yang juga menjabat Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Maluku Utara.
“Pertemuan ini bukan hanya melepas rindu, tapi juga menjadi ruang refleksi bersama tentang pentingnya menjaga ukhuwah, nilai kebajikan, dan semangat kebangsaan melalui dakwah yang santun dan toleran,” ujar Ahmad Ali.
Ia menambahkan, buku tersebut menjadi simbol kontribusi pemikirannya dalam mendalami nilai-nilai etika dan kebajikan sosial yang diajarkan dalam lingkungan jamaah LDII.
Adnan Mahmud menyambut baik kunjungan sahabat lamanya itu dan mengapresiasi atas sumbangsih intelektual yang tertuang dalam buku tersebut. “Buku ini memperkaya khazanah pemikiran Islam moderat. Sekaligus menegaskan pentingnya kontribusi organisasi keagamaan seperti LDII dalam membangun moral bangsa,” ungkapnya.
Senada dengan Adnan, Asep Hedi Turmudi menambahkan bahwa sinergi antara akademisi, ulama, dan tokoh masyarakat harus terus diperkuat. “Nilai-nilai kebajikan yang dikembangkan oleh LDII dapat menjadi contoh praktik Islam yang rahmatan lil ‘alamin, terutama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, turut hadir Ketua DPW LDII Provinsi Maluku Utara, Nurhadi dan anggota Departemen Pendidikan Agama dan Dakwah, Ust. Dwi Pramono. Pertemuan yang berlangsung akrab ini ditutup dengan doa bersama. Diharapkan tali silaturahim ini terus terjaga, serta kolaborasi pemikiran dan dakwah bisa memberikan manfaat yang lebih luas bagi umat dan bangsa.