Kendal (22/11). LDII Kabupaten Kudus mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) LDII Jawa Tengah yang digelar DPW LDII Jawa Tengah. Kegiatan tersebut berlangsung di Pondok Pesantren GNBS Brangsong, Kendal, Jawa Tengah, pada Minggu (16/11/2025).
Forum tersebut menjadi arena konsolidasi program, sekaligus penyelarasan langkah organisasi menjelang agenda kerja tahun 2026. Hadir dalam kegiatan itu para ketua dan pengurus LDII dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Rakorwil dibuka Ketua DPP LDII Bidang Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat, Ardhito Bhinadi, yang menekankan perlunya kontribusi organisasi diperkuat melalui penguatan ekonomi umat, peningkatan kualitas SDM, serta kolaborasi konstruktif dengan pemerintah daerah.
Ia menilai perubahan sosial-ekonomi di berbagai daerah menuntut LDII semakin adaptif dan responsif, “Kekuatan LDII ada pada soliditas warganya dan kemandirian lembaga. Ini harus diterjemahkan menjadi program yang terukur dan berdampak langsung,” ucapnya.
Ardhito juga menyoroti pentingnya kerja lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah hingga lembaga pendidikan. Menurutnya, program LDII perlu didesain sesuai kebutuhan masyarakat di masing-masing wilayah.
“Kolaborasi membuat LDII bisa menghadirkan program yang selaras dengan tantangan lokal. Kita perlu memastikan setiap daerah memiliki data, peta kebutuhan, dan strategi yang jelas,” tuturnya.
LDII Kudus menjadi salah satu peserta yang memberikan perhatian besar pada arah kebijakan organisasi. Ketua DPD LDII Kudus, Muhammad As’ad, menilai Rakorwil ini memberi gambaran jelas mengenai prioritas LDII tahun depan. Ia memandang forum seperti ini penting sebagai ruang koordinasi antardaerah.
“Kami melihat Rakorwil ini memberikan banyak insight. Kudus memiliki tantangan sendiri mulai dari pendidikan, kesehatan masyarakat, hingga peningkatan literasi digital. LDII harus hadir memberikan jawaban konkret,” ujarnya.
As’ad menjelaskan LDII Kudus tengah memperkuat beberapa sektor, antara lain pembinaan generasi muda, edukasi keagamaan yang lebih sistematis, dan peningkatan peran LDII dalam isu ketahanan keluarga. Ia menilai program-program tersebut relevan dengan arah Rakorwil.
“LDII Kudus ingin memperkuat kapasitas warga kami. Pembinaan bukan hanya agama, tetapi juga keterampilan, literasi digital, dan penguatan karakter. Kami ingin kontribusi yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kudus,” terangnya.
Rakorwil ditutup dengan penyampaian sejumlah rekomendasi yang akan dibawa ke tingkat wilayah dan pusat. LDII Kudus menyatakan komitmennya mengikuti arah kebijakan tersebut, terutama penguatan sinergi dengan pemerintah daerah dan pengembangan layanan pendidikan. As’ad menegaskan LDII Kudus siap mendukung seluruh agenda 2026.
“Kami optimistis arah program yang dibahas di Rakorwil akan berdampak positif. LDII Kudus akan memastikan setiap rekomendasi bisa diterapkan sesuai kebutuhan warga,” pungkasnya.











