Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Permen Coklat

2010/01/12
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Sepanjang pengetahuan saya, semua agama mengenalkan Sang Pencipta Kehidupan ini sebagai dzat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang. Mungkin dalam bentuk dan bahasa yang berbeda, tetapi ujung – ujungnya sama; welas – asih.. Dua sifat inilah yang lebih dominan dan lebih dikenal mengalahkan sifat – sifat lainnya. Dalam islam pun sama, lihatlah kalimat bismillaahir rohmaanir rohiim. Siapa yang tak mengenalnya? Dia ada di setiap awal surat, sebagai kalimat pembuka. Mau ditafsirkan bagaimana pun, sifat inilah yang menonjol. Paling menonjol. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Bahkan di atsar lain Allah menerangkan Kataba ’ala nafsihi rohmah (Al-An’am 12)  Allah menulis dirinya sendiri sebagai pemberi rohmat. Sehingga tak salah, jika  banyak orang yang ”hanya mau” mengenal Allah sebagai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Lebih tegas lagi diterangkan bahwa Rohmati gholabat ghodhobi – rohmatKu mengalahkan murkaKu. Jadilah seolah – olah sebuah paten yang melegenda di setiap pemikiran; Allah Maha Pengasih dan Penyayang, thok. Jangan kebablasen, sampai – sampai kalau ada mushibah, sontak berpikir kalau Allah tidak sayang lagi. Kesimpulan yang terlalu cepat. Padahal sejatinya itu adalah tanda sayang. Namun, banyak yang lupa.
Seorang teman kantor bercerita, suatu ketika ada seorang Ibu merasa kehilangan sebuah benda simpanannya. Benda yang menjadi kesukaan dan favoritnya. Padahal benda itu akan diberikan sebagai hadiah spesial – suguhan buat tamu istimewanya. Ia sudah mempersiapkan berhari – hari untuk itu. Mencari ke sana – kemari untuk berburu dan mengumpulkannya. Ketika saatnya tiba, ternyata benda itu tidak utuh lagi. Ada yang mengambilnya. Hal inilah yang membuatnya sewot. Kemudian dia pun bertanya kepada putranya, sebab tak ada orang lain di rumah itu selain dia.
”Hey Arie, apakah kamu yang mencuri permen coklatnya Mama?
Arie dengan jujur menjawab, ”Ya, Ma.”
”Kenapa kamu mencurinya? Apakah kamu tidak melihat Tuhan ketika mencuri? Bukankah Dia mengawasi dan melihatmu?”, kata si Ibu dengan nada jengkel.
”Lihat Ma,” jawab si bocah.
”Terus apa yang dikatakan kepadamu?”, sahut Ibu yang mengharapkan bahwa anaknya takut kepada Allah.
”Katanya, boleh ambil dua,” kata Arie dengan polos.
Mendengar jawaban itu bertambah marahlah si Ibu tadi. Mencuri adalah perbuatan jelek.. Walau dalam tata bahasa bisa saja ia tidak berarti jelek, seperti mencuri perhatian. Namun, dalam kamus umum mencuri adalah mengambil milik orang lain tanpa ijin pemiliknya. Biasanya, kalau mencuri barang yang diambil itu tidak besar. Kalau besar disebut ngrampok, sedang kalau ngambil yang kecil – kecil namanya ngutil. Oleh karena itu, kita kenal istilah ngupil.
Jujur saja, cerita di atas saya ambil dari teman non muslim, namun tak ada salahnya menjadi bahan pembelajaran buat kita semua, bukan? Namanya juga cerita, jadi terbuka dari penafsiran yang berbeda – beda. Ada yang memandang lelucon yang tidak lucu, boleh. Ada lagi yang memandang contoh jelek mencuri, boleh. Ada lagi yang mengaitkan dengan pendidikan anak, juga boleh. Semua sah – sah saja. Namun yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana mempresentasikan Allah dalam menghadapi setiap kejadian dalam kehidupan keseharian kita. Cermatilah kembali cerita ringan di atas.
Si Ibu dengan latar belakang yang mengikutinya, – karena merasa kehilangan -memandang bahwa Allah itu Maha Penghukum bagi orang yang berbuat jelek. Allah marah ketika terjadi pelanggaran. Si Ibu lupa dengan sifat kasihNya karena ada kepentingan lain. Hatinya tertutup. Tercemar, tidak memandang secara seksama. Sedangkan di mata si bocah, Arie, Allah adalah Maha Pemurah dan Pemaaf. Karena itu yang baru dia kenal atau ingat. Ia sering mendengarnya. Ia sering diajarkan kalau Allah adalah Maha Pengasih, Maha Pemaaf, tidak suka menghukum. Dua kutub pemahaman ini tidak akan bisa ketemu, tanpa dibarengi kesepahaman dengan dasar kejernihan hati dan beningnya batin. Sebetulnya semuanya benar. Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Allah juga Maha Penghukum, yang mempunyai siksa yang pedih.
Bertolak dari sudut pandang inilah perlu dijadikan pembelajaran. Bahwa dalam kehidupan, sejatinya pemahaman dasar seperti si bocah itulah yang sangat diperlukan dan dimiliki agar bisa menikmati indahnya kehidupan ini sebagai karya Sang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah adalah Maha Pengasih dan Penyayang. Bagaimanapun sifat itu yang paling dominan dan menonjol. Sayangnya, setelah orang beranjak dewasa, pemahaman itu semakin pudar. Perjalanan hidup tidak malah mampu mendekatkan diri akan kasih dan sayangNya, justru menggerogotinya. Bertambahnya ilmu terkadang malah menjadi sekat yang memisahkan dan mengkotak – kotakkan nikmat Allah yang luas. Bukan membabarkanya. Dan dengan kembali kepada jalan yang benar, diharapkan manusia mampu menemukan kembali sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang itu untuk diterapkan dalam setiap aspek kehidupan. Tanpa terkecuali. Tidak cepat menghukum. Pemaaf. Santun. Senang berbuat kebajikan. Amar ma’ruf. Dan keluhuran budi lainnya. Dalam scope yang luas.
Jangan dilihat permen coklatnya yang hilang, lihatlah kesadaran dan pemahaman pokok akan kasih dan sayang yang justru melayang berganti kemarahan dan kecongkakan, seiring berjalannya waktu. Padahal, setiap hari kita sebut Arrohmaanir rohiim minimal 34 kali. Apakah belum cukup (untuk mengingatkan)? Allah memberi stempel islam sebagai agama rohmatal lil alamin. Dan pada jaman Rasulullah pun ada Kafir Dhimmi. Cermin Arrohman dan Arrohimnya Allah yang Maha Tinggi.

Oleh:Ustadz.Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Sukardi Weda on Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya
  • Mz Jun on Anggota DPD RI Dukung Kontribusi LDII untuk Kemajuan Maluku
  • Mz Jun on Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme
  • Muhammad Chulusi on Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya
  • Ukhud S on Anggota DPD RI Dukung Kontribusi LDII untuk Kemajuan Maluku
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

Masjid LDII Selalu ‘Dipel’ Untuk Jaga Kebersihan

August 3, 2025
Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

August 3, 2025
Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

August 3, 2025
Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

August 1, 2025
Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

Inspiratif, Warga LDII Makassar Raih Guru Besar UNM dengan Segudang Karya

10
Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

Gelar Kerja Bakti Nasional, DPP LDII Ajak Warga Peduli Lingkungan dan Tingkatkan Nasionalisme

9
Melalui Permata CAI ke-46, LDII Tangsel Ajak Generus Lestarikan Alam

Melalui Permata CAI ke-46, LDII Tangsel Ajak Generus Lestarikan Alam

7
Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

Kejati Bali Kunjungi Pengolahan Sampah Plastik Milik Warga LDII

4
Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar

Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar

August 5, 2025
Pertandingan Persahabatan Sepak Bola LDII Cianjur, Cimahi, dan KBB Libatkan 150 Peserta Muda

Pertandingan Persahabatan Sepak Bola LDII Cianjur, Cimahi, dan KBB Libatkan 150 Peserta Muda

August 5, 2025
LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam

LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam

August 5, 2025
LDII Kota Bandung dan Kemenag Selenggarakan Diklat Da’i untuk Tingkatkan Profesionalisme Pendakwah

LDII Kota Bandung dan Kemenag Selenggarakan Diklat Da’i untuk Tingkatkan Profesionalisme Pendakwah

August 5, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Koperasi UBGBS Tingkatkan Akses Ibadah Umroh Bagi Warga LDII Jabar August 5, 2025
  • Pertandingan Persahabatan Sepak Bola LDII Cianjur, Cimahi, dan KBB Libatkan 150 Peserta Muda August 5, 2025
  • LDII Bontang Gelar Kemah CAI 2025, Latih Pemuda Berkarakter Luhur dan Cinta Alam August 5, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.