Lhokseumawe (11/12). Banjir dan longsor yang terjadi di Aceh Tengah dan Bener Meriah membuat sejumlah warga terdampak berjalan kaki sejauh 20-an km menuju Lhokseumawe untuk mendapatkan beras dan BBM yang langka di daerah mereka.
Sekretaris DPW LDII Aceh, Agam Safriadi mengungkapkan, perjalanan tersebut bukanlah hal yang mudah. “Jalan yang rusak, berlumpur dan tidak dapat dilalui kendaraan, memaksa mereka melangkahkan kaki demi kaki, melewati medan yang sangat berat. Untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga yang menanti di rumah,” tuturnya.
Untuk meringankan beban warga terdampak banjir dan longsor tersebut, LDII Kota Lhokseumawe, bersama pengurus DPW LDII Aceh, turun ke lapangan, membantu warga. “Kami menyalurkan bantuan berupa beras, mie instan, BBM, serta sejumlah dana tunai untuk meringankan warga terdampak banjir,” kata Agam.
Agam menjelaskan, mereka berangkat pada Minggu (7/12), menggunakan 12 sepeda motor, yang masing-masing membawa logistik bantuan. “Kami mengantarkan bantuan hingga titik terakhir yang masih bisa dijangkau kendaraan. Tepatnya di Desa Seni Antara, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah,” imbuhnya.
Setibanya di lokasi, mereka kembali melanjutkan perjalanan sejauh 12 km, melewati bebatuan terjal, lumpur tebal dan jalan yang rusak akibat banjir dan tanah longsor. “Sambil memikul logistik yang sangat dinantikan warga terdampak banjir,” ujarnya.
Agam menegaskan, kepedulian dan solidaritas menjadi kekuatan untuk mempererat persaudaraan. “Kami berkomitmen untuk membantu sesama, tanpa membedakan kelompok, golongan, etnis dan suku,” tegasnya.
Dewan Penasihat DPD LDII Lhokseumawe, Nurdin mengungkapkan, bantuan tersebut bertujuan meringankan beban warga. “Kami berusaha membantu saudara kami di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Semoga bantuan ini dapat mengurangi kesulitan yang dihadapi,” pungkasnya.









