Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Celoteh: Teroris

2009/10/27
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Kemarin, ketika balik dari kampung – arah Mojokerto mendekati Solo, saya agak terperanjat. Tiba – tiba saja jalan by pass atau ring road memasuki wilayah Solo jadi tersendat. Biasanya anti macet. Tak tahunya di situ banyak kendaraan yang melambatkan kecepatan untuk melihat tempat bersejarah. Bahkan tak jarang yang sengaja berhenti serta memarkir kendaraannya untuk singgah. Berduyun – duyun orang melihat rumah dimana Nurdin M. Top tertembak. Dan di tepi jalan pun tertulis plang, dengan huruf besar – besar; “Di sini tempat Nurdin M Top tertembak.” Dengan sebuah anak panah menuju tempat yang dimaksud. Tulisannya gede, warna merah dan terkesan ala kadarnya. Yang penting informatif. Jadilah tempat ‘wisata dadakan’, lokasi tempat Nurdin M. Top tewas. Itulah serpihan kecil, sisi baik teroris, tempat tertembaknya saja jadi sumber penghidupan bagi masyarakat sekitar, walau sementara. Dan juga bahan cerita kepada sanak dan kawan, termasuk kepada sedulur semua sekarang. Walau secara umum menyengsarakan dan menakutkan.

Mengenang kejadian hingar – bingar pengejaran para ‘teroris’ akhir – akhir ini, saya teringat kisah klasik cantrik yang sangat menyita perhatian saya. Konon di sebuah padepokan salah seorang cantrik yang sedang belajar memahami kehidupan memberanikan diri bertanya kepada Sang Maha Guru: "Mengapa di dunia ini harus ada orang jahat? Kenapa Yang Maha Kuasa tidak menciptakan hanya orang baik saja. Bukankah itu akan jauh lebih baik? Lebih mudah mengurusnya. Dan lebih indah?"

Sang Maha Guru dengan penuh kebijakan berkata: "Jawaban pastinya aku tidak tahu. Yang jelas, semua itu bisa jadi pembanding. Agar orang-orang yang baik jadi kelihatan jelas kebaikannya dan yang jelek tampak jelek adanya. Terukur. Dan itulah kunci keseimbangan (baca: keindahan) dunia ini."

Mengenang cerita Eyang Kakung di atas, saya teringat dialog para Malaikat kepada Allah, ketika Allah mau menjadikan manusia sebagai kholifatul ardh. Sejatinya para Malaikat juga keberatan manusia ditaruh di bumi, sebab akan selalu bikin onar. Crah terus. Nggak akur. Saling rebut. Saling sikut. Ada pertumpahan darah. Ada pembunuhan. Namun Allah sudah berkehendak dan kun fayakun. Argument yang diajukan para malaikat pun mental. Tak berarti.

Allah berfirman; “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS al-Baqoroh:30).

Setali tiga uang, cerita Eyang mirip dengan cerita ayat di atas. Yang jelas, dulu kala Eyang cerita belum kenal yang namanya qur’an hadits. Namun tutur – tinularnya penuh makna, sehingga bisa jadi jembatan pemahaman saya dalam memahami firmanNya. Memahami hidup yang penuh warna. Ya, ketika saya beranjak dewasa dan mengkajinya.

Nah, agar kita juga tidak bertanya – tanya sebagaimana para cantrik di atas tadi, maka jawabannya ada di al-Baqoroh ayat 30 di atas. Memang sudah menjadi kodratnya bumi diisi dengan perbedaan – perbedaan dan sentimen yang akhirnya berujung pembunuhan. Itu hal yang tidak bisa dihindari. Apalagi ada iblis yang jelas – jelas diperankan sebagai musuh manusia. Tapi semua itu bukan tanpa maksud. Allah menjelaskan bahwa Dia mengetahui apa yang tidak kalian ketahui. Ayat ini terhubung dengan ayat lain yaitu di surat al-Mulk ayat 2, Allah berfirman; “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”

Sebagai mukmin, yang disebut dengan jalma limpat seprapat tamat, kehadiran teroris itu menjadi berkah terselubung. Ia menjadi barometer akan kebaikan kita. Keberadaannya menjadikan timbangan buat kita. Sama – sama mempelajari agama, tetapi satunya terperosok dan menyakiti hati khalayak, sedangkan kita, beragama tetapi berbudi luhur. Akhlaqul karimah. Setidaknya berusaha ke sana, andai kata dikata belum. Ada salah – salah, selalu coba dibenahi. Sebaik mungkin. Seindah mungkin. Agar yang jelek – jelek itu tanggal. Sebab kita memang tidak ke arah sana. Kita menuju khoiru ummah, yang selalu mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Dengan demikian sudah sepatutnya malahan kalau kita ini bersyukur. Bukan kita yang mati menjadi terorisnya, melainkan justru mereka hadir untuk mengangkat derajat kita setinggi – tingginya di dunia ini. Sebab jeleknya dia, menjadikan kita tampak kebaikannya. Sebab adanya dia, kita terlihat beda. Ini iklan gratis. Pelajaran hidup. Kalau dari sudut pandang yang sedemikian ini, cobalah tanya pada hati kecil kita masing – masing yang paling dalam, apakah pantas melaknatnya? Jika jawabnya ya, itu manusiawi. Jika belum menemukan jawabnya, setidaknya kita mengucap doa ketika melihat orang yang dicoba. Agar kelak terhindar dari mati serupa. Siapa tahu? Allahu a’lam.

Oleh: Ust. Faizunal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Alip Bagan on Pikiran Sederhana
  • Supardo on LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025
  • Nidi Firdaus on LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah
  • Fauzi achmadi on Pikiran Sederhana
  • Supardo on Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

Membuat Anak Menikmati Makan Buah Sejak Dini

October 31, 2025
LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025

LDII Kota Kediri Ikuti Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2025

October 27, 2025
Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

November 3, 2025
Peringati Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jombang Apresiasi Ponpes Gadingmangu

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jombang Apresiasi Ponpes Gadingmangu

October 29, 2025
Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

Sharing Session Diaspora, LDII Ajak Kontribusi dan Jaga Ukhuwah Islamiyah

3
Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

2
Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda

Ratusan Peserta Ikuti Upacara Hari Santri di Ponpes Al Huda

2
Peringati Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jombang Apresiasi Ponpes Gadingmangu

Peringati Hari Santri Nasional 2025, Kemenag Jombang Apresiasi Ponpes Gadingmangu

2
Pikiran Sederhana

Pikiran Sederhana

November 3, 2025
Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar

November 2, 2025
LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah

November 2, 2025
LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat

LDII Kalbar: Konsolidasi Ormas Keagamaan Bisa Satukan dan Perkuat Umat

November 2, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • Pikiran Sederhana November 3, 2025
  • Tingkatkan Kesadaran Gizi Santri, Ponpes Gadingmangu dan Puskesmas Perak Gelar Seminar November 2, 2025
  • LDII Audiensi dengan Bupati Muara Enim Dukung Program Pembangunan Daerah November 2, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.