Lembaga Dakwah Islam Indonesia
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025
No Result
View All Result
Lembaga Dakwah Islam Indonesia
No Result
View All Result
Home Dari Kami Nasehat

Esai kehidupan (12)

2009/07/02
in Nasehat
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Sungguh amat berbeda arti menyederhanakan dan mengecilkan. Namun, banyak orang yang masih menyamakan arti menyederhanakan dan mengecilkan. Padahal sebenarnya sangat jauh berbeda arti dan maknanya. Pada banyak kasus di dalam kehidupan dunia ini, kerap terjadi prahara karena orang terlalu mengecilkan masalah. Menganggap sepele hal yang kecil. Menganggap renik hal yang sepele. Lihatlah kembali kasus jebolnya Situ Gintung. Banyak yang tidak peduli ketika sudah ada tanda – tanda dinding situ rembes. Laporan warga yang peduli dianggap angin lalu. Malah dicurigai orang yang iri. Banyak yang tidak care ketika badan situ tertutup oleh rumah dan peruntukan lain. Dan baru terasa ketika akhirnya dinding situ jebol dan menelan banyak korban jiwa. Laksana bah, tsunami kedua setelah Aceh. Harta, benda dan nyawa tak terbilang hilang karenanya. Orang pun banyak yang berduka. Saling tuding, saling menyalahkan. Ujung – ujungnya sejatinya cuma satu karena mengecilkan masalah. Rembes itu mah sudah biasa, udah dari dulu. Kemarin malah ada laporan bocor. Kriwikan dadi grojogan.

Berbeda dengan mengecilkan, menyederhanakan adalah membuat yang rumit menjadi mudah. Menyederhanakan adalah membuat yang njlimet menjadi terang dimengerti. Menyederhanakan adalah membuat yang ruwet menjadi terurai, tak kusut lagi. Membuat yang membingungkan menjadi mudah dipahami. Menyederhanakan adalah membuat sesuatu bisa berjalan walau dengan cara dan kualitas yang berbeda, akan tetapi esensinya sama sehingga tujuan berhasil. Seperti kata pepatah; tak ada rotan akarpun jadi. Nggak ada mobil, ya naik motor. Nggak ada motor ya naik sepeda. Kalau nggak ada sepeda ya jalan kaki. Kalau nggak bisa jalan ya ngesot, dst hingga sampai pada tujuan. Contoh lagi, kalau nggak bisa sholat berdiri ya sambil duduk. Kalau dengan duduk juga belum bisa, ya sambil berbaring. Dengan berbaring masih nggak mampu yang dengan isyarat. Jika dengan isyarat ternyata tidak bisa juga, maka sudah sepantasnya disholati. Orang yang menyederhanakan punya energi positif untuk menyelesaikan masalah, meraih tujuan dan perhatian dengan langkah yang ditempuh, meski dengan beribu cara. Sedangkan mengecilkan mengandung energi negatif yang cenderung mengabaikan, melupakan dan meninggalkan masalah. Akibatnya, masalah itu membesar dan akhirnya tak tertangani.

Sebagai muslim, sebenarnya kita telah dilatih dengan rancak lagi titis, bagaimana menyederhanakan masalah. Sebagai orang iman, kita dilatih untuk tidak membesar – besarkan masalah. Coba renungkan kalimat Allahu akbar sebagai bagian terakhir dari rangkaian bacaan tasbih dan tahmid sehabis sholat. Allah Maha Besar. Kita akan merasa bahwa hanya Allahlah yang Maha Besar. Hanya urusan kepada Allahlah yang paling besar. Urusan akhirat. Selain itu adalah masalah kecil. Ingat cantolan; beli kerbau dapat talinya. Atau beli tempat tidur dapat kolongnya. Ini adalah gandengan yang tidak bisa dipungkiri. Benar adanya. Inilah proses pemahaman penyederhanaan hidup. Inilah hakiki kehidupan. Tidak mungkin seseorang beli kolong, untuk sebuah tempat tidur.
Masih banyak orang yang menganggap urusan dunia ini sebagai masalah yang besar. Masalah yang pol, sehingga kalau tidak berhasil rasanya seperti habis sudah riwayatnya. Banyak hal-hal yang dipusingkan setiap hari sebenarnya adalah masalah-masalah yang sederhana, kecil bahkan sepele. Masalah-masalah cepil, meminjam istilah anak saya, bahkan tidak akan pernah kita ingat lagi satu tahun dari sekarang. Dengan mempunyai pendirian bahwa semua urusan dunia itu adalah urusan kecil, yang besar adalah hanya urusan kepada Allah, tentu langkah kita menjadi ringan dan ibadah kita menjadi semakin mendalam. Walhasil kebahagiaan akan datang dan turun menyirami jiwa – raga kita, seperti turunnya embun di pagi hari. Tanpa diminta, tanpa dicari, ketika fajar menyingsing, embun beriring menyirami seisi bumi.

Inilah kunci ketiga kebahagiaan yaitu menyederhanakan masalah dengan memahami bahwa urusan dunia itu urusan yang kecil, sehingga tidak perlu membesar-besarkan hal-hal kecil tadi. Awas jangan terkecoh dengan mengecilkan masalah. Sebab sesungguhnya hidup itu sederhana, tetapi banyak orang yang merasa kesulitan bagaimana untuk menyederhanakan hidup. Inilah tantangan kita. Dalam surat Ghofir ayat 57 Allah berfirman: Sesungguhnya penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Oleh : Faizunal Abdillah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

KOMENTAR TERKINI

  • Mansur Ghozali on Rakor Lintas Agama, LDII Lamsel Dukung Jaga Kondusivitas Jelang Nataru
  • Supardo bin Kayat on Musda VII LDII Kota Kediri Aklamasi Pilih Kembali Agung Riyanto Sebagai Ketua
  • Supardo bin Kayat on NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi
  • Nanang Naswito on Dosen Lemdiklat Polri Tekankan Adaptasi dan Nilai Kebangsaan sebagai Penopang NKRI
  • Supardo bin Kayat on Ketum DPP LDII: Kebangsaan Harus Dinamis dan Berorientasi pada Pembangunan SDM Unggul
  • Trending
  • Comments
  • Latest
NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi

NU Serang Hadiri Pengajian LDII untuk Perkuat Sinergi

December 16, 2025
Stigma ‘Masjid LDII Dipel’ Jadi Alasan Cendekiawan NU Terbitkan Buku

Stigma ‘Masjid LDII Dipel’ Jadi Alasan Cendekiawan NU Terbitkan Buku

August 15, 2025
Pengajian Akbar LDII Polman Hadirkan Layanan Cek Kesehatan Gratis

Pengajian Akbar LDII Polman Hadirkan Layanan Cek Kesehatan Gratis

December 16, 2025
SMEC Rawamangun Gandeng Majelis Taklim Al Barokah Gelar Cek Kesehatan Mata Gratis

SMEC Rawamangun Gandeng Majelis Taklim Al Barokah Gelar Cek Kesehatan Mata Gratis

December 15, 2025
Ruang Rindu

Ruang Rindu

4
PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

PBNU Tegaskan Pancasila Tak Bisa Dipertentangkan dengan Agama

3
LDII Dukung Pembentukan EPIKS Provinsi DKI Jakarta untuk Penguatan Ekonomi Syariah

LDII Dukung Pembentukan EPIKS Provinsi DKI Jakarta untuk Penguatan Ekonomi Syariah

3
Buku Sejarah Indonesia Diluncurkan, Negara Tegaskan Peran Merawat Memori Kolektif Bangsa

Buku Sejarah Indonesia Diluncurkan, Negara Tegaskan Peran Merawat Memori Kolektif Bangsa

2
DPW LDII Jakarta Jalin Sinergi dengan Dinas KPKP Bahas Urban Farming dan Juleha

DPW LDII Jakarta Jalin Sinergi dengan Dinas KPKP Bahas Urban Farming dan Juleha

December 21, 2025
Generasi Muda LDII Kalsel Raih Juara Karya Tulis Ilmiah Terkait Sekam Padi

Generasi Muda LDII Kalsel Raih Juara Karya Tulis Ilmiah Terkait Sekam Padi

December 21, 2025
Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi

December 21, 2025
DPD LDII Tabanan Bertekad Perkokoh Toleransi dan Harmoni Keagamaan

DPD LDII Tabanan Bertekad Perkokoh Toleransi dan Harmoni Keagamaan

December 21, 2025

DPP LDII

Jl. Tentara Pelajar No. 28 Patal Senayan 12210 - Jakarta Selatan.
Telepon: 0811-8604544

SEKRETARIAT
sekretariat[at]ldii.or.id
KIRIM BERITA
berita[at]ldii.or.id

BERITA TERKINI

  • DPW LDII Jakarta Jalin Sinergi dengan Dinas KPKP Bahas Urban Farming dan Juleha December 21, 2025
  • Generasi Muda LDII Kalsel Raih Juara Karya Tulis Ilmiah Terkait Sekam Padi December 21, 2025
  • Ini Dia Inovasi Ketua LDII Tanah Laut: Bikin Pakan Ternak dari Jerami Padi December 21, 2025

NAVIGASI

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

KATEGORI

Kirim Berita via Telegram

klik tautan berikut:
https://t.me/ldiibot

  • Home
  • Contact
  • Jadwal Shalat
  • Hitung Zakat
  • Privacy Policy
  • NUANSA PERSADA

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.

No Result
View All Result
  • HOME
  • ORGANISASI
    • Tentang LDII
    • AD / ART LDII
    • Susunan Pengurus DPP LDII 2021-2026
    • 8 Pokok Pikiran LDII
    • Fatwa MUI
    • Daftar Website LDII
    • Video LDII
    • Contact
  • RUBRIK
    • Artikel
    • Iptek
    • Kesehatan
    • Lintas Daerah
    • Organisasi
    • Opini
    • Nasehat
    • Nasional
    • Seputar LDII
    • Tahukah Anda
  • LAIN LAIN
    • Kirim Berita
    • Hitung Zakat
    • Jadwal Shalat
  • DESAIN GRAFIS
    • Kerja Bakti Nasional 2025 dan 17 Agustus 2025

© 2020 DPP LDII - Managed by KIM & IT Division.